🐣35. Football

7.1K 651 287
                                    

Anaknya Aesthetic banget ya😌 cakep banget gak kuat😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anaknya Aesthetic banget ya😌 cakep banget gak kuat😭

Janlup, Komen and vote nya guys✨🐣

Happy Reading 🎀🍓

...

Seperti rencana mereka, semua sudah berkumpul didepan halaman Dream House, menunggu penentuan tim.

"Gue sama Bang Mahen suit, nanti yang menang boleh pilih diantara kalian." Ujar Haidar, sudah memegang bola kaki ditangannya.

"Jadi empat lawan tiga, masa gak ada wasit." Sahut Rayyan bingung.

"Iya, ya." Gumam Haidar baru menyadari.

"Gue aja, wasitnya." Usul Jidar, menawarkan diri.

"Jidar ikut lah, dia bisa main." Tolak Mahen.

"Na, bisa main nggak?" Tanya Rayyan, pada Naren.

"Bisa lah, Naren." Balas Naren dengan bangga.

"Sombong lo, monyet." Celetuk Rayyan, seraya memutar bola matanya malas.

"Gue aja," ujar Jidar. Jujur, ia tidak bisa bermain sepak bola. Pernah saat dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar, dirinya ikut bermain bola alhasil ia menjadi beban kelompok.

"Ya udah, Jidar." Putus Haidar, "suit, Bang!" Haidar mengepalkan tangannya guna menunggu Mahen yang mendekat padanya.

"Yok!" Mahen bersiap untuk suit, "sekali ya."

"Ok, kertas batu gun.... Ting," Beo Haidar, melihat tangannya nya membentuk gunting, sedangkan Mahen kertas.

"Woi, gue menang." Seru Haidar senang, "jadi gue pilih kelompok duluan."

"Ok," pasrah Mahen.

"Ano mau sama Abang," ujar Jeano mendekat pada sang kakak.

"Nggak lah, nggak boleh. masa adek kakak satu tim, nggak adil." Tolak Carel tidak setuju.

"Iya, Ano sama Idar." Tunjuk Haidar.

"Nggak, mau sama Abang."

"Adek, sama Idar". Mahen bicara pelan, seraya mengulas senyum.

Jeano mencabik bibirnya kesal, ia melangkah ke arah Haidar seraya menendang batu kecil yang berada didepannya.

"Satu lagi ya," ujar Haidar, melihat sahabat-sahabatnya.

"Bang Haidar, gue." Carel menunjuk tangan, supaya Haidar memilihnya.

"Nggak gue," Rayyan juga menunjuk dirinya untuk dipilih Haidar.

"Na, mau sama siapa?" Tanya Haidar pada Naren yang hanya diam.

"Bang Mahen," sahut Naren, lantas membuat Mahen senang dan mengajak Naren bertos ria.

Dream House [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang