🐣02. Different story

16.7K 1K 42
                                    


Lanjut yuk...

Vote dulu biar nggak lupa🤗 semangat scroll nya...

Happy Reading Wamoy🐣🐻🥀
.
.
.

Semua atensi menatap kagum seraya teriakan tertahan mereka tampakkan pada Naren dan Rayyan yang berjalan di lorong koridor. Lebih tepatnya berteriak untuk Naren, karena Rayyan sadar dirinya bukan tipe ideal anak-anak Bhakti Pertiwi.

Rayyan berdecih saat melihat bagaimana Naren tebar pesona dengan menyisir rambutnya kebelakang seraya tangan nya yang bebas laki-laki itu masukkan kedalam saku celana abu-abu nya. Rayyan sedikit berjalan dengan cepat, yang langsung disusul Naren.

Naren merangkul bahu laki-laki mungil di sampingnya itu dengan santai, sesekali mengedipkan matanya pada gadis yang menegurnya.

"Sakit mata, lo?"

"Itu namanya kedipan cinta, Rayy. Yang jomblo mana tau," seloroh Naren membuat Rayyan mual.

"Berarti kalo sama Wina, lo kedip-kedip terus."

"Nggak lah,"

"Katanya kedipan cinta, masa sama Wina nggak kedip-kedip sih."

Naren menahan sabar dengan ucapan Rayyan. Takut kalau ia membalas laki-laki itu, malah membuat keduanya berdebat. Yang mana Kesabaran Rayyan setipis tissue dibelah dua.

"Babe," sapa seorang gadis berambut panjang, merangkul lengan Naren.

"Baru aja di omongin. Panjang umur ini anak," Rayyan memutar bola matanya malas.

Melihat Wina yang bergelantungan manja pada lengan Naren, membuatnya muak. Ia melepas rangkulan tangan Naren dari bahunya, "gue kekelas duluan, jangan bolos lo sat." Ujar Rayyan dengan kepalan tangannya.

"Iya, udah sana lo. Ganggu gue sama Naren aja," bukan Naren yang menjawab melainkan Wina seraya memutar kedua bola matanya seolah Rayyan adalah pengganggu.

"Dih, si jamet." Hardik Rayyan, lalu pergi begitu saja.

Wina yang di bilang Jamet dengan Rayyan, mengerucuti bibirnya. "Babe, Rayyan kenapa sih." Ujapnya manja.

Naren tersenyum seraya mengusap kepala Wina, "Kita udahan, ya." Naren melepas Rangkulan tangan Wina dari lengannya.

Wina mengernyit bingung dengan ucapan Naren, "maksud kamu?"

Naren tersenyum, mengusap lembut pipi yang lebih kecil itu "Kita udahan ya, sayang." Ulangnya.

Naren seperti mempermainkan nya, laki-laki itu seolah tidak memiliki perasaan. Bagaimana dengan wajah tampannya yang masih bisa tersenyum, kala laki-laki itu mempermainkan perasaan Wina.

Wina menepis tangan Naren dari pipinya, "maksud kamu putus?"

"Iya sayang, putus."

"Aku nggak mau," tolak Wina.

"Kamu tau aku, Sayang."

Wina tau, sangat tau. Naren adalah playboy, yang mantannya dimana-mana. Bukan hanya di SMA Bhakti Pertiwi, dari luar sekolah ini pun mantan Naren juga ada. Wina berpikir setelah Naren bersama nya, laki-laki itu akan berubah. Ibarat buaya yang bertemu pawangnya, Naren yang bertemu dengan Wina.

Dream House [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang