Tujuh belas

1.8K 143 2
                                    

Flashback

Sepuluh bulan yang lalu...

     Bisik-bisik itu seketika menjadi teriakan ketika saat segerombolan siswi yang diyakini most wanted memasuki area kantin.

Kecantikan dan juga pesonanya membuat semua siswa maupun siswi disana menatap kagum dan memuja atas paras nya yang bisa dibilang di atas rata-rata itu.

"Aduh clair, makin repot dah hati gua"

"Clair duduk di samping gue aja, itung-itung simulasi buat nanti di atas pelaminan"

"Neng clair aku padamu pokonamah"

"Xellyn jadi pacar gue hayu"

"Chintya masih jomblo gak?"

"Clair gak capek apa cantik terus"

"Claira butuh imam gak?"

Mereka (most wanted) yang mendengar Perkataan yang menurutnya sudah biasa itu hanya acuh tak acuh. Terlebih, sosok Claira yang hanya bisa menampilkan wajah datarnya. Padahal nama dirinya lah yang paling sering bahkan tak pernah absen menjadi kekaguman semua murid penghuni sekolah itu.

Claira. Claira. Claira. Kalo kata semua murid dan temen-temennya, Claira itu sama dengan 'cantik'. Alasannya? Karena cantiknya claira itu beda dari yang lain. Mangkannya, kalo ada yang bilang 'cantik' entah itu sengaja atau gak disengaja pasti otak mereka langsung ngejurus nya ke claira.

Sementara, si empu yang namanya disebut-sebut itu hanya menampilkan wajah datarnya, berjalan memasuki kantin. Jangan lupakan dua temannya, Chyntia dan juga xellyn di sebelahnya yang tengah cekikikan tak jelas.

"Lah, lo gak beli makan?"

Pertanyaan xellyn itu dijawab gelengan oleh claira. Memang, dirinya memasuki kantin bukan untuk memesan makanan, melainkan untuk membeli sebotol air mineral guna membasahi tenggorokannya yang kering.

Setelah selesai memesan. Ketiganya melangkah menghampiri salah satu meja yang terdapat dua orang yang tengah fokus dengan acara makannya.

Claira mendudukkan tubuhnya, begitupun dua temannya yang ikut duduk tepat di depannya.

Claira menyenderkan kepalanya di bahu milik gadis di sampingnya, otomatis membuat gadis yang tengah mengunyah makanan itu melirik ke arahnya.

"Gak pesen makanan?"

Claira menggeleng pelan. "Cuma beli air" Ucapnya.

"Bisa gak sih gak usah mepet-mepet!?"

"Yang mepet siapa? Masih luas juga"

"Bacot! Geseran dikit Sono"

"Bawel lo kath aelah" Ucap xellyn menuruti perkataan Kathrin.

Claira menegakkan tubuhnya, netranya mengamati bagaimana gadis disampingnya itu tengah makan.

"Ale" Panggil claira.

Si empu yang dipanggil pun melihat ke arah claira. "Kenapa?" Tanyanya.

"Nanti aku mau pulang bareng kamu" Ucap claira.

"Nanti kamu langsung pulang kan? Gak ada urusan lain?" Lanjutnya.

"Ad---"

"Gak ada, nanti aku tungguin"  Sela senja cepat, memotong ucapan Kathrin.

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang