Tiga puluh dua

1.7K 151 8
                                    

Masih. Claira dan senja masih dalam posisinya, diam saling memeluk yang terasa nyaman juga hangat.

"Ale,"

"Heum?" Dehem senja pelan.

"Cium?"

Bibir senja kontan tersenyum mendengar ucapan Claira. Perlahan, ia memundurkan wajahnya guna menatap Claira. Sedetik kemudian tawa pelan keluar dari bibirnya ketika ia melihat gadis yang masih dalam pelukannya itu tengah memejamkan matanya.

Senja memajukan wajahnya. Kemudian,

Chup

Bibirnya mengecup singkat bibir milik Claira.

Claira langsung membuka pejaman matanya. Menatap senja yang tengah menampilkan senyuman hangatnya. Senyuman yang dulu sering ia lihat dan suka kini ia bisa kembali melihatnya dan merasakannya.

Keduanya saling menatap dengan tatapan hangat dan penuh cinta, seraya melempar senyum satu sama lain.

Senja kembali mendekatkan wajahnya. Bibirnya ia daratkan di dahi milik Claira untuk beberapa detik sekaligus memberitahukan pada Claira jika ia sangat mencintainya. Membuat Claira memejamkan matanya pelan, diam dan tersenyum menikmati ciuman beserta degupan jantungnya yang mendadak kian berpacu. Bahkan, ia rasakan hatinya berbunga-bunga.

Senja menjauhkan bibirnya dari dahi milik Claira. Netranya menatap Claira yang kembali terpejam. Bibirnya tak bisa untuk tak tersenyum, sebelum bibirnya ia daratkan di bibir milik Claira. Merapatkan bibir miliknya pada bibir milik Claira. Beberapa detik tak ada pergerakan dari bibir keduanya. Sebelum senja terlebih dahulu mulai mengerakkan bibirnya. Kemudian, saling melumat dan menghisap bibir atas dan bawah bergantian. Semakin lama, semakin dalam dan lembut.

Tak ada pengalaman. Baik claira maupun Senja, keduanya menggunakan insting masing-masing. Karena nyatanya, baru kali ini Claira merelakan bibirnya untuk dicium oleh kekasihnya. Karena, dulu-dulu dirinya tak membiarkan dan menolak keras mantan-mantan nya itu untuk mencium bibirnya.

Pasokan udara yang kian menipis membuat keduanya melepaskan ciumannya. Membuat benang saliva yang masih terhubung dari bibir keduanya itu terputus. Senja mengusap lembut bibir Claira, dengan bibir yang masih tersenyum untuk sama lain.

"Rasa cola" Kikik senja pelan.

Claira ikut terkikik. "I love you" Ucapnya.

Senja tersenyum. Dalam hatinya memekik bahagia karena akhirnya dirinya bisa mendengar tiga kata itu keluar dari mulut Claira terlebih, UNTUKNYA!

"I love you more"

Senyum Claira semakin mengembang. Diciuminya bibir, pipi dan kening milik senja cepat. Membuat senja kian tak bisa menahan senyuman bahagia nya.




.......






"Dan, alasan kenapa kak Rion kesini itu buat nganterin dompet gu--

"Aku!" Sela Claira cepat, memotong ucapan Senja. Sedetik setelah menelan makanannya.

"Iya aku! Tadi kak Rion cuma nganterin dompet aku yang ketinggalan" Ucap senja, seraya tangannya kembali mengulurkan sendok yang berisi makanan itu ke depan mulut Claira.

Claira menggeleng. "Udah kenyang" Ucapnya.

"Baru tiga suap Clair, ini masih banyak makanannya"

"Tapi aku udah kenyang"

Senja menghela napas pelan mendengarnya.

"Aku abisin makanannya." Ucap Claira tiba-tiba "Tapi.... Nanti aku mau cium bibir kamu lagi" Lanjutnya seraya tersenyum.

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang