34. Hello, My Lady

110 27 0
                                    

Hai hai! Sebelum membaca, pastikan kalian mengklik tombol vote, juga jangan lupa meramaikan kolom komentar, yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai hai! Sebelum membaca, pastikan kalian mengklik tombol vote, juga jangan lupa meramaikan kolom komentar, yaa.
Happy Reading🌹



Aku akan selalu mencintaimu, puluhan, ratusan, bahkan ribuan tahun.
 

~☾☼~

Tahun 1259, tiga tahun setelah kepergian Raja Eric. Begitu banyak peristiwa yang terjadi di Nebbia.

Pekerjaan Esther sebagai dokter terkemuka di Nebbia semakin sibuk, jadwalnya selalu padat. Itulah satu-satunya cara agar Esther melupakan kesedihannya. Melihat pasiennya sembuh, Esther turut bahagia. Dan senyuman pun terlukis di wajahnya.

Tiga tahun yang lalu, Julian mematuhi perintah Ibu Ratu dengan menemukan seorang wanita yang cocok untuk dijadikannya sebagai pendamping hidup. Saat itu Meredith bahkan tidak pernah menduga bahwa Julian mengajukan lamaran terhadap salah satu mantan pelayan Lady Esther. Ya, sekarang Paradisa Shenny Lloyd telah dinobatkan sebagai Queen Consort atau Permaisuri Paradisa.

Tentu itu kabar yang menggemparkan bagi kalangan pelayan wanita di istana. Entah apa yang dimiliki oleh Paradisa sehingga mampu membuat hati Raja terpikat. Paradisa pun tidak bisa menolak lamaran itu, karena sejak dulu dia selalu mengagumi sosok Julian Murphy—dan siapa sih yang tidak tergila-gila dengan seorang bangsawan yang rupawan?

Sejak Paradisa ditugaskan menjadi pelayan Lady Esther, sejak saat itulah Julian mulai penasaran dengan gadis yang berusia tujuh belas tahun itu. Julian ingin sekali mengajak Paradisa mengobrol, tetapi Paradisa selalu gugup jika ada Julian di sisinya, sehingga dia memilih untuk kabur dengan wajah yang bersemu merah.

Paradisa juga semakin dekat dengan Esther sejak menikah dengan Julian. Mereka berdua seperti adik-kakak, mengobrol santai jika Esther tidak bekerja di Rumah Sakit. Bergaul dengan Paradisa mampu membuat kondisi mental Esther semakin membaik, karena Paradisa memiliki kepribadian yang ceria dan selalu positif.

Ketika Paradisa telah resmi menjadi istri dan bagian dari Keluarga Kerajaan, Meredith membeberkan kebenaran tentang Eric dan kepergiannya. Hal itu mambuat Paradisa nyaris tidak bisa percaya, karena dongeng-dongeng itu nyata. Semua rahasia besar tentang kerajaan, Paradisa mengetahuinya. Dan dia bisa dipercaya untuk tidak menyebarkan rahasia itu.

Sejak mengetahui kebenaran itu, Paradisa tidak pernah sedikitpun membahas soal Eric di depan Esther. Karena Paradisa tidak mau kakak iparnya tiba-tiba bersedih hanya dengan mendengar namanya.

Malam hari, Paradisa menyadari kepulangan saudari iparnya dari Rumah Sakit. Kemudian dia mengunjungi kamar Esther.

"Lady Esther, tidak biasanya pulang cepat."

Esther duduk di tepi kasur, melemaskan otot-otot tubuhnya. "Aku sempat pingsan di rumah sakit, dan, ya... Kepala rumah sakit mengantarku kembali ke istana setelah keadaanku membaik."

SORROW [Vol. 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang