Chapter 1

121 5 0
                                    

SELAMAT MEMBACA...

***



[10 TAHUN SETELAHNYA, 2016]


Pagi-pagi sekali Pangeran Adelmo mengunjungi kediaman Bibi Ingrid di menara kastil kerajaan yang berada di bangunan paling ujung dari keberadaan kastil kerajaan Kota Cantessa. Dia terlihat bersemangat padahal hujan baru saja reda.

"Kenapa Pangeran Adelmo datang sepagi ini?" sambut Bibi Ingrid.

"Aku ingin sarapan bersama Eryk."

"Oh, yang benar saja. Pangeran Eryk tidak pernah sarapan. Apa Pangeran Adelmo lupa tentang itu?"

"Aku akan membangunkannya!" Pangeran Adelmo sudah berlari ke atas, menuju kamar yang ditempati oleh Pangeran Eryk.

Bibi Ingrid hanya geleng-geleng kepala.

Pangeran Adelmo langsung membuka pintu kamar Pangeran Eryk tanpa mengetuk terlebih dahulu. Karakternya yang periang tidak memperdulikan akan aturan-aturan sebagai pangeran yang harus selalu menjaga martabatnya jika ada di menara kastil kerajaan, tempat tinggal khusus bagi Pangeran Eryk. Dia bahkan menarik selimut yang menutupi tubuh Pangeran Eryk dengan asal.

"Banguuun!!!" jerit Pangeran Adelmo membangunkan Pangeran Eryk.

Salah satu mata Pangeran Eryk terbuka dengan enggan. Dia mendesah kesal saat melihat wujud Pangeran Adelmo.

"Sialan kau, Adelmo! Mengganggu saja!" kata Pangeran Eryk kembali menarik selimutnya.

"Apa yang kau lakukan?! Cepat bangun!" Pangeran Adelmo menarik lagi selimut Pangeran Eryk, bahkan sampai seluruh tubuhnya terekspos.

Pangeran Eryk menggeram marah.

"Wahh! Lihatlah tubuh telanjangmu ini, bisa-bisa Bibi Ingrid berlutut di kakimu." Celoteh Pangeran Adelmo mengomentari Pangeran Eryk yang selalu tidur dengan keadaan telanjang.

Setengah sadar, Pangeran Eryk melempar bantalnya ke arah Pangeran Adelmo dengan keras. Pangeran Adelmo pun tertawa terbahak-bahak melihat adiknya dari lain Ibu itu marah besar. Namun, apa yang dilakukannya itu cukup membantu untuk membangunkan Pangeran Eryk yang tidak pernah bangun pagi.

"Ada apa kau datang sepagi ini, hah?" tanya Pangeran Eryk sambil duduk di kasurnya.

"Kau lupa?! Hari ini Putri Illona kembali ke istana."

"Ah..."

"Ah...??? Respon macam apa itu?!"

"Berhentilah mengoceh. Kau mengganggu tidurku."

Pangeran Adelmo hanya menyengir tanpa dosa.


^^^


"Chiara, ayo."

Panggilan Cesia membuat Chiara langsung beringsuh dari tempatnya menuju mobil.

"Semoga aku bisa melihat Pangeran tampan Adelmo," kata Cesia.

Chiara menoleh melihat Cesia – teman satu kerjanya, di restoran elit se-Kota Cantessa, Moaha.

LEGENDA KOTA HUJAN [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang