Chapter 12

26 2 1
                                    

SELAMAT MEMBACA...

***



Leon menghampiri Michalina dengan terburu-buru.

"Ayo, ikut denganku." Ajak Leon langsung.

"Ke mana?" tanya Michalina ragu.

"Bertemu Eryk!" Leon sangat antusias.

Senyum Michalina pun mengembang.

Mereka berdua segera menuju tempat bertemu yang sudah dipesan oleh Pangeran Eryk. Michalina terkejut saat memasuki restoran elit di Kota Cantessa, Moaha. Seumur hidupnya, akhirnya dia bisa juga mengunjungi restoran tersebut yang hanya dikunjungi khusus keluarga bangsawan dan kerajaan.

"Ini pertama kalinya kau datang kemari?" tanya Leon.

Michalina menganggukkan kepala polos.

Ketika itu, datang Pangeran Eryk yang mengenakan kaos berlengan pendek, celana jeans pendek, topi hitam, dan sandal. Dia terlihat sangat santai.

"Ke mana saja kau, hah?! Menghilang tanpa kabar." Leon menyambut dengan tos ala mereka seperti biasa.

"Bibiku mengurungku," jawab Pangeran Eryk sekenanya.

"Mengurungmu?" ulang Leon.

Pangeran Eryk menganggukkan kepala sambil melihat Michalina.

"Hai," sapa Pangeran Eryk pada Michalina yang diam-diam mengagumi penampilannya. "Kau baik-baik saja?" lanjutnya karena Michalina terlihat tidak normal.

"I-iya," jawab Michalina pendek. Dia berusaha menyembunyikan wajahnya yang tersipu akan penampilan santai Pangeran Eryk.

Mereka langsung memesan makanan lalu menyantapnya dengan nikmat. Leon memesan paling banyak karena sedang ditraktir oleh Pangeran Eryk. Itu sudah menjadi kebiasaannya jika ditraktir teman-temannya. Berbeda dengan Michalina yang merasa sudah kenyang, padahal baru menghabiskan dua porsi makanan kecil dengan jenis yang berbeda.

"Terima kasih, Kak Eryk. Berkatmu aku bisa makan di sini." Michalina membuka omongan saat mereka sedang menikmati makanan penutup.

Pangeran Eryk hanya tersenyum.

"Berterima kasihlah padaku, aku yang mengajakmu ke sini." Timpal Leon.

Michalina tersenyum lebar.

Diam-diam Pangeran Eryk tertarik dengan senyuman Michalina.

"Ngomong-ngomong, kenapa Bibimu mengurungmu? Apa karena ada insiden di kastil kerajaan?" tanya Leon.

"Ah, tentang Pangeran Eryk yang menyetujui perjanjian lagi?" respon Pangeran Eryk terlihat santai.

"Bukan, sebelum itu."

Pangeran Eryk mengerutkan keningnya.

"Pangeran Eryk menyerang Putra Mahkota Rhys dan Putri Illona, bahkan hampir membuat Putri Illona tewas."

Pangeran Eryk mendadak diam.

"Maka dari itu, Yang Mulia Ratu Olivia ingin menyerahkan statusnya untuk Permaisuri Abella karena tidak punya hal lain untuk menggantikan nyawa Putri Illona. Kasihan sekali Yang Mulia Ratu Olivia." Michalina menambahkan.

"Melihat Putri Illona menghadiri acara perjanjian Pangeran Eryk, apakah dia benar baik-baik saja?" sambung Leon.

Pangeran Eryk tidak mampu merespon apa pun.


^^^


Keadaan restoran yang sangat ramai membuat Dalla yang bertanggung jawab membersihkan meja makan setelah dipakai oleh pengunjung, kewalahan. Dia terpaksa meminta bantuan Chiara. Beruntung Chiara bekerja dengan cepat. Itu cukup membantunya.

Chiara sedang membawa air kotor bekas membersihkan meja menuju dapur saat ada anak kecil yang tanpa sengaja menyenggolnya. Alhasil, air kotor yang dibawanya tumpah mengenai seorang pelanggan.

"Maaf, Tuan. Saya minta maaf." Kata Chiara cepat bahkan dia belum sempat melihat sosok pelanggan tersebut karena terus membungkukkan badan.

"Oh, menjijikkan." Pelanggan itu mendesah kesal.

Perlahan Chiara mendongakkan kepala. Dia terbelalak saat melihat wajah pelanggan itu yang tidak asing. Dia pernah bertemu dengan pelanggan itu waktu dia ikut ke kastil kerajaan menggantikan Dalla. Pelanggan itu tidak lain adalah Pangeran Eryk.

"Kakak baik-baik saja?" tanya Michalina perhatian.

Pangeran Eryk melihat baju dan celananya yang basah dengan cuek. Saat dia melihat Michalina membuka jaket dan diberikan padanya, ada sesuatu yang mengetuk hatinya.

"Kakak lap saja pakai ini," kata Michalina.

"Eyuwwwhh..." Leon merasa jijik dengan air kotor yang membasahi baju dan celana Pangeran Eryk.

"Jangan, nanti jaketmu jadi kotor." Tolak Pangeran Eryk tidak ingin jaket Michalina jadi kotor karenanya. "Bisa kamu tunggu di luar dulu bersama Leon?" lanjutnya sambil memberikan tanda pada Leon.

"Ayo," ajak Leon pada Michalina.

Michalina pun keluar restoran bersama Leon. Sedangkan Pangeran Eryk menoleh melihat Chiara dengan tajam. Itu membuat Chiara seketika tertunduk. Ketika itu, datang manajer restoran yang langsung mengenali Pangeran Eryk sebagai keturunan Bangsawan Ingrid.

"Tuan Eryk, saya minta maaf atas kelalaian pekerja di sini."

"Pecat dia," perintah Pangeran Eryk.

Chiara terbelalak.



***

SALAM SEHAT,

JINAAN00.

03/05/2024

LEGENDA KOTA HUJAN [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang