Chapter 47

19 3 3
                                    

SELAMAT MEMBACA...

***



Kilat dan gemuruh yang saling bersahut-sahutan tidak membuat fokus Bangsawan Wyatt teralihkan dari seseorang yang berdiri membelakanginya.

"Kau menyembunyikan sesuatu dariku," kata seseorang tersebut.

"Apa maksudmu?" protes Bangsawan Wyatt.

"Sebenarnya dia siapa? Kenapa tidak bisa dilacak asal-usulnya?"

Pertanyaan itu membuat Bangsawan Wyatt gugup.

"Jangan membuatku kesal, atau aku akan melenyapkanmu."

Bangsawan Wyatt langsung bersimpuh di lututnya.

"Dia, anak tiri dari istriku." Jawab Bangsawan Wyatt jujur.


^^^


Hari ini Chiara sudah kembali bekerja di kantin kampus setelah cuti kerja selama seminggu penuh. Tangannya yang melepuh pun sudah hampir sembuh. Kini dia sedang membuang sampah ke tempat sampah utama yang berada di luar gedung khusus untuk kantin. Setelah selesai, dia menuju toilet wanita untuk mencuci tangannya.

Ketika akan meninggalkan toilet, hidungnya mencium aroma khas badan Pangeran Eryk. Dia pun mematung di tempatnya.

Kenapa aku menciumnya lagi?

Batinnya bertanya-tanya.

Aroma khas Pangeran Eryk semakin dekat. Jantung Chiara berdetak lebih cepat. Dia pun menegang di tempatnya. Tiba-tiba ada tangan yang menutupi matanya dari belakang. Dia bisa merasakan punggungnya menempel dengan dada seseorang yang tinggi. Aroma Pangeran Eryk pun jelas diciumnya. Dia yakin bahwa seseorang itu adalah Pangeran Eryk.

Refleks, dia menutup mata.

Benar saja, seseorang itu memang Pangeran Eryk. Dia menarik perlahan tangannya yang menutupi mata Chiara. Dilihatnya dari pantulan cermin yang ada di depannya, mata Chiara sudah terpejam. Dia pun membalikkkan tubuh Chiara ke hadapannya. Kemudian, dia melingkarkan tangan kirinya di pinggang Chiara dan tangan kirinya menekan tengkuk Chiara.

Pangeran Eryk langsung mencium Chiara dengan gencar.

Chiara hanya membiarkan Pangeran Eryk menciuminya hingga membuatnya terangsang. Pangeran Eryk terus melakukannya sambil menariknya ke dalam salah satu bilik toilet. Itu membuatnya memeluk tubuh Pangeran Eryk agar tetap menjaga keseimbangan berdirinya.

Kaki Pangeran Eryk menutup pintu bilik toilet dengan keras.

Kemudian, Pangeran Eryk duduk di atas dudukan toilet yang tertutup dan menarik Chiara duduk di pangkuannya. Dia melingkarkan tangan kirinya di pinggul Chiara sambil menggerakkan pinggulnya sendiri. Sedangkan Chiara berusaha mengimbanginya.

Chiara terus memejamkan mata sambil menikmati semua sentuhan serta perlakuan Pangeran Eryk yang lebih agresif dari biasanya. Pangeran Eryk juga lebih banyak mencium bibirnya tanpa memberikan tanda-tanda di lehernya.

Setelah mencapai klimaks, keduanya pun berhenti bergerak. Mereka berdua mengeluarkan pelepasan secara bersamaan. Kali ini Pangeran Eryk lebih cepat klimaks, padahal biasanya mencapai klimaks saat Chiara sudah yang kedua kalinya. Tanpa sadar keduanya saling berpelukan erat setelahnya sambil menggapai napas masing-masing.

Sesuatu yang menyilaukan membuat Chiara semakin memejamkan mata dan tidak memperdulikannya.


^^^


Pandangan raja tertuju pada pemandangan distrik kerajaan yang tertata rapi di kejauhan dari atap bangunan kantor pribadinya. Setiap kali suntuk dan jenuh dengan urusan kerajaan, dia memang selalu di sana.

"Yang Mulia, Pangeran Eryk sudah datang." Pengawal pribadi raja – Mikel, memberitahukan.

Raja pun menoleh.

"Ada apa memanggilku?" tanya Pangeran Eryk tanpa basa-basi.

"Kemarilah," panggil raja yang kembali menghadap depan.

Pangeran Eryk mematuhinya.

"Sebelumnya, aku minta maaf. Aku tidak bisa menjadi seorang ayah yang adil untukmu." Raja memulainya.

"Lupakan omong kosongmu, Yang Mulia Raja. Katakan, apa yang Anda ingin aku lakukan?" sambar Pangeran Eryk.

Raja menoleh melihat Pangeran Eryk.

"Eryk, aku paham, kau yang selalu mengorbankan nyawamu. Tapi tolong pahami, bahwa hanya kau yang mampu melakukannya. Meskipun nyawamu yang menjadi taruhannya, tapi pada akhirnya kau akan selalu baik-baik saja. Namun, itu semua tidak berlaku bagi Kakak-kakakmu." Raja memberikan pengertian.

Pangeran Eryk membuang pandangan.

"Aku mohon padamu, Eryk. Rhys dan Illona semakin keritis." Lanjut raja yang menatap Pangeran Eryk dalam.

Pangeran Eryk tidak merespon apa pun.



***

SALAM SEHAT,

JINAAN00.

24/08/2024

LEGENDA KOTA HUJAN [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang