Chapter 20

33 2 0
                                    

SELAMAT MEMBACA...

***



Pangeran Adelmo menyambut kedatangan Pangeran Eryk.

"Kenapa kau yang di sini? Bibi Ingrid mana?" tanya Pangeran Eryk.

"Bibi Ingrid sedang sibuk di perpustakaan kerajaan. Aku datang ke sini untuk menjemputmu."

"Tumben," respon Pangeran Eryk sambil melempar tas kuliahnya asal.

"Ada hal penting yang didapatkan Bibi Ingrid mengenai kutukan kerajaan jadi kau harus hadir di sana."

Tanpa merespon, Pangeran Eryk langsung menghilang menggunakan teleportasinya menuju perpustakaan kerajaan. Pangeran Adelmo pun melakukan hal yang sama.

"Sudah datang?" sambut Bibi Ingrid yang masih menatap buku kutukan yang ditulis oleh para leluhur Bangsawan Ingrid terdahulu.

"Hal penting apa yang kau dapatkan?" tanya Pangeran Eryk langsung.

Pangeran Adelmo yang ikut hadir memilih duduk tenang di salah satu kursi yang ada sambil mendengarkan.

"Tertulis bahwa melakukan seks dengan gadis pilihanmu satu kali, maka akan menghilangkan rasa terganggu pada tulang pangkal sayap setiap keturunan raja." Bibi Ingrid memberitahukan secara terang-terangan.

Pangeran Eryk melototi Bibi Ingrid.

"Hilangkan kata seks pada kalimatmu," ancam Pangeran Eryk.

Belum sempat Bibi Ingrid menjawab, Putri Isla sudah bersuara.

"Memangnya kenapa, Pangeran Eryk? Itu terdengar syeekssiiii," kata Putri Isla yang memonyongkan bibirnya.

"Sejak kapan Putri Isla ada di sini?" tanya Pangeran Eryk dingin.

"Sejak kemarin, lalu aku pulang untuk istirahat tadi malam dan tadi pagi aku datang lagi." Putri Isla memamerkan senyum lebarnya.

Pangeran Eryk jengah melihatnya.


^^^


"Selama kutukan itu berlangsung 300 tahun, sudah ada tiga pangeran terdahulu yang hampir berhasil hingga 89%." Bibi Ingrid memulai penjelasannya.

Pangeran Eryk menyimak dengan serius. Begitu juga dengan Pangeran Adelmo dan Putri Isla.

"Di sini dijelaskan tentang tingkatan-tingkatan yang pangeran terdahulu lalui. Tingkatannya adalah 1, 7, 15, 21, 27, 31, dan 39. Artiannya, ada pangeran terdahulu yang baru memulainya di umur 39 tahun. Sedangkan Pangeran Eryk memulainya di umur 21, maka ada 4 tingkatan yang harus dilalui dengan 21 kali melakukannya."

"Aku tidak memahaminya," ujar Putri Isla. "Aku hanya paham tentang 21 kali Pangeran Eryk harus melakukan s-s-seks." Lanjutnya sambil memandangi Pangeran Eryk dengan senyum usil di bibirnya.

"Berhentilah mengejekku," ancam Pangeran Eryk.

Putri Isla mengibarkan kain putih dengan percaya diri.

"Tingkat 1 setara dengan melakukannya 1 kali, itu bisa menghilangkan rasa tidak nyaman pada tulang sayap semua keturunan raja. Tingkat 2 setara dengan melakukannya 7 kali, itu bisa menyembuhkan segala penyakit semua keturunan raja..." kalimat Bibi Ingrid terpotong.

"Bisa menyembuhkan Putri Illona juga?" sambar Putri Isla.

Bibi Ingrid menganggukkan kepala sambil melirik Pangeran Eryk yang memasang wajah tidak nyaman saat mendengar nama Putri Illona disebutkan. Pangeran Adelmo yang menyadarinya pun jadi merasa tidak enak hati.

"Kita lanjutkan lain waktu," ucap Pangeran Eryk yang menghilangkan diri dengan berteleportasi.

Bibi Ingrid hanya mampu menghela napas berat.


^^^


Diam-diam Putri Illona menguping di luar pintu perpustakaan kerajaan. Dia tidak enak hati jika harus ikut masuk ke dalam perpustakaan. Lagipula, sejak acara Pangeran Eryk menerima perjanjian hari itu di aula kastil kerajaan dan disiarkan langsung di seluruh penjuru negeri Kota Cantessa, Pangeran Eryk jadi selalu menghindarinya.

Kemudian, dia membalikkan badan siap meninggalkan area perpustakaan dengan berteleportasi. Dia tiba di taman milik Ratu Olivia. Terlihat beberapa pelayan Ratu Olivia sedang memberi makan burung-burung peliharaan Ratu Olivia yang saling beterbangan indah.

"Salam, Yang Mulia Ratu."

Ratu Olivia menoleh.

"Oh, Putri Illona. Kemarilah," sambut Ratu Olivia hangat.

Putri Illona datang mendekat.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Ratu Olivia pelan.

"Sudah membaik, Yang Mulia Ratu."

"Aku minta maaf atas nama Pangeran Eryk, Putri Illona."

"Yang Mulia tidak harus melakukannya."

Ratu Olivia berusaha menormalkan mimik wajahnya akan rasa bersalah atas apa yang sudah dilakukan oleh putranya pada Putri Illona.

"Aku ingin bertanya tapi maaf jika terlalu lancang, Yang Mulia Ratu."

"Silahkan."

"Apakah Pangeran Eryk selalu memperlakukan Yang Mulia Ratu sekasar... m-maksudku seperti itu?"

"Eryk selalu membenci dirinya sendiri karena kutukan itu, terkadang itu menjadi pemicu keras di dirinya timbul. Tapi biasanya tidak sekasar itu dan tidak selalu seperti itu. Maaf, hari itu kamu harus melihatnya, Putri Illona." Ratu Olivia tersenyum.

Putri Illona tidak sanggup menanggapi.



***

SALAM SEHAT,

JINAAN00.

16/05/2024

LEGENDA KOTA HUJAN [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang