Chapter 27

26 3 0
                                    

SELAMAT MEMBACA...

***



"Tuan Eryk," sambut ketua kelompok penyelamatan saat melihat sosok Pangeran Eryk tiba di posko saat kilat dan gemuruh saling bersahut-sahutan.

Pangeran Eryk langsung bergabung dengan kelompok penyelamatan yang akan memasuki hutan misterius. Dia diberi jas hujan, senter, senjata, dan perlengkapan lainnya sama seperti anggota lainnya.

"Penghuni hutan misterius memiliki mata berwarna merah jika terkena cahaya. Jika ada yang melihat, cepat beritahu kelompok dan pergi menjauh. Itu berbahaya. Mereka biasanya bersembunyi saat ada kilat dan gemuruh. Batas waktu kita hanya sampai pukul 12 malam. Saling menjaga satu sama lain dan jangan sampai terpisah dengan kelompok."

Salah satu petugas hutan misterius yang berasal dari distrik kota mati memberikan pengetahuan singkat. Setelah itu, kelompok penyelamatan pun mulai memasuki hutan misterius. Mereka menggunakan jalan pinggir yang berdekatan dengan pagar pembatas menuju tempat pengeboman terjadi. Selama menuju ke sana, semuanya aman terkendali.

"Kita bagi menjadi tiga regu beranggotakan empat orang. Setiap petugas dari hutan misterius masuk ke setiap regu. Kita akan berpencar di tiga tempat. Ikuti jejak yang ada, entah itu para para tahanan yang kabur ataupun Putra Mahkota Rhys. Jarak paling jauh 500 meter dari sini, jika tidak ada petunjuk segera kembali ke sini. Ingat, pukul 11. 30 sudah berkumpul di sini semua."

Ketua kelompok penyelamatan memberikan instruksi cepat.

Mereka meng-iya-kan lalu mulai bergerak mencari petunjuk dengan regu yang sudah dibagi masing-masing. Kebetulan Pangeran Eryk satu regu dengan ketua kelompok penyelamatan menuju arah depan dari titik janji.

Tiba-tiba terdengar suara teriakan keras.

"Tolong!!!"

Suara itu adalah suara salah satu anggota kelompok penyelamatan yang satu regu dengan Pangeran Eryk.

"Rocco!" panggil ketua kelompok penyelamat sambil berlari mengejar arah suara anggotanya yang bernama Rocco.

Pangeran Eryk dan petugas dari hutan misterius yang satu regu dengan mereka juga ikut berlari mengejar ketua kelompok penyelamatan menuju arah suara di kegelapan yang semakin menjauh. Ketika cahaya kilat yang menyambar mengenai kegelapan yang mereka tuju, ada sepasang warna merah. Petugas dari hutan misterius segera menghentikan larinya sambil menahan Pangeran Eryk dan ketua kelompok penyelamatan.

Aaaaaaggghhh!!!

Suara jeritan dari Rocco terdengar lagi bersamaan dengan cahaya dari kilat menghilang. Pangeran Eryk tidak mengindahkan dan kembali berlari menuju kegelapan di depan sana.

"Tuan Eryk, jangaaaan!!!"


^^^


Gelas teh yang dipegang Ratu Olivia tiba-tiba jatuh ke lantai.

Dia terdiam memandangi pecahan gelas yang berserakan di lantai. Entah kenapa perasaannya tidak enak. Dia yang tidak bisa tidur sejak tadi memutuskan untuk menghangatkan diri dengan menikmati teh kesukaannya di balkon kamar mewahnya di kastil kerajaan ditemani kilat dan gemuruh yang saling menyambar.

Ketika itu, pintu kamar terbuka. Raja memasuki kamar dengan wajah lelah. Raja menuju tempat ratu. Melihat ada pecahan beling di lantai, dia memanggil pelayan.

"Ratuku, kamu baik-baik saja?" tanya raja perhatian.

Ratu Olivia hanya menghela napas berusaha menguasai kesadarannya.

"Aku ingin menyampaikan sesuatu padamu," kata raja pelan.

"Katakan," balas Ratu Olivia.

"Aku baru dapat kabar dari distrik pengasingan, Eryk sedang ikut dalam pencarian di hutan misterius."

"Sekarang???"

Raja menjawab dengan anggukan kepala.

Ratu Olivia seketika luruh ke lantai.


^^^


Lari Pangeran Eryk semakin cepat saat melihat sosok Rocco yang terikat terseret sesuatu ke arah kegelapan dengan keadaan tidak sadarkan diri.

Tubuh Rocco yang terbentur tanah becek, akar yang timbul di tanah, dan beberapa benda lainnya di hutan membuatnya kehilangan kesadaran. Dia bahkan tidak tahu sudah membuat kelompok penyelamatan menjadi kacau. Pangeran Eryk bahkan tidak mengindahkan pesan dari petugas hutan misterius yang harus menghindari cahaya mata merah.

Melihat jaraknya yang semakin dekat dengan Rocco, Pangeran Eryk sigap mengambil kapak kecil di pinggangnya lalu loncat mengarahkan kapaknya pada tali yang mengikat tubuh Rocco. Beruntung kapaknya tepat mengenai tali yang mengikat tubuh Rocco. Tubuhnya terjatuh memeluk tanah kotor dan Rocco tidak terseret lagi.

Namun, tiba-tiba ada banyak sepasang cahaya merah yang timbul di kegelapan. Aura jahat pun menyelimuti daerah sekitar dengan lekat. Pangeran Eryk mencoba berdiri lalu memeriksa Rocco yang masih tidak sadarkan diri. Saat dia sedang memeriksa Rocco, cahaya merah di kegelapan semakin mendekat.

Sial!

Batin Pangeran Eryk memaki kesal.

Aku harus melakukannya.

Lanjut batin Pangeran Eryk sambil berdiri kembali.

Perlahan mata Pangeran Eryk terpejam. Diambilnya napas panjang lalu dihembuskannya sekali hentakan sambil membuka matanya kembali. Di waktu yang bersamaan, keluarlah sepasang sayap hitamnya yang mengepak lebar, besar, dan mengerikan. Cahaya merah yang mendekat itu tampak menjauh dan lama-lama menghilang.



***

SALAM SEHAT,

JINAAN00.

10/06/2024

LEGENDA KOTA HUJAN [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang