Vara bercermin dan memoles lip tint lagi sebelum keluar dari mobil. Ia pun merapikan rambut panjangnya yang sudah ia rapikan ke salon sekali lagi. Setelah memastikan penampilannya, ia pun membuka pintu lalu keluar. Ia berjalan dengan santai sambil membawa buah tangan hasil buatan ART-nya di rumah dan kado.
Sejak turun dari mobil, Vara tidak berhenti tersenyum. Gama menyambutnya di depan rumah dan membantunya membawa paper bag yang dibawa Vara.
Rumah Gama berada di sebuah kompleks lama yang tidak sebesar rumahnya Vara. Namun, letak dan suasana lingkungannya terlihat cukup aman. Rumah Gama memang tidak sebesar rumahnya, tapi benar-benar terlihat asri dan nyaman. Kompleks perumahan lama dan tetap mengesankan. Vara mungkin tidak akan keberatan jika tinggal di sini bersama Gama... asalkan ada air panas.
"Saya sudah bilang nggak usah bawa apa-apa," ucap Gama setengah protes.
Vara terkekeh lalu sengaja menggandeng lengan Gama sambil berjalan masuk ke halaman rumah. Ia sempat kaget sendiri mendapati dirinya begitu luwes melakukan itu. Ia juga kaget karena Gama tidak mencoba menjauhinya. "Aku minta tolong ke mama sama mbok untuk masak makanan yang tahan lama. Dijamin enak. Bisa dimasukkan ke freezer, nanti tinggal dihangatkan aja kalau mau dimakan."
Gama meletakkan tas yang ia bawa dari mobil Vara di meja. Ia kemudian setengah berteriak memanggil adik-adiknya untuk keluar. Vara masih berdiri di sampingnya sambil tersenyum.
"Adik-adik kamu nggak apa-apa kalau aku ada di sini?" Vara bertanya lagi untuk memastikan.
"Gadis yang ngundang kamu," jawab Gama. Ia sekali lagi memanggil adiknya lalu sebuah suara akhirnya menyahut dari arah dalam.
Tidak lama kemudian, seorang remaja putri berambut panjang keluar. Gadis. Ia menyapa Vara dengan riang dan langsung memeluknya. "Kangen deh sama Kak Vara. Akhirnya ketemu lagi. Kak Vara sudah dengar lagu barunya JB?"
"Sudah dong! Enak banget. Aku selalu putar di kantor pas lagi kerja biar mood." Vara tidak kalah excited dengan Gadis. Mereka kemudian terlibat obrolan seru seputar lagu baru Justin Bieber dan gosip terkini.
Gama yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepala tanpa berniat ikut mengobrol. Ia baru membuka suara ketika seorang perempuan keluar dari dalam. Adik pertama berambut pendek yang bernama Gina.
Obrolan Vara dan Gadis pun terpotong ketika Gina memperkenalkan diri.
Vara tersenyum sambil menyambut tangan Gina. Sekilas, ia bisa menilai bahwa Gina tampak lebih mirip dengan Gama. Gerak-gerik dan perilakunya sungguh mirip sekali. Gina juga terlihat lebih dewasa daripada umurnya.
"Mas Gama aja ya yang goreng ayam. Aku nggak mau, takut minyaknya nyiprat," Gina berkata pada Gama sebelum duduk di sofa dengan santai.
"Ya, meja makan sudah dirapikan?" Gama bertanya pada sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Havara! ✓
RomanceAvara Dala, si spoiled brat, harus berhadapan dengan mentor di kantor Papi yang bernama Gama. Kehidupan keduanya sangat berbeda. Vara selalu berhasil mendapat semua keinginannya, sedangkan Gama perlu berusaha dengan keras. Ending lanjut di Karyaka...