23. Kejutan!

898 97 9
                                        

Vara terkejut membaca chat Joan yang menanyakan apakah Vara ingin ikut patungan membeli hadiah untuk ulang tahun Gama pekan depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vara terkejut membaca chat Joan yang menanyakan apakah Vara ingin ikut patungan membeli hadiah untuk ulang tahun Gama pekan depan. Ia baru tahu kalau Gama akan berulang tahun. Vara mendadak panik karena belum menyiapkan hadiah apa pun. Ia memutuskan untuk ikut patungan dan membeli hadiah khusus dari dirinya juga. Mencari hadiah mungkin mudah jika ia bisa bebas memilih apa pun yang menurutnya cocok untuk Gama. Sayangnya, tabungan Vara terbatas, jadi pilihannya pun tidak terlalu banyak.

Vara kembali berkonsultasi kepada kakaknya soal hadiah. Arsa memberikan beberapa ide hadiah ulang tahun dari yang paling normal sampai rated 21+. Vara jadi malu sendiri mendengarnya saat Arsa menjelaskan lewat telepon. Vara bahkan tidak menyinggung hal-hal berbau seksual, tapi Arsa tiba-tiba menutupnya dengan saran memberi birthday sex.

Vara tidak berpikir sejauh itu. Ia ingin memberikan hadiah yang nyata. Saran terakhir dari Arsa tentu saja tidak akan ia lakukan sekarang. Mungkin nanti kalau mereka sudah menikah...

Ulang tahun Gama yang jatuh pada hari kerja lebih dulu dirayakan di kantor. Vara ikut merayakan bersama teman-teman kantor. Selain dari acara kantor, Vara rencananya mau membuat kejutan sendiri. Namun, begitu dihubungi oleh Gadis yang mengajaknya ikutan acara weekend di rumah mereka, Vara batal membuat acara sendiri. Ia memutuskan untuk ikut pestanya Gadis. Pasti akan lebih mengesankan untuk Gama.

Sejak pagi, Vara sudah sibuk ke salon, mengatur jadwal ambil kue pesanan dan juga dekorasi. Ia jadi super sibuk sendiri. Vara jujur pada Rima mau memberi kejutan ulang tahun untuk Gama. Ia jujur karena ingin meminta bantuan Pak Supri. Sayangnya, Pak Supri tidak bisa membantu karena sudah duluan di-booking mau mengantar Rima ke rumah kakaknya yang juga akan mengadakan acara keluarga sore nanti. Vara berhasil izin untuk menyusul setelah acara Gama selesai.

Rima sudah menawarkan orang lain untuk membantu Vara, tapi ia tidak mau selain Pak Supri. Hanya Pak Supri yang bisa ia percaya. Pak Supri sudah sering menemaninya sejak kecil. Beliau tahu semua cerita Vara dan tidak pernah bocor ke Bimo. Pak Supri juga tidak banyak omong, tidak banyak atur, jadi Vara suka.

"Kak Vara! Ayo masuk! Aku pikir nggak jadi datang, ditanyain nggak jawab." Gadis membantu Vara membawa paper bag berbagai macam ukuran. Vara membawa banyak barang untuk kejutan ulang tahun Gama.

"I'm so sorry, aku lagi nyetir dan tadi buru-buru ke sini. Ambil cake dulu. Mas Gama sudah pulang?"

Gadis menggeleng. "Belum, masih di bengkel. Susah banget maksa dia buat nyuci mobil."

"Ya, dia tadi bilang sih mau nyuci mobil."

Vara dan Gadis kemudian bersama-sama menata kue yang dibeli oleh Vara. Vara juga menyiapkan hadiah untuk Gama. Perayaan ulang tahun Gama yang ke 35, Gadis ingin memberikan kejutan dan ia mengajak Vara. Gina ditugaskan untuk menemani Gama supaya Gadis dan Vara bisa menyiapkan kejutan kecil.

Ketika selesai menata meja dan beberapa hiasan, Vara dan Gadis menunggu kedatangan Gina dan Gama dengan sabar. Mereka berdua membayangkan reaksi Gama yang kemungkinan datar karena sudah bisa menebak kejutan ini. Meskipun begitu, tapi mereka tetap akan memberikan kejutan untuk Gama.

Havara! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang