Double Update
Mundur dikit ya~
Sejak Kinan kembali, Vara memang merasa terancam. Namun, karena beberapa waktu ini Kinan tak menunjukkan batang hidungnya, kecemasannya pun mereda. Ia menduga bahwa mungkin Kinan tidak akan kembali ke kehidupan Gama lagi. Seperti ucapan Gama waktu itu. Vara akhirnya mencoba untuk melupakan mantan pacar Gama yang amat cantik nan dewasa.
Vara sudah memberi tahu Gama saat ia akan berangkat ke rumahnya. Gama sempat mengatakan ingin menjemput, tapi Vara menolak sebab ia harus ke salon dulu pagi-pagi. Vara tak ingin merepotkan Gama. Begitu selesai, barulah Vara menuju rumah Gama.
"Kamu bawa apa aja? Kok banyak banget."
Vara terlonjak kaget ketika mendengar suara Gama justru datang dari belakang saat ia hendak membuka gerbang kecil di pintu masuk. Ia memang membawa banyak tentengan berisi buah dan makanan untuk keluarganya Gama. "Mas Gama kok ada di luar?"
Gama menunjukkan tas belanjaannya pada Vara. "Habis jalan ke supermarket sembari nunggu kamu."
Gama kemudian mengambil tas jinjing yang dibawa oleh Vara lalu mengajaknya masuk.
Vara mengikuti Gama dari belakang sambil ingin membantu tapi pria itu tak membiarkannya. Ia pun akhirnya hanya mengikuti Gama masuk ke rumah yang ternyata sepi. Biasanya, akan ada Gadis yang menyambutnya. Namun, saat ini justru Gadis tidak terlihat sama sekali.
"Gadis sama Gina lagi olahraga, habis itu mau jalan-jalan. Mungkin habis makan siang baru pulang."
Vara melirik jam di tangannya yang menunjukkan pukul 11 pagi. Ia tidak datang terlalu pagi dan tidak terlalu siang.
Setelah Gama meletakkan barang bawaannya di meja dapur, barulah pria itu balik badan dan menatap Vara dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Meskipun Vara suka ditatap Gama, tapi ia tetap salah tingkah. Vara pun ikut memperhatikan dirinya sendiri. Ia berharap tidak ada yang salah dari penampilannya hari ini. Sun dress di atas lutut berwarna hijau sage dengan potongan bahu agak terbuka. Ia sengaja berpakaian cantik agar Gama tidak berpaling darinya.
"Kenapa? Aku pakai dress ini kan biar kelihatan cantik. Kata Mas Gama kemarin warna ini cocok untukku. Aku nyaman kok. Mas Gama nggak nyaman, ya?"
Gama mengangguk tanpa berpikir. "Iya, terlalu terbuka dan terlalu pendek, Vara. Nanti ada Fajar ke sini."
Vara mengerjap mendengar ucapan Gama yang tidak seperti biasanya. Apakah Gama peduli padanya? "Terus gimana? Aku nggak bawa baju ganti."
Gama kemudian menarik tangan Vara dan mengajaknya masuk ke ruang tv. "Kamu tunggu di sini, aku ambilkan baju dulu biar kamu ganti."
Vara belum sempat protes dan Gama sudah berlalu begitu saja. Ia tidak bisa membantah Gama kali ini. Rasanya, dulu Gama tidak mempermasalahkan apa pun yang ia kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Havara! ✓
RomansaAvara Dala, si spoiled brat, harus berhadapan dengan mentor di kantor Papi yang bernama Gama. Kehidupan keduanya sangat berbeda. Vara selalu berhasil mendapat semua keinginannya, sedangkan Gama perlu berusaha dengan keras. Ending lanjut di Karyaka...