Gama hanya bisa melihat Vara dari jauh. Setelah satu minggu tidak melihat Vara, akhirnya ia bisa melihatnya lagi kantor. Namun, ia tidak bisa mendekatinya karena Vara telah memutuskan hubungan mereka.
Bagi Gama, Vara bukan hanya sekadar anak bos yang harus ia pantau dan ajari untuk bekerja. Sekarang, Vara lebih dari itu semua. Dahulu, Vara sama sekali tidak memiliki keinginan bekerja meskipun pintar. Fokus Vara sering terbagi karena gadis itu suka dengan Justin Bieber. Gama tidak terlalu terkejut mengingat usia Vara yang masih muda seperti adiknya.
Gama tidak pernah melihat Vara sebagai wanita sampai suatu hari ia melihat Vara bertumbuh menjadi wanita dewasa yang tenang dan mampu presentasi sendiri mengenai project yang dikerjakannya. Awalnya, Vara memang tidak percaya diri, tapi lambat laun Vara terlihat senang sekali mengerjakannya. Vara yang manja mendadak menjadi mandiri. Namun, hanya berlaku saat bekerja saja. Biasanya, Vara akan kembali manja padanya setelah jam kantor usai.
Usaha Vara mendekati Gama mungkin tidak terlalu terlihat di mata umum, tapi Gama merasakannya langsung.
"Mas, kangen ya sama si Vara ceriwis?"
Gama agak terkejut mendengar teguran Joan di sebelahnya. Ia pun menoleh lalu melihat Joan yang sedang tersenyum menggodanya. Tampaknya Joan tahu bahwa Vara dulu sempat menyukai Gama.
"Tadi siang dia ngajak makan malam bareng. Katanya Farewell. Semuanya dibayarin."
Gama mengernyit. "Kok saya nggak diajak?"
Joan terkekeh-kekeh. "Vara mau ajak Mas Gama makan berdua aja. Farewell personal. Dia bilang sih gitu sambil bercanda."
"Kapan kalian pergi?"
"Nanti malam. Mas Gama mau ikutan juga? Bilang dulu sama Vara, nggak enak kalau tiba-tiba muncul."
Gama menggeleng. Ia hanya bertanya.
"Vara katanya mau pindah ke kantor cabang," tambah Joan.
Gama baru mendengar berita ini. Ia tidak pernah mendengar ini sebelumnya.
"Sebenarnya, ada gosip tentang Mas Gama dan Vara. Katanya, Mas Gama putus sama Vara ya makanya dia minta pindah. Personal reason."
"Nggak benar," sahut Gama singkat sebelum akhirnya kembali ke ruangannya lagi. Ia tidak tahu dari mana gosip itu muncul. Walaupun gosipnya putusnya benar, tapi kan tidak ada yang tahu kalau mereka berpacaran.
***
"Vara..." Gama terkejut ketika melihat Vara di pantry sedang tersenyum lebar sambil menelepon.
Vara pun menoleh lalu senyumnya menghilang ketika melihat Gama. Gadis itu kemudian menutup telepon dengan cepat, lalu kembali tersenyum kecil kepada Gama. "Hai, Mas Gama."
Gama pun mendekat lalu mengambil gelas di dekat Vara. Ia akhirnya berbasa-basi. "Gimana di tim baru? Betah, ya?"
"Aku minta dipindahkan ke kantor cabang."
Gama tidak terlalu terkejut karena sudah mendengarnya dari Joan, tapi ia kaget bahwa Vara benar-benar melakukan itu. Ia menanyakan alasan Vara meminta pindah apakah karena dirinya.
Vara pun mengaku. "Sort of. Aku takut makin suka sama Mas Gama. Aku nggak bisa mengendalikan perasaan aku ke kamu."
Gama mengembuskan napas panjang lalu mengucapkan kata maaf.
Vara langsung kembali tersenyum dan membalas bahwa Gama tidak perlu mengucapkan maaf padanya karena tidak ada yang salah.
"I'm really sorry, Vara..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Havara! ✓
RomanceAvara Dala, si spoiled brat, harus berhadapan dengan mentor di kantor Papi yang bernama Gama. Kehidupan keduanya sangat berbeda. Vara selalu berhasil mendapat semua keinginannya, sedangkan Gama perlu berusaha dengan keras. Ending lanjut di Karyaka...