Chapter 6: Fall To Pieces

1.6K 249 57
                                    

Karena jadwal Jennie sedang senggang, aku bisa makan siang dengannya di restoran dekat dengan kantor. Ya, aku masih menjadi sekertaris pengganti untuk Seulgi. Meski sudah beberapa hari berlalu, kondisi Jisoo memang belum sepenuhnya pulih. Itu yang Seulgi katakan karena sampai sekarang aku belum menjenguknya.

Aku hanya menerima berkas dari Jisoo tanpa tahu bagaimana keadaan wanita itu. Setidaknya fakta bahwa dia masih bisa bekerja menyatakan jika dia tidak begitu parah.

Namun sialnya karena aku terlalu ikut campur, aku menjadi mengerti banyak, itu membuatku harus mengerjakan pekerjaannya dan merasa jika aku akan menjadi sekertaris tetap karena di perlukan sana sini oleh Seulgi. Aku tidak masalah karena sejak Seulgi pergi ke rumahku beberapa hari yang lalu, hubungan kami lebih tenang. Seulgi tidak lagi menatapku dengan tajam atau berbicara dengan nada beku, meskipun raut datarnya masih ada. Kurasa memang itu tidak bisa berubah, itulah beruang kutub yang ku kenal dari awal.

Sedang asik-asiknya membayangkan atasan dingin itu, pikiranku langsung teralihkan ketika melihat wajah Jennie yang terlihat seperti sedang gelisah dan berpikir keras. Dia beberapa kali malah memainkan makanannya dengan asal.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya ku heran.

Jennie seakan tertangkap basah lalu menggeleng. "Hanya memikirkan sesuatu." tiba-tiba dia makan dengan lahap.

"Katakan. Aku tidak suka kau menyembunyikan sesuatu dariku." kesalku namun tetap tenang.

"Anni.. Aku merasa seperti memegang rahasia negara sekarang."

Aku menatapnya lekat lalu membungkukkan tubuhku mendekat padanya.
"Apa? Rahasia apa?" bisikku pelan.

"Rahasianya akan hilang jika aku memberitahumu."

Aku mendengus, "Aku tidak akan membaginya kepada siapapun. Cepatlah katakan."

Dengan menjengkelkannya dia malah menggeleng. "Tidak. Rahasia tetap rahasia."

"Jika kau tidak mau memberitahu, seharusnya kau tidak mengatakannya, michin nyeon. Kau membuatku penasaran." kesalku ke ubun-ubun.

Jennie terkekeh, "Nanti saja ku ceritakan jika rahasianya sudah tersebar. Aku tidak mau jadi pihak penyebar."

"Terserah kau saja." aku memilih menghabiskan makananku dari pada menghabiskan tenagaku untuk bertengkar dengan kucing betina ini.

Sempat hening beberapa saat sampai akhirnya pikiranku teralihkan lagi, "Geundae, kau memang tidak tahu Seulgi dan Joy tinggal bersama?" tanyaku. Kami memang membahas hal ini sebelumnya sebelum aku terngiang dengan Seulgi.

"Sudah ku bilang aku tidak tahu tentang mereka, aku tidak memiliki rasa penasaran sepertimu."

Aku mendengus, "Mereka terlihat seperti tinggal bersama tapi kenapa mereka tidak berangkat bersama saja? Bahkan Joy-nim membawa mobilnya sendiri sedangkan Seulgi di antar oleh Pildo oppa. Apa ini hanya cara mereka agar publik tidak curiga?"

Jennie menatapku dengan tatapan malas, telinganya mungkin sudah panas karena aku selalu bertanya tentang mereka. Tapi aku benar-benar penasaran, banyak sekali yang aku lewati disini.

"Jadi Minji itu anak Seulgi atau bukan?"

Jennie berdecak, "Dia anak Joy-nim. Apa kau ingat Wendy dipenjara karena apa?"

[18+] Loftily 2 || ✔ SEULRENE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang