Lisa hampir membuat jantung Jennie copot saking cepatnya menunggangi kuda besi tersebut. Bahkan mereka hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk sampai.
"Dasar gila! Jika kau ingin mati jangan mengajakku!" kesal Jennie saat turun dari motor.
Lisa tidak mempedulikan hal itu, dia hanya berjalan masuk ke dalam hotel tersebut. Sesampainya di lobi, seorang resepsionis memberitahu Lisa dimana Rosé berada, sepertinya kekasihnya itu telah memesankannya pada resepsionis itu untuk langsung memberitahu Lisa.Didalam lift, Lisa tidak berhenti gelisah dan mengetukan sepatunya ke lantai. Jennie melihat hal itu dan mengerti, Lisa pasti sangat cemas.
"Kau sangat mencintai wanita itu?"
Lisa meliriknya sekilas, "Aku tidak mau menyakitinya, dia sangat baik padaku."
"Lalu apa aku jahat padamu hingga kau menyakitiku?"
Kini Lisa menatap Jennie sepenuhnya. "Kita tidak ada hubungan apapun Jane, sedangkan dia adalah kekasihku."
"Itu bukan berarti kau boleh menyakitiku," ucap Jennie santai.
"Kita lupakan semuanya, okay? Anggap itu kesalahan dan jangan mengungkitnya lagi."
"Fine." Jennie memutar bola matanya malas.
Sesampainya di kamar yang di tempat Rosé, Lisa mengetuk pintu itu beberapa kali sampai kekasihnya itu membukakan pintu.
Lisa cukup merinding melihat raut wajah Rosé yang menurutnya menyeramkan itu. Rambut panjangnya diurai lalu tangannya bersedekap. Dia menatap Lisa dan Jennie dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Bolehkah kami masuk terlebih dahulu?" Lisa meminta ijin.
"Ku rasa disini saja cukup untuk menjelaskan." Rosé menatap Jennie dengan sinis.
Jennie tersenyum dengan salah satu sudut bibirnya. "Okay Lisa, apa yang sudah kau jelaskan pada kekasihmu ini?"
"Hh-hubungan kita. Kita hanya rekan kerja kan?" gugup Lisa.
"Apa? Kita lebih dari itu Lalisa. Kau lupa apa yang telah terjadi pada kita?" kata Jennie membuat kening Lisa mengerut sedangkan Rosé semakin tajam menatap keduanya.
"Baiklah, akan ku perjelas semuanya." ucap Jennie membuat suasana semakin tegang.
"Aku dan Lisa adalah mantan kekasih. Kami kembali bertemu untuk proyek ini dan sepertinya dia masih belum bisa melupakanku, terbukti dengan apa yang terjadi di LA. Kami tidur bersama dan apa perlu ku ceritakan dengan jelas apa yang kekasihmu lakukan padaku? Dia sangat liar Rosé-ssi."
Hati gadis pirang itu seperti dijatuhi bom atom. Dia tidak menyangka kekasihnya tega melakukan hal ini padanya.
"Tidak, tidak seperti itu." Lisa menatap Jennie dengan marah, "Jangan berbohong Jennie-ssi. Kau hanya mengada-ada."
"Kau yang berbohong! Apa aku harus melepaskan bajuku disini? Tanda darimu masih ada sampai sekarang." Jennie hendak menurunkan tali bajunya yang melintang dibahu.
"Kau gila?" Lisa langsung menahan tangan Jennie untuk tidak melanjutkan itu.
"Dia bukan kekasih yang baik, dia tidak pantas untukmu," ucap Jennie pada Rosé yang sudah semakin panas.
Lisa dengan cepat memegang kedua tangan Rosé, "Okay, okay. Aa-aku akan mengakuinya. Kami memang tidur bersama tapi itu hanya kesalahan. Itu terjadi karena dia menggodaku lebih dahulu. Aku tidak akan melakukannya lagi, aku berjanji. Kau tahu aku mencintaimu kan? Aku tidak ingin-"
Ucapan Lisa terhenti dan tergantikan oleh suara tamparan yang memekakkan telinga. Jennie sampai menutup mulutnya karena terkejut dengan adegan di hadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[18+] Loftily 2 || ✔ SEULRENE [COMPLETE]
FanfictionIrene pikir kisah cintanya dengan Seulgi telah berakhir, tapi nyatanya takdir masih mengijinkan dia dengan seseorang dimasalalunya itu kembali bertemu. Apakah hubungan mereka akan kembali bersatu? Atau takdir tetap memisahkan mereka? ~__~__~__~ Di...