Chapter 32: Trust

1.7K 262 31
                                    

"Joohyun hamil."

Seulgi menunda ucapannya karena melihat manik Taehee membulat terkejut.

"Aku akan bertanggung jawab," lanjut Seulgi dengan serius.

"Mwo? Jangan main-main. Meskipun dia hamil, kau tidak perlu melakukan itu karena itu bukan bayimu. Dia memiliki kekasih."

Seulgi menghela napas sesaat untuk menenangkan hatinya, "Aku meminta maaf atas apa yang terjadi dimasalalu. Aku sadar telah menjadi penyebab Joohyun terluka, dan juga membuat Bibi sangat kecewa padaku. Tapi harus ku katakan, Joohyun mengandung anakku. Dia juga telah menerimanya."

Taehee menghambuskan napas beratnya dengan wajah tak percaya. Dia mengalihkan pandangannya ke kaca depan sambil mengatur emosi yang campur aduk dihatinya.

"Kalian berselingkuh dibalik Chanwook?" Taehee kembali menatap Seulgi dengan kedua alis naik. Wanita itu terlihat masih belum menerima.

Seulgi tidak memutus pandangannya dari Taehee, "Kami masih saling mencintai, selama ini Joohyun memendam perasaannya dan menjadikan Chanwook pelampiasan dari rasa sakitnya."

"Jika kau tidak kembali datang dikehidupannya, mungkin Chanwook akan menjadi yang terakhir. Joohyun akan melupakanmu selamanya." nada Taehee merendah. Dia lebih terdengar sedang menasehati dari pada memarahi.

"Perasaan tidak bisa di bohongi. Jika Joohyun tetap bersama Chanwook, namun perasaannya masih tertahan padaku, bukankah itu menyakiti Joohyun dan secara tidak langsung mengkhianati Chanwook?" ucap Seulgi yakin.

Taehee terdiam memikirkan semua ucapan Seulgi. Pikirannya kembali mengingat saat Irene begitu marah padanya karena telah menengurnya dan melarangnya untuk tidak berdekatan dengan Seulgi. Itu sudah menunjukan jika Irene masih memiliki perasaan yang begitu kuat pada Seulgi.

"Selain itu, aku juga sudah berjanji pada ayah Joohyun untuk menjaga putrinya. Aku sangat merasa bersalah saat membuat Joohyun sakit hati, tapi tolong beri aku kesempatan. Aku tidak akan menyakiti Joohyun lagi, aku akan menjaganya seumur hidupku. Aku berjanji."

Apa yang Seulgi katakan membuat Taehee menatapnya dengan lekat. Yang bisa Taehee lihat hanyalah ketulusan, Seulgi tidak main-main dengan ucapannya.

Taehee kembali melepas napasnya kasar, "Apa dia baik-baik saja? Dia terlihat pucat kemarin, aku tidak tahu jika dia ternyata mengandung. Anak itu benar-benar. Dia bilang hanya tidak enak badan saja."

Kedua alis Seulgi sedikit naik karena melihat reaksi Taehee yang berubah lunak, "Dia baik-baik saja, tapi tidak ingin makan apapun dan terus merasa mual."

"Itu wajar. Aku ingin melihat kondisinya."

"Ye." Seulgi mengangguk kemudian menjalankan mobilnya.

Beberapa menit perjalanan, Seulgi berhenti didepan sebuah cafe.

"Joohyun meminta jus alpukat. Aku akan membelinya sebentar."

"Oh, eung." Taehee sedikit terkisap. Dia melihat Seulgi turun dari mobil dan masuk ke dalam cafe itu.

Taehee melihat ada perasaan yang sangat besar yang masih bertahan pada Seulgi. Akhirnya dia sadar, sejauh manapun cinta itu terpisah, mereka selalu memiliki cara untuk kembali bersama.

____

Seulgi membuka pintu kamar dan mempersilahkan Taehee untuk masuk. Didalam sana Alby terlihat sangat anteng bermain dengan game ikan di tabletnya.

"Eomma?" Irene terkisap dan membawa tubuhnya untuk duduk.

"Alby, beri salam." titah Seulgi.

Alby langsung turun dari kasur kemudian membungkuk hormat dihadapan Taehee.
"Annyeonghaseyo."

[18+] Loftily 2 || ✔ SEULRENE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang