Tidur Lisa terusik ketika suara jepretan kamera begitu berdengung di telinganya. Dia memaksa mata bulatnya yang lelah untuk terbuka lalu mendapati Jennie sedang memegang kamera dan mengarahkan lensa padanya. Jennie yang tampil dengan mengenakan jubah mandi membuat Lisa tersadar. Gadis Thailand itu mengucek matanya kemudian menaikan selimut didada telanjangnya.
"Apa yang kau lakukan Jennie?" tanya Lisa dengan suara mengantuk.
Jennie terkekeh kecil kemudian naik ke atas ranjang dan duduk di perut Lisa.
"Wajahmu saat tertidur sangat cantik," kata Jennie dan mulai mengarahkan kameranya kembali pada Lisa, namun kali ini Lisa menahannya dengan telapak tangan.
"Jangan mengambil gambar disaat kondisiku seperti ini, setidaknya biarkan aku memakai baju." Lisa hendak menarik kameranya namun Jennie lebih dulu menjauhkannya dari Lisa. Tanpa rasa bersalah sang model itu malah tertawa bahagia.
"Hanya aku yang akan menikmatinya. Lagipula ini kameramu."
Lisa berdecak namun sedikit senyuman tergurat dibibirnya karena Jennie tidak berhenti tersenyum lucu.
"Untuk itu biarkan aku yang memegangnya. Akan ku tunjukan pemandangan indah dari bawah sini," bujuk Lisa.
Jennie menggigit bibirnya ragu takut Lisa tidak mengembalikan kamera itu lagi, namun akhirnya dia tetap memberikannya.
Lisa mulai membidik Jennie dan mengambil beberapa jepretan. Tidak perlu di ragukan lagi, Jennie memang maha karya walau hanya dengan rambut acak-acakan dan juga branya itu.
"Aku ingin lihat." Jennie merebut kamera tersebut dan merasa puas ketika melihat pemandangan yang dimaksud Lisa.
"Kau lebih suka aku berada diatas?" Jennie tersenyum nakal.
Lisa menghembuskan napas gusarnya, dia merebut kamera itu dan menaruhnya diatas nakas kemudian menggulingkan tubuh Jennie hingga kini dia lah yang berada diatas.
"Apapun itu aku suka ketika melihat wajahmu penuh kenikmatan."
Jennie tersenyum penuh kepuasan. "Sepuluh menit sebelum kita memulai aktivitas. Kau bisa membawaku kepuncak?"
"Are you kidding me? Kau bahkan mendapat orgasme lebih dari yang kau bayangkan." Lisa menekatkan wajahnya dan mulai menciumi pipi Jennie.
Jennie hanya terkikik dan membiarkan Lisa menguasai tubuhnya. Namun apa yang hendak mereka capai itu terhenti ketika pintu kamar diketuk beberapa kali.
Lisa langsung terkisap, dia turun dari ranjang dengan tubuh telanjangnya dan berlari ke kamar mandi untuk mengambil jubah mandi. Dia membuat Jennie yang tetap berbaring diatas ranjang itu terkekeh karena melihat tubuh polos yang penuh dengan tanda cinta dan gigitan darinya.
"Jangan bergerak, tetaplah disana," kata Lisa memperingati kemudian beralih membuka pintu. Rupanya yang datang adalah manajer Jennie, pasti merasa bingung karena Jennie tidak ada di kamarnya.
"Ada apa?"
Pria itu menatap Lisa dari atas sampai bawah dan menyadari betapa kacaunya gadis ini.
"Sepertinya Nona Jennie pergi lagi, aku mengetuk pintu kamarnya tapi dia tidak kunjung keluar.""Dia ... ada bersamaku. Tadi malam dia tidak bisa tidur lalu menemuiku disini."
"Oh." manajer itu terlihat terkejut, "Dimana dia sekarang?"
"Masih tertidur, mungkin kelelahan dan mengantuk karena..tidak bisa tidur."
Pria itu mengangguk dengan kaku, "Baiklah, kalau begitu terimakasih. Sampaikan padanya kita harus bersiap-siap untuk pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
[18+] Loftily 2 || ✔ SEULRENE [COMPLETE]
FanfictionIrene pikir kisah cintanya dengan Seulgi telah berakhir, tapi nyatanya takdir masih mengijinkan dia dengan seseorang dimasalalunya itu kembali bertemu. Apakah hubungan mereka akan kembali bersatu? Atau takdir tetap memisahkan mereka? ~__~__~__~ Di...