"Dia tertarik padaku."
Seulgi meletakan satu tangannya pada pagar yang ada di balkon sedangkan tangannya yang lain menggenggam ponsel di samping wajahnya.
"Apa kau bercinta dengannya?"
Sempat terdiam sesaat, Seulgi memilih untuk menggeleng, "Aku bilang dia tertarik padaku."
"Apa yang sudah kalian lakukan?"
Suara geram dari pria di seberang sana membuat Seulgi tersenyum kecil.
"Hanya menghabiskan waktu bersama dan mengingat masalalu."
"Jika kau menggodanya seperti itu, tentu saja dia tertarik. Berhentilah mulai sekarang."
"Tidak ada siapapun yang bisa menyuruhku untuk berhenti," ucap Seulgi dengan tegas lalu memutus panggilan itu dan masuk kedalam kamarnya.
_____
Irene tengah bersiap untuk tidur sampai tiba-tiba kekasihnya menelpon. Dia mengangkat panggilan itu sembari membaringkan tubuhnya.
"Apa kau sudah tidur?"
"Belum, baru saja bersiap. Ada apa?"
"Anninya, aku hanya merindukanmu."
"Eum.. Ku pikir ada apa," balas Irene santai lalu menaikan selimutnya sampai ke leher.
"Irene-ah, tidak ada yang mengusik pikiranmu?"
Kening gadis itu mengernyit, "Apa maksud Oppa?"
"Kau sedikit berbeda akhir-akhir ini. Aku tidak membuat kesalahan kan?"
"Tt-tidak. Kenapa berpikir seperti itu? Oppa tidak melakukan kesalahan apapun. Mungkin aku berbeda karena sedikit lelah."
Terdengar suara helaan napas dari Changwook diseberang sana. "Ku rasa tugasmu sudah selesai sekarang. Kau harus mengatakan jika kau telah lelah pada Presdir."
"Kenapa tiba-tiba? Oppa sendiri yang menyuruhku untuk bertanggung jawab."
"Iya, tapi kau sudah bertanggung jawab menurutku. Sudah waktunya kau berhenti menjadi sekretaris pengganti. Ku dengar sekertarisnya yang sebenarnya juga sudah pulih."
"Jisoo masih mengenakan kursi roda, masih butuh beberapa minggu lagi."
"Sepertinya kau nyaman sekali bekerja disana hm?" pria itu terdengar kesal dan itu membuat Irene bingung.
"Aku sudah terlanjur masuk kedalam sini, jadi lebih baik aku selesaikan sampai Jisoo benar-benar pulih."
"Kenapa tidak sekalian saja kau jadi sekretaris tetapnya?"
Irene sampai terduduk dari tidurnya, "Oppa marah?"
"Kau seperti lebih memilih dia, Irene." geram Chanwook.
"Dia siapa? Aku sejak awal menuruti permintaanmu untuk bertanggung jawab, dan sekarang kau marah karena aku menurutimu? Kau harus tahu jika kau tidak bisa mengaturku seperti itu."
"Aku kekasihmu Irene, aku calon suamimu. Aku berhak untuk mengatur hidupmu." nada yang Chanwook ucapkan terdengar tertahan karena amarahnya.
"Terimakasih tapi aku bisa mengatur hidupku sendiri." dengan kesal Irene menutup panggilan itu lalu mengatur napasnya.
Beberapa tahun bersama Chanwook baru kali ini pria itu marah padanya. Padahal dia sendiri yang mendorong Irene untuk menjadi sekretaris Seulgi, ini membuat Irene menjadi sangat kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[18+] Loftily 2 || ✔ SEULRENE [COMPLETE]
Fiksi PenggemarIrene pikir kisah cintanya dengan Seulgi telah berakhir, tapi nyatanya takdir masih mengijinkan dia dengan seseorang dimasalalunya itu kembali bertemu. Apakah hubungan mereka akan kembali bersatu? Atau takdir tetap memisahkan mereka? ~__~__~__~ Di...