Seulgi menatap mobil yang dikendarai Irene yang menurutnya itu terbilang melaju dengan cepat. Dia kembali menatap Joy dengan lekat.
"Apa maksudmu? Pernikahan apa yang kau maksud?" nada Seulgi meninggi.
Joy tidak menjawab, dia hanya menatap kedua anak-anak yang menatap mereka dengan heran.
"Papa marah? Kenapa papa marah?" tanya Alby dengan nada takut.
Seulgi menghela napas kemudian menggendong Alby. "Anniya, ayo kita pulang," ajaknya kemudian membawa anaknya itu ke dalam mobil Joy.
Sementara itu Joy menuntun tangan Minji. Mereka berjalan menyusul ke dalam mobil.
"Siapa yang akan menikah mama?" tanya Minji dengan polos.
Joy tersenyum tipis, "Papa dan mama."
"Benarkah?! Nanti ada foto pernikahan?" antusias Minji.
Raut Joy berubah kikuk. Dia hanya mengangguk kecil sedikit ragu kemudian membantu Minji masuk ke dalam mobil, duduk bersama dengan Alby. Sedangkan Joy pergi ke kursi kemudi, dia tahu Seulgi tidak ingin menyetir karena memilih untuk duduk di kursi sampingnya.
____
Aku menyanggupi ajakan Jennie yang kembali meminta untuk bertemu dan makan siang bersama. Sebenarnya selera makanku sudah hilang, tapi aku beruntung karena dia bisa menjadi alibiku untuk pergi dari keluarga itu.
Begitu masuk kedalam restoran, ternyata Jennie sudah ada disana. Dia melambai dengan wajah cerianya, berbeda dengan wajahku yang tertekuk ini.
"Yha, ada apa dengan wajahmu itu?"
Aku mengehela napas saat duduk.
"Gwaencana..""Aigeu.. Aku sudah memesan samgeopsal. Kau ingin yang lain? Pesan lagi saja."
Aku menggeleng, "Itu saja. Aku tidak terlalu ingin makan."
"Kau sedang ada masalah ya? Apa lagi yang Presdir lakukan kali ini?" dia dengan tepat menuduh siapa biang masalahnya.
"Kenapa kau langsung tertuju padanya, orang di sekitarku bukan hanya dia saja." kesalku.
"Sejauh ini yang menjadi masalah dihidupmu adalah dia. Apa sekarang ada orang baru?"
Aku menggeleng. Merasa enggan untuk membahas perasaanku.
"Ah, yang kau bilang rahasia saat itu, tentang Wendy yang sudah bebas kan?"
Mata Jennie membulat, sudah pasti dugaanku benar. Tidak salah lagi.
"Oh? Tidak juga. Mm-maksudku baguslah jika rahasianya sudah tersebar." Jennie menyesap minumannya. Kenapa dia terlihat gugup?
"Kau bertemu dengannya dimana? Apa reaksinya saat bertemu denganmu?"
Jennie mengangkat bahunya santai. "Di mini market, dia bekerja disana. Aku hanya berbincang sedikit dengannya karena dia harus lanjut bekerja. Dan ya.. Reaksinya hanya biasa saja."
"Ck, aku tidak habis pikir dengannya. Dia sangat mencintai Joy tapi malah menyuruh Joy untuk menikah dengan Seulgi," dengusku kesal. Entahlah, perasaanku sedang naik sekarang.
"Apa?! Jadi mereka akan menikah?"
Aku menghela napas. "Dari yang kudengar, Wendy khawatir dengan masa depan Minji. Anak itu bisa terkena perundungan jika publik tahu dia adalah anak seorang mantan narapidana, dan dia tidak mau derajat Joy menjadi rendah karena hal itu juga."
Aku melihat raut Jennie berubah iba. Sebagai seseorang yang pernah menjalin hubungan dengan Wendy, pasti rasa peduli itu masih ada dalam hatinya.
"Tapi ini aneh, bukankah Seulgi menjalin hubungan dengan Jisoo? Alby bahkan memanggilnya dengan eomma, lalu apa Joy akan menjadi istri keduanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[18+] Loftily 2 || ✔ SEULRENE [COMPLETE]
FanficIrene pikir kisah cintanya dengan Seulgi telah berakhir, tapi nyatanya takdir masih mengijinkan dia dengan seseorang dimasalalunya itu kembali bertemu. Apakah hubungan mereka akan kembali bersatu? Atau takdir tetap memisahkan mereka? ~__~__~__~ Di...