Chapter 41: Nightmare

1.3K 257 12
                                    

Irene ingat dengan vila ini. Sebuah vila yang menjadi saksi bisu jika dulu dia pernah mengkhianati Seulgi dengan bercinta dengan Taehyung disini. Ingatan itu sudah cukup membuat rasa bersalahnya pada Seulgi semakin besar.

Berbeda dengan dulu, vila ini terlihat kumuh dan tidak terurus. Dia yakin keluarga Taehyung sudah tidak pernah datang kesini semenjak kejadian terakhir di vila ini. Kejadian yang sampai sekarang masih membekas diingatan Irene. Dia tidak akan pernah lupa jika ibunya dan juga Jennie pernah diculik disini. Siapa sangka sekarang Alby menjadi korban selanjutnya yang dibawa ke vila ini.

Irene masuk kedalam sana dan terkejut saat melihat Alby diikat disebuah kursi dengan sebuah alat bantu pernapasan yang terpasang disekitar mulut dan hidugnya. Alat itu terhubung di sebuah tabung gas yang berada disamping kursi itu. Namun yang lebih mengejutkan adalah sosok Taehyung yang sedang duduk disofa yang berada disampingnya sembari menyodorkan pisau tepat didepan tubuh Alby.

"Alby-ah..." panggil Irene dengan suara bergetar.

"Eomma..." anak laki-laki itu terlihat lusuh dengan wajah sembab. Alby sepertinya telah banyak sekali menangis.

Taehyung dengan tenang meneliti sekitar dimana Irene berdiri. "Kau datang sendiri?"

"Apa kau buta?" Irene mengeluarkan emosinya, "Sekarang aku sudah datang. Ini saatnya kau melepaskan Alby."

Taehyung melihat ponselnya yang tergeletak dan seperti menunggu telepon dari sana. Namun setelah beberapa saat berlalu, dia menyeringai dan menggaruk satu alisnya dengan ibu jari. Atensi Irene langsung terpaku pada bekas luka yang berada disebelah wajah Taehyung. Ada cukup banyak bekas luka disana. Luka itu Taehyung dapatkan saat dulu berkelahi dengan Seulgi. Saat wajahnya terkena batu dan juga pecahan kaca jendela mobil, itu tampak sedikit mengerikan sekarang.

"Tidak semudah itu sayang." ucap Taehyung lalu berdiri. Dia merubah posisi pisau itu menjadi berada diatas kepala Alby. Jika dia menghujam kuat-kuat, maka akan dipastikan puncak kepala anak itu akan terkoyak.

"Dia hanya anak kecil Taehyung-ah. Kau tidak seharusnya melibatkannya dalam hal ini." kedua mata Irene berkaca-kaca.

"Lalu aku harus melibatkan siapa lagi? Manusia tidak normal yang angkuh itu? Ahh... Iya. Dia adalah suamimu sekarang." Taehyung terkekeh mengejek.

"Kenapa kau melakukan semua ini?" Irene sudah hampir menangis karena melihat Alby semakin ketakutan.

"Karena ... aku ingin," ucap Taehyung tanpa rasa bersalah. "sebenarnya jika kau tetap bersama kekasihmu, aku tidak akan melakukan ini. Tapi karena kau kembali dengan manusia aneh itu, aku tidak terima dia bahagia. Dia adalah orang yang telah membuatku menderita dalam waktu yang sangat lama. Dia yang merebutmu dariku. Dia membuat ayahku membenciku. Dia membuatku dikeluarkan dari sekolah hingga hari-hariku sejak saat itu menjadi sangat berat!!"

"Kita telah berpisah dengan baik-baik. Itu terjadi karena kesalahanmu sendiri. Kau yang telah melakukan hal gila hingga kau seperti ini."

Rahang Taehyung mengeras. Dia menekan pisau yang ada diatas kepala Alby hingga anak itu meringis.

"Sakit.. Eomma.. Sakit." Alby menangis sesegukan.

"Hentikan! Sudah cukup. Apa maumu?!" Irene panik setengah mati.

Taehyung kembali mengangkat pisaunya dan terlihat ada noda darah di ujung yang lancip.

"Aku ingin kau kembali padaku."

Kedua mata Irene membulat. "Hentikan obsesimu Kim Taehyung. Aku tidak mencintaimu."

"Oh.." Taehyung mengangguk-angguk, "Jadi kau ingin anak ini mati?"

[18+] Loftily 2 || ✔ SEULRENE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang