Chapter 43: Untold

1.5K 234 15
                                    

Satu bulan kemudian...

Usia kandungan Irene memasuki bulan keempat. Perutnya sedikit bertambah besar walau tidak begitu terlihat, dia hanya merasa tubuhnya cepat lelah. Tapi meski begitu, dia tetap bekerja dan beraktivitas seperti biasanya. Bahkan sekarang Irene sedang melakukan pertemuan penting di kantor terkait masa depan Solstice yang sedikit mengalami masalah.

Gama, perusahaan kain yang bekerja sama dengan Solstice tiba-tiba memutus hubungannya dan tidak ingin menyuplai kain lagi untuk Solstice. Tentu itu merupakan sebuah masalah besar.

"Penjualan kita terus menurun satu bulan terakhir. Ditambah lagi Gama tidak mau mengirim kainnya untuk kita karena lebih tergiur dengan perusahaan lain yang membayar mereka lebih mahal. Mereka mungkin terikat kontrak. Jika terus seperti ini maka kita akan mengalami kemerosotan." ucap Taemin yang berdiri didepan sembari menerangkan grafik yang tertera di papan proyeksi. Wajahnya menerangkan jika dia telah lelah dengan semua ini.

"Kalau begitu kita bisa bernegosiasi dengan Gama, kita naikan nominal pembeliannya." ucap seorang pria yang merupakan salah satu manajer tim pemasaran.

"Maaf Kim Timjangnim, hasil penjualan kita menurun. Kita mungkin bisa melakukannya jika penjualan produk kita stabil. Dan jika itu tetap dilakukan, maka harga produk kita juga akan menjadi mahal. Konsumen akan semakin tidak tertarik." balas Irene tidak setuju.

"Okay, yang perlu kita lakukan adalah menemukan cara untuk menarik perhatian konsumen agar mau membeli produk kita," ucap seorang wanita.

"Kita harus tahu apa alasan konsumen tidak tertarik pada produk kita, dengan begitu kita bisa melakukan perbaikan." Irene mengucapkan isi kepalanya.

"Oh ayolah. Tren fashion bisa bertahan enam bulan bahkan bertahun-tahun. Kurasa semua produk kita tidak ketinggalan jaman." ucap salah satu pria seraya menyandarkan tubuh lelahnya pada kursi.

"Mungkin kita harus membuat desain yang baru. Yang disukai oleh semua kalangan." Seorang wanita muda berbicara.

Irene mengangguk, "Ada yang lebih jauh dari itu. Kita harus menetapkan siapa sasaran dari produk kita. Pertama, jika untuk kalangan bawah. Mereka sebenarnya hanya menyukai desain baju yang nyaman untuk dipakai sehari-hari. Kedua, kalangan menengah. Mereka membutuhkan kenyamanan dan nilai keindahan. Kita perlu memberikan kesan unik dan juga indah dalam satu waktu. Dan yang ketiga, kalangan atas..." Irene menghela napasnya sesaat seraya menatap semua anggota yang mengikuti pertemuan, "Mereka menginginkan unsur keindahan, unsur elegan, dan detail yang mahal. Untuk itu bahan pembuatannya juga tidak sembarangan. Kita mungkin kehilangam Gama, tapi kita masih memiliki perusahaan yang lain. Atau kita bisa mencoba menjalin kerja sama yang baru dengan perusahaan yang menyediakan kain dengan kualitas sama atau lebih baik."

Semua orang terdiam dan berkutat dengan isi kepala mereka masing-masing.

"Kenapa kita tidak menyasar kalangan atas saja? Kita hanya perlu membuat produk mahal bukan?" usul seorang pria.

"Merek kita belum dilirik oleh kalangan atas. Mungkin ada beberapa, tapi mereka lebih tergiur dengan produk luar negeri seperti Louis Vuitton, Prada, Gucci. Semua merek itu lebih menjelaskan kalau produk yang mereka beli adalah produk mahal. Kita harus ingat kebanyakan kalangan atas adalah manusia narsistik yang suka pamer." ucap Irene.

Taemin menjentikan jarinya. "Aku setuju. Merek kita masih tergolong baru. Mungkin ya, kita mendapat nilai positif dari masyarkat, tapi tetap saja kita belum bisa bersaing dengan perusahaan besar seperti mereka."

"Lalu apa yang harus kita lakukan? Ini semua terjadi karena Direktur Kim mengundurkan diri. Seharusnya sebelum melakukan pertemuan seperti ini, kita lebih baik memiliki Direktur terlebih dahulu agar dengan cepat mengambil keputusan." Seorang pria berbicara dengan nada sedikit emosi.

[18+] Loftily 2 || ✔ SEULRENE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang