"Biru, ayo tangkap bola nya, nak"
ujar seorang pria bernama Hardi, yang
sedang berbicara pada anaknya yang masih
berusia lima tahun.Hardi melempar pelan bola nya ke
arah Biru kecil. sang anak berhasil menangkap
bola nya dengan sangat sempurna sambil memasang
raut wajah yang ceria. "Yeay, Biru berhasil tangkap bola
nya!" sorak Biru kecil senang, membuat Hardi tersenyum."Eh? ko kalian masih main bola si di
sini? ayo masuk. sebentar lagi mau malem
loh" ujar Wilda lembut.Biru kecil menggeleng ribut. "huaaa bunda,
Biru masih mau main bola sama ayah di sini.
Biru gak mau masuk, bunda. Biru masih mau main"
rengek anak itu, tidak ingin masuk ke dalam rumah."Tapi sayang, ini udah mau malem.
besok lagi aja ya main bola nya sama ayah?"
bujuk Wilda tersenyum sambil mengelus rambut
sang anak."Gak mau, bunda~"
"Sayang.."
"Udah Wilda, biarin aja. biarin Biru
sama aku main sebentar lagi. kalau kamu
mau masuk, masuk duluan aja. aku masih mau
nemenin Biru di sini. iya kan nak?" Biru kecil mengangguk
cepat.Wilda menghela nafas berat, namun
sedetik kemudian ia pun tersenyum. "yaudah
deh, bunda masuk duluan. tapi inget ya, kalian
mainnya sebentar aja, habis itu kalian harus masuk
ke dalam rumah. oke?""Oke, bunda!" sahut Biru kecil, cepat.
Wilda pun mulai melangkahkan
kakinya menuju rumah. "ayah, sekarang
ayah harus tangkap bola nya ya!" ucap Biru kecil."Siap, anak ayah" Biru mulai melempar
bola nya. namun sayang, Hardi tidak bisa
menangkap bola nya sampai bola itu berhenti
di sebuah tengah-tengah jalan."Yahh, bola nya ke sana deh" celetuk Biru kecil, cemberut.
"Sayang, maafin ayah ya? ayah gagal
tangkap bola nya. tapi kamu gak perlu khawatir,
ayah pasti akan ambil bola nya lagi. kamu tunggu di
sini aja" ujar Hardi namun mendapatkan gelengan kepala
dari sang anak."Jangan, ayah! yang ambil bola
nya biar Biru aja!" setelah mengatakan
itu, dia pun mulai berlari kecil ke arah jalanan
yang biasa dilewati kendaraan beroda empat maupun
dua.Karena jalanan yang sepi, Hardi
hanya tersenyum mengawasi sang anak
dari jauh. namun saat dia melihat ada sebuah
truk mobil yang sedang melaju dengan kecepatan
tinggi, ia pun langsung panik karena truk itu akan
menabrak tubuh mungil anak nya."Biru, awas nak!" teriak Hardi,
berlari sekencang mungkin untuk bisa
menyelamatkan sang anak.Mendengar sang suami terus
berteriak memanggil Biru, Wilda
pun mulai keluar dari rumah. ia membulatkan
kedua mata nya. sedangkan Hardi langsung mendorong
Biru ke arah samping sampai saat dia ingin menyelamatkan
dirinya sendiri, dia malah gagal.Belum sempat Hardi ikut
menyingkir dari sana, truk itu
sudah lebih dulu menabrak dan
menindas tubuh nya membuat Wilda
histeris. "MAS HARDI!!""Ayah? ayah!!"
Seolah merasa tak bersalah, truk itu
malah melanjutkan perjalanan nya tanpa
memperdulikan Hardi yang sudah meninggal
ditempat karena ulah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Rasendriya ✓
Teen FictionHidup ini adalah misteri, dan tak jarang kita menemukan kejutan di dalam nya. contohnya seperti kehidupan seorang bocah pendek bernama Biru Rasendriya. siapa yang akan menyangka, jika bocah nakal seperti dia ternyata bisa menjadi bagian dari salah s...