✿✯ 09. Pingsan ✿✯

13.9K 859 15
                                    

"Papi!!"

Biru memeluk tubuh seorang
pria yang baru saja tiba di ambang pintu
mansion Kendrick. perasaan bahagia membuncah
begitu saja, begitu melihat pria itu. begitupula sebalik
nya. ada perasaan bahagia dan tidak percaya begitu melihat
Biru di mansion ini.

Kavindra dan yang lainnya berdiri,
menatap penuh penasaran dengan hubungan
yang mereka berdua miliki. kenapa Biru memanggil
pria itu sebagai Papi nya? dan kenapa mereka bisa saling
mengenal, sebelum Kavindra memperkenalkan bocah itu
pada seorang pria yang bernama Calvin Johnson.

Calvin melepaskan pelukan Biru,
berjongkok dengan satu kaki di hadapan
bocah itu seraya tersenyum hangat. "putra
Papi? apakah ini benar dirimu, Biru?" tanya
Calvin tak percaya.

"Iya Papi, ini Biru!" sahut Biru bersemangat.

"Ada apa ini? apakah kalian bisa
menjelaskan semuanya pada ku?" tanya
Kavindra menghampiri kedua orang itu.

Calvin berdiri tegap saat Biru mulai
menggenggam tangan Kavindra. "daddy,
ini Papi Calvin. Papi nya Kafael, sahabat Biru.
Papi ini baik banget sama Biru dan Papi juga sayang
banget sama Biru. bahkan waktu itu Papi pernah bilang
sama Biru, kalo Papi udah anggap Biru sebagai anak nya
sendiri. iya kan Papi?" jawab Biru menjelaskan.

Pria itu mengangguk, mengelus
rambut Biru. Calvin memang sangat
menyayangi bocah itu, layaknya anak
kandung nya sendiri. bahkan saking sayang
nya dia sempat ingin mengadopsi bocah itu. tapi
sayang, waktu itu Biru menolaknya karena dia tidak
ingin meninggalkan sang bunda. namun saat mendengar
Biru telah memanggil Kavindra daddy, Calvin pun menjadi
penasaran dengan status Biru di mansion ini.

Kavindra mengangguk paham
dan mulai menatap Calvin begitu dia
bisa melihat raut bertanya dari pria yang
notabenenya adalah adik dari mendiang sang
istri. "mulai saat ini Biru adalah bagian dari Kendrick.
dia adalah putra bungsu ku" ucap Kavindra memberi tau.

"Ah, baiklah kak, aku mengerti"

"Papi sama daddy punya hubungan apa?"

"Daddy mu adalah kakak iparnya
Calvin, Biru" jawab Ravindra memberi tau,
mengejutkan bocah pendek itu. Biru melongo
di tempat, namun sedetik kemudian dia mulai
menyadari sesuatu.

"Apa?! kalo gitu berarti Biru sama
Kafael sepupuan dong?!" pekik Biru sebelum
bersorak kegirangan.

"Dan itu artinya kau dilarang
memanggil Kafael hanya dengan nama nya
saja, Biru. kau harus memanggil Kafael sebagai
kakak, karena bagaimanapun juga Kafael lebih tua
dari dirimu" tegur Michael.

"Ko gitu?"

"Ya karena Kafael lebih tua dari
dirimu dan yang lebih penting nya lagi
kau dan dia sekarang adalah keluarga. tidak
baik hanya memanggil nama pada orang yang
lebih tua daripada kita, sekalipun orang itu tidak
masalah akan hal itu" ucap Michael menjelaskan yang
diangguki oleh Biru.

"Tapi bang Kavy sama bang Sasa kalo itu
sering manggil Om Alex tanpa embel-embel Om
tuh" celetuk Biru begitu sadar kalau kedua orang
itu sering tidak sopan memanggil Alex tanpa embel-embel
Om.

Mendengar hal itu, Leon pun
tertawa dan mencubit kedua pipi
gembul Biru. "haha Biru, kau itu sangat
lucu. ya, ya, mengapa kedua orang itu tidak
sopan pada Paman Alex? haha aku pun tidak
tau. oh ya Biru, lebih baik kita bermain saja di
kamar mu. bagaimana, apakah kau setuju?" Leon
segera merangkul Biru, yang tinggi nya tidak sampai
sebahu atau sedada nya, membuat bocah itu terlihat sangat
kecil di samping salah satu titan Kendrick.

Biru Rasendriya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang