✿✯ 23. Sialan! ✿✯

7.7K 580 34
                                    

"Arghhh sial, dia berhasil lolos!"

Leon melampiaskan kemarahannya
pada sebuah kursi rusak di gudang. pemuda
itu menendang kesal kursi tersebut hingga benda
itu terjatuh ke lantai, menimbulkan suara yang cukup
keras.

Ia mengacak-acak rambutnya frustasi,
sebelum menghampiri Kafael untuk membantu
remaja itu berdiri. "apa kau baik-baik saja?" tanya
nya yang diangguki Kafael.

"Gue gapapa. tapi gimana sama orang itu?
dia berhasil lolos dari kita" ucap Kafael seraya
menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya.

"Entahlah, aku tidak tau. tapi akan lebih
baik kalau kita pergi ke rumah sakit sekarang
untuk memberi tahukan hal ini pada Aksa" balas
Leon yang ternyata juga memiliki sejumlah luka di
wajahnya akibat berkelahi dengan orang itu.

Kafael mengangguk dan keduanya mulai
berjalan ke arah parkiran untuk pergi ke rumah
sakit yang berada dibawah naungan Kendrick. Leon
menyetir mobil nya dengan kecepatan sedang, sesekali
melirik ke arah Kafael yang sibuk menatap luar kaca mobil.

"Maaf"

Kafael menoleh seraya menaikkan satu
alis matanya ke atas, mendengar kata maaf
dari pemuda itu. "buat apa?" tanya nya datar.

Leon menghela napas berat. "maaf sudah
membuat mu terluka. seandainya keahlian bela
diri ku baik, aku pasti bisa melindungi mu dari serangan
orang itu dan aku juga bisa mengalahkan orang itu" sesal
Leon, mengingat kejadian tadi.

Tadi, Leon pikir dia bisa mengalahkan
orang itu dengan keahlian bela diri yang
dia punya. tapi sayang, kenyataannya tidak
seperti itu. ternyata keahlian bela dirinya tidak
sebanding dengan kemampuan bela diri yang dimiliki
oleh orang itu, sampai-sampai orang sialan itu berhasil
mengalahkan dirinya.

Kafael berdecih. "ngapain minta maaf?
santai aja kali. lagian kemampuan bela diri lo
udah bagus tadi. cuma.. emang tenaga kita nya aja
yang masih belum cukup kuat buat ngalahin orang itu"
balas Kafael santai.

"Benarkah?" Kafael mengangguk, lalu dia
kembali memandangi gedung-gedung yang menjulang
tinggi, sembari memikirkan kondisi Biru.

Saat ini Kafael benar-benar sangat
mengkhawatirkan kondisi sahabat sekaligus
adik sepupunya itu. perasaan nya terus gelisah,
takut terjadi sesuatu hal yang buruk, menimpa bocah
itu. "bang, nyetir nya tolong dicepetin lagi sedikit. soalnya
gue pengen cepet-cepet ngeliat kondisinya Biru"

"Hm" Leon menambah kecepatan laju
mobilnya, membelah jalanan ibu kota yang
sedikit ramai. pemuda itu terus menyalip sana
sini, tanpa mempedulikan beberapa suara klakson
dari kendaraan lain yang sengaja ditujukan kepadanya.

•••

Di ruangan serba putih, di situlah
sang bungsu Kendrick berada saat ini. begitu
dipindahkan ke ruangan VVIP, bocah itu tak kunjung
membuka mata indahnya, membuat seluruh keluarga
yang ada di sana merasa gelisah meski mereka tau kalau
kondisi Biru tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis
tadi, Biru hanya mengalami cedera ringan
saja di bagian belakang kepala akibat terbentur
tembok. memang akan ada efek sampingnya dari
cedera ringan itu, tapi kata sang dokter mereka tidak
perlu terlalu khawatir karena efeknya akan hilang tujuh
sampai sepuluh hari, asalkan Biru tidak stres dan banyak
pikiran ataupun beban. kalau bocah itu banyak pikiran, dia
akan sembuh bisa jauh lebih lama dari yang diperkirakan.

Dan bagian dada, akibat tendangan kuat
yang diterima nya, saat bangun nanti bocah
itu akan mengalami sedikit nyeri dan sesak napas.
namun tendangan itu tidak sampai membuat tulang
rusuk dada Biru patah, sehingga tidak ada yang fatal sama
sekali.

Biru Rasendriya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang