✿✯ 25. Terungkap ✿✯

7.6K 593 40
                                    

Waktu sudah menunjukkan tengah malam.
dimana keluarga Kendrick yang ada di dalam
ruangan Biru sedang memejamkan matanya, tidur.
kali ini yang berjaga di ruangan Biru ada sang ayah dan
si sulung. sedangkan yang lain diperintahkan untuk kembali
ke mansion termasuk Kafael.

Diwaktu seluruh keluarganya sedang
tidur, kedua mata indah Biru malah terbuka
setelah berjam-jam terpejam. bocah itu menatap
langit-langit ruangan rumah sakit, kemudian melirik
ke arah Kavindra serta Killian secara bergantian.

Melihat wajah damai kedua
nya, Biru pun menjadi tidak tega
membangunkan salah satu dari mereka
untuk mengambilkan segelas air putih karena
saat ini tenggorokannya benar-benar terasa sangat
kering.

Gelasnya memang tidak
terlalu jauh dan berada tepat
di atas nakas yang ada di samping
brankar nya. tapi entah kenapa Biru
merasa tidak sanggup mengambil gelas itu.
tubuhnya masih sangat lemas dan sakit. namun
karena dia tidak ingin mengganggu tidur salah satu
dari mereka, akhirnya Biru memutuskan untuk meraih
gelas itu sendiri tanpa bantuan siapapun.

Tangan Biru yang terbebas infus
mencoba meraihnya dengan perlahan.
bocah itu tengah berusaha semaksimal mungkin
untuk meraih gelas itu sampai tidak sengaja dia malah
menjatuhkan nya dan malah berakhir pecah di lantai.

Suara pecahan gelas yang begitu
berisik berhasil membangunkan Kavindra
serta Killian. sontak saja keduanya langsung
terbangun dan bergegas mendekati si bungsu
Kendrick.

"Biru!"

Biru tersentak kaget menatap keluarganya
yang terbangun karena kecerobohannya. "Biru,
ada apa? apakah kau baik-baik saja?!" tanya Kavindra
panik, menatap Biru.

"Daddy, abang, Biru minta maaf. Biru gak
sengaja pecahin gelas itu. tadinya Biru mau
minum, tapi tiba-tiba aja tangan Biru lemes dan--"

"Tidak perlu meminta maaf, ini bukan
kesalahan mu. lain kali, kalau kau membutuhkan
sesuatu, kau bisa membangunkan atau memanggil
kami. jangan lakukan semuanya sendiri. ingat, kau itu
masih sakit" balas Killian mengusap rambut Biru.

Biru hanya mengangguk pelan.

"An, sebaiknya kau cari minuman
sekarang juga. kasihan adikmu, sepertinya
dia sangat kehausan" perintah dominan Kendrick
pada putra sulung nya. tanpa membantah perintah
Kavindra, Killian langsung mengangguk dan pergi. dia
akan mengambil minum untuk Biru.

Kavindra duduk di tepi brankar
sang anak, mengelus pipi gembul bocah
itu dengan lembut. "sudah, kau tidak perlu
khawatir, semuanya akan baik-baik saja dan
masalah pecahan gelas itu bisa dibersihkan besok"
ujar Kavindra seolah tau isi pikiran Biru.

"Sekali lagi Biru minta maaf, daddy"

"Jangan meminta maaf Biru. bukankah
kakak sulung mu sudah melarang mu untuk
mengatakan hal itu? sekarang dengarkan daddy.
katakan dengan jujur, apakah tubuh mu masih sakit
seperti tadi?" tanya Kavindra.

Biru terdiam sejenak sebelum
mengangguk. "badan Biru masih sakit
dad, kepala Biru juga masih pusing. tapi daddy
gak perlu khawatir, soalnya ini gak terlalu parah kaya
yang sebelumnya" jawab nya.

"Baiklah, kalau begitu"

Tak berselang lama kemudian, Killian
kembali sembari membawa gelas di salah
satu tangannya. melihat kehadiran si sulung,
Kavindra pun mulai membantu Biru merubah
posisinya menjadi duduk guna mempermudah bocah
itu untuk minum.

Biru menegak air minum nya sampai
setengah, di bantu Killian yang ikut memegang
gelas tersebut agar gelas itu tidak pecah seperti yang
tadi. selesai minum, barulah Biru merasa lega dan dia
kembali mengambil posisi tiduran di brankar.

Biru Rasendriya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang