✿✯ 33. END ✿✯

7.1K 661 16
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya 💙

.
.
.

Kavindra terduduk lesu di lantai dingin,
menatap kosong ke depan sembari menunggu
putra kecilnya selesai dioperasi. Ya, saat ini Biru
harus menjalani operasi demi keselamatan nya meski
sang dokter mengatakan kalau tingkat keberhasilannya
hanya 30%.

Awalnya Kavindra dan keluarga Kendrick
lainnya menentang keras keputusan tersebut.
tidak ada yang setuju kalau Biru menjalani operasi,
mengingat tingkat keberhasilannya lebih sedikit ketimbang
gagal nya.

Tapi, setelah beberapa saat akhirnya mereka
semua setuju meski dengan berat hati. dengan
berat hati Kavindra menandatangani surat itu dan
sejak saat itu hanya ada keheningan yang terjadi di luar
dengan harapan kalau ada keajaiban yang akan datang pada
putra bungsunya.

Keputusan ini bukanlah keputusan yang
mudah untuk diambil. kenapa? karena keputusan
ini sangat mempengaruhi keselamatan sang anak. nyawa
Biru sedang dipertaruhkan saat ini. dan kalau boleh pilih, ia
ingin sekali menggantikan posisi putra bungsunya.

Kavindra ingin menggantikan posisi Biru
di dalam. ayah dari lima anak itu meneteskan
air matanya, menahan amarah pada diri sendiri.
seharusnya dia bisa menjaga anaknya itu. harusnya
dia lah yang di tembak. tapi kenapa Biru? kenapa harus
anak itu yang kena? bukankah Biru tidak salah apa-apa?
lantas, kenapa harus dia? sudah cukup dia menderita dan
tersiksa selama ini.

Sungguh, dunia begitu kejam.

Dari kecil, anak itu telah melewati banyak
penderitaan dan siksaan yang selalu bocah itu
lewati sendiri. bayangkan saja, dari bayi Biru sudah
terpisah dengan keluarga kandung nya. lalu dia di rawat
oleh kedua orang tua yang awalnya sangat menyayangi
bocah itu. tapi semenjak kematian Hendra, kehidupan Biru
harus dipenuhi air mata dengan banyaknya perkataan serta
perilaku kasar dari Wilda meski wanita itu telah menyesal.
tapi tetap saja, perkataan serta perlakuan wanita itu pada
Biru telah meninggalkan luka batin sehingga bocah itu
memiliki trauma nya sendiri. bukan cuma itu, dulu waktu
dia masih kecil dan duduk di bangku sekolah dasar, Biru
sering mendapatkan hinaan dari teman-teman di sekolah
serta orang tua dari mereka. Biru selalu mendapatkan
gunjingan sampai sesaat Biru memiliki niatan untuk
mengakhiri hidupnya sendiri. rasanya Biru ingin menghilang dari bumi untuk selama-lamanya agar dia hanya bisa merasakan kedamaian. Biru terlalu letih pada dunia yang begitu kejam padanya. jadi tidak heran kalau dulu Biru ingin sekali mati.

Suara tangis Aksa terus terdengar pilu,
menangis di pelukan Michael yang sejak tadi
terus mencoba menenangkan adik sepupunya.
saat ini tidak ada orang lain yang bisa menjadikan
sandaran selain Michael, mengingat kakak-kakak nya
yang lain juga terlihat sangat terpukul.

Sebenarnya semua orang terpukul. tapi yang
lebih dan paling tersiksa saat ini adalah keempat
abang serta ayah kandung bocah itu. ah ya, jangan
lupakan Kafael juga, yang sudah menjadi saksi hidup
bagaimana menderita nya Biru saat ini, dari bocah itu
sering disakiti oleh Wilda sampai sekarang.

"Kak, Biru bakalan baik-baik aja kan? Biru
gak akan ninggalin kita semua kan?" tanya Aksa,
menatap sendu pintu ruang operasi yang tertutup rapat.

Michael mengangguk, mengusap punggung
adik sepupunya dengan lembut. "tentu saja Biru
tidak akan meninggalkan kita. bukankah Biru sudah
berjanji kalau dia akan kembali pada kita?" balas Michael
lembut.

Biru Rasendriya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang