Saat ini di dalam ruangan VVIP ruang rawat Biru,
dipenuhi suasana haru setelah Aaraz menceritakan
apa yang sebenarnya terjadi. dia menceritakan segala
nya pada Biru dan seluruh keluarganya membuat yang
lain tidak bisa berhenti menangis mendengar fakta itu.Biru? begitu tau dengan identitas
aslinya, dia nampak melamun. sepertinya
dia masih dalam proses mencerna apa yang
sedang terjadi hari ini. ini terlalu tiba-tiba hingga
membuat nya bingung harus menunjukkan reaksi
apa. meski sudah dijelaskan mengapa semua ini bisa
terjadi oleh Aaraz, tapi anehnya dia masih belum bisa
mempercayai hal ini. ini terdengar sangat mustahil dan
kurang masuk akal. apakah saat ini ia sedang berhalusinasi?Ravindra memeluk Biru dengan
penuh kasih sayang. dia tidak pernah
menyangka kalau ternyata Biru ini adalah
keponakan kecilnya yang dulu pernah dia gendong
dan dia cium. "putra kecil Papa. ternyata kau masih hidup"
lirih Ravindra.Biru membuyarkan lamunannya,
mendapatkan pelukan hangat dari sang
Papa. bocah itu hanya terdiam tanpa banyak
berkomentar. sudah dibilang, Biru itu masih tidak
percaya dengan ini semua. dia masih tidak percaya kalau
dia merupakan putra kandung dari Kavindra. orang yang
sudah beberapa bulan belakangan ini telah mengadopsinya."Aaraz, bagaimana bisa kau menutupi
semua hal ini dari kami?" tanya Michael menatap
Aaraz yang tengah menunduk."Maaf, Aaraz hanya menuruti ucapan
kak An saja. kak An menyuruh Aaraz untuk
merahasiakan hal ini dari kalian, karena kak An
tidak ingin nyawa Biru kembali terancam" balas Aaraz."Emang Alex sialan! liat aja, Kavy bakal
hajar dia sampai mampus!" emosi Kavy sambil
menyeka air matanya."Aksa juga! Aksa juga bakal hajar
dia dan kalau bisa sampai bikin dia mati"
timpal Aksa penuh dendam. bisa-bisanya orang
itu mempermainkan perasaan serta kepercayaan
Kendrick selama ini. itu benar-benar tindakan yang
tidak bisa dimaafkan. Alex harus mendapatkan balasan
yang setimpal. dia harus membayar mahal perbuatan nya
ini."Abang" panggil Biru entah pada abang siapa.
sehingga banyak yang menoleh ke arah bocah itu."Abang, abang Aaraz gak boong kan tentang
hal tadi? Biru beneran anak kandungnya daddy?
Biru lagi gak halusinasi kan?" tanya Biru memastikan.Aaraz mendekati bocah itu, membuat
Ravindra melepaskan pelukannya pada Biru
untuk memberikan ruang pada Aaraz. pemuda
itu duduk di sisi Biru, mengusap lembut pipi berisi
si kecil. "tidak Biru, kau sedang tidak berhalusinasi. ini
lah fakta yang sebenarnya. kau memang putra kandung
daddy. maaf ya karena selama ini kau harus menderita dan
kami sedikit terlambat mengetahui fakta ini""Sebenarnya bukan hanya kau
saja yang terkejut, tapi kakak juga.
waktu kakak tau kalau kau adalah adik
kandung kakak, kakak juga sangat terkejut.
kakak juga berpikir kalau ini semua hanyalah
halusinasi dan mimpi saja. tapi ternyata tidak. ini
realita dan kebenaran bahwa kau adalah anak kandung
daddy dan adik kecil kami" tambah Aaraz tersenyum tulus.Pada saat detik itu juga air mata Biru
mengalir membasahi salah satu pipinya.
tubuh Biru bergetar, memeluk tubuh kakak
keduanya dengan sangat erat guna menyalurkan
rasa sedih sekaligus bahagia nya. "abang~" tangis Biru
seseggukkan.Aaraz hanya bisa tersenyum hangat,
mengelus punggung sempit sang adik dengan
penuh kasih sayang. "menangis lah sebanyak yang
kau mau, Biru. hari ini tidak akan ada satu orang pun
yang bisa melarang mu untuk menangis" bisik Aaraz pelan
yang diangguki Biru.Di saat Aaraz dan Biru sedang saling
berpelukan, tiba-tiba saja Ravindra mendapatkan
sebuah pesan dari Kavindra membuat pria itu langsung
membalas nya. di pesan tersebut Kavindra memberi tahu
kalau dia dan Killian harus pergi ke suatu tempat bersama
dengan Rion serta Ruben. jadi Kavindra meminta dia untuk
menjaga Biru dan Ravindra membalasnya dengan setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Rasendriya ✓
Fiksi RemajaHidup ini adalah misteri, dan tak jarang kita menemukan kejutan di dalam nya. contohnya seperti kehidupan seorang bocah pendek bernama Biru Rasendriya. siapa yang akan menyangka, jika bocah nakal seperti dia ternyata bisa menjadi bagian dari salah s...