✿✯ 15. Alergi ✿✯

11.4K 762 31
                                    

Di sebuah hutan terdapat seorang
pemuda dengan luka tembak di bahu,
berlarian tak tentu arah. dia terus berlari
tanpa menoleh ke belakang karena dia tau kalau
sampai pada detik ini, dia masih dikejar-kejar oleh
segerombolan orang yang memiliki sebuah tato kapak
di pergelangan tangan kiri mereka.

"Sialan, sepertinya mereka benar-benar
ingin membunuh diriku!" gumam pemuda
itu masih berupaya berlari.

Terdengar suara tembakan sengaja
dilepaskan guna memberikan peringatan
kepada pemuda itu untuk segera menyerahkan
diri nya kepada mereka. namun bukannya menyerah,
pemuda itu masih tetap saja berlari. dia akan terus berlari
sampai dia sudah tidak memiliki tenaga lagi.

Saking paniknya, pemuda itu sampai
tak memperhatikan langkah dan juga jalan
nya, yang membuat dirinya salah mengambil
langkah dan berakhir terperosok ke dalam jurang.

"Arghhh!!"

Melihat pemuda itu masuk ke dalam
jurang, orang-orang dengan tato kapak di
pergelangan tangan mereka perlahan mulai
pergi dari sana. mereka semua berpikir kalau
pemuda itu sudah tewas.

"Sepertinya dia sudah tewas"

"Kalau begitu kita pergi saja dari sini"
setelah nya mereka pergi karena mereka
beranggapan kalau pemuda itu sudah tewas.
namun realitanya tidak seperti itu. pemuda itu
masih hidup dan itu sangatlah ajaib!

Dia hanya mengalami beberapa
titik luka saja, tapi pemuda itu masih
sanggup untuk berdiri dan melangkah meski
harus perlahan-lahan karena jujur saja, kaki kanan
nya sangat sakit begitu dirinya jatuh ke dalam jurang.

"Brengsek. suatu hari nanti aku pasti akan
menghabisi kalian semua" ucap pemuda itu
dengan amarah yang tertahan.

Sebelum pemuda itu melanjutkan
perjalanan nya, dia tidak lupa mengambil
topeng miliknya yang sempat terlepas. dia memakai
topeng yang bisa menutupi setengah wajahnya, lalu ia
pergi, mencari tempat untuk beristirahat dan bersembunyi.

Berjalan seorang diri di hutan
asing ini, membuat pemuda itu tidak
tau harus pergi kemana dikarenakan hutan
ini terlalu gelap untuk dirinya. tidak ada cahaya
apapun, yang bisa menerangi jalan nya. dan itu cukup
merepotkan.

"Akhhh" pemuda itu meringis,
merasakan kaki kanan yang terasa sangat
sakit. dia bahkan sampai membungkukkan badan
nya. sial, sepertinya masuk ke dalam hutan ini adalah
kesalahan terbesar nya!

Luka tembak di bahu, kaki kanan
yang sakit dan terjebak saat kondisi sudah
tengah malam, benar-benar sangat menjengkelkan!

"Sial, kemana aku harus pergi?"

Keesokan harinya, di sebuah mansion
Kendrick, semuanya sudah berkumpul di
meja makan untuk melakukan sarapan pagi
bersama-sama tanpa terkecuali. dan menu sarapan
kali ini adalah nasi goreng seafood. menu favorit Kavy
namun tidak untuk Killian.

Khusus Killian, para koki sengaja membuat
nasi goreng yang biasa untuk si sulung tanpa
menggunakan seafood seperti anggota yang lain,
mengingat kalau pemuda itu memiliki alergi terhadap
seafood. tak heran kalau makanan Killian terlihat berbeda
dari yang lain.

Biru yang menyadari kalau Killian hanya
disajikan nasi goreng biasa nampak keheranan.
dia berpikir, kenapa Killian tidak di samakan saja
dengan mereka? apakah seafood di mansion ini sudah
habis makanya Killian hanya disajikan nasi goreng biasa?

"Daddy, ko bang An gak pake seafood?
seafood di mansion abis ya makanya bang An
gak kebagian?" tanya Biru dengan tampang polos
nya.

"Nih abang, kalo abang mau pake seafood,
ambil punya Biru aja. kita bisa tukeran" tambah
Biru mengulurkan nasi goreng seafood nya.

Biru Rasendriya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang