✿✯ EXTRA PART 2 ✿✯

5.4K 601 14
                                    

Beberapa minggu kemudian, kesehatan
Biru semakin membaik. bahkan bisa dikatakan
kalau kondisi bocah itu sekarang sudah baik-baik
saja dan itu bisa dilihat dari keaktifan Biru belakangan
ini.

Belakangan ini Biru seringkali mengerjai
seluruh penghuni mansion dengan berbagai
macam ide jahil yang terlintas di otak kecil nya. tapi
sepertinya untuk kali ini Biru sedang tidak dalam mode
jahil, karena sekarang Biru sedang sibuk memperhatikan
sesuatu.

"Wowww" Biru berdecak kagum melihat banyak
nya roti di perut si sulung. saat ini diam-diam Biru
sedang mengamati Killian yang tengah melakukan push
up dalam kondisi telanjang dada.

Mata anak itu tak berkedip saking kagum
nya. dari dulu ia sangat ingin memiliki perut
sixpack seperti itu, tapi sayang ia tak pernah bisa
mendapatkan nya. kenapa? karena ia sangat malas
berolahraga dan ia juga banyak makan sehingga perut
nya selalu saja terlihat buncit. persis seperti perut bapak -
bapak pada umumnya, kecuali Kavindra. daddy nya itu tak
memiliki perut buncit, melainkan kotak-kotak seperti Killian.

Biru mengelus perut nya sendiri dengan
tatapan miris. "perut oh perut, coba aja lo bisa
kaya perut nya bang An, pasti gue bakalan keliatan
keren. gak kaya gini, mirip ibu-ibu hamil empat bulan"
celetuk Biru pada dirinya sendiri.

"Kamu kenapa Biru? ko muka kamu sedih?" tanya
Aksa yang entah muncul dari mana, mengejutkan Biru.

"Eh kuntilanak lo monyong!" latah Biru
mengangkat kedua tangannya. ia memincing
tajam, mengelus dada begitu Aksa malah sibuk
menertawakan latah bocah itu.

"Haha Biru, kamu ada-ada aja. mana ada
kuntilanak yang monyong!" ledek Aksa tertawa.

"Sttttt berisik lo, bang Sasa. udah diem, nanti
kita ketauan sama bang An kalo kita ada di sini"
Biru membelakangi Aksa guna melihat perut sixpack
si sulung.

Aksa menghentikan tawanya, ikut
mengamati Killian yang hanya sedang
berolahraga. "kamu ngapain si ngeliatin kak
An terus? padahal kan dia cuma lagi olahraga
doang" heran Aksa.

"Biru lagi ngeliatin roti sobek nya bang An.
bang Sasa, coba deh abang liat itu! liat, perut nya
bang An bagus banget kan?! Biru pengen tau punya
kaya gitu juga" ucap Biru penuh iri, kapan ia bisa memiliki
perut seperti itu.

Aksa mendengus samar. ia pikir adiknya
itu kenapa sampai memperhatikan Killian terus,
oh ternyata cuma karena roti sobek. tak mau kalah,
Aksa juga menaikkan kaos putih polos nya ke atas untuk
memamerkan kalau di sini bukan hanya Killian saja yang
punya, tapi Aksa juga! Aksa juga ingin mendapatkan pujian
dari si bungsu.

"Ck, Aksa pikir ada apa. Biru, liat nih! Aksa
juga punya tau roti sobek kaya kak An" Aksa
menyibakkan kaos nya.

Biru melongo, baru mengetahui kalau
ternyata Aksa juga memiliki roti sobek. ia pikir
remaja itu tidak punya, tapi ternyata dia salah toh!

"Buset, ini rill kah bang? sumpah, Biru pikir
bang Sasa gak punya. bang, abang sejak kapan
punya perut kaya gini?" tanya Biru penasaran.

"Pokoknya sebelum Aksa ketemu sama kamu,
Aksa udah punya roti sobek. oiya, di sini itu semua
nya punya kaya gini loh. daddy, kak An, kak Aaraz, kak
Kavy, pokonya semua deh!" jawab Aksa semakin membuat
Biru iri.

Biru menelan salivanya tanpa sadar. jadi
di sini cuma dia saja yang tidak punya roti sobek?

"HUWAAA DADDY!!" Biru berteriak memanggil
sang ayah, berlarian mencari keberadaan Kavindra.
bocah itu meninggalkan Aksa begitu saja, membuat remaja
itu terkejut bukan main.

"Eh, Biru kenapa?"

Killian menyudahi olahraga nya, berjalan
mendekati Aksa. iris mata hijau nya melirik
sekilas ke arah si bungsu yang tengah berlarian.

Biru Rasendriya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang