My Sugar Daddy 🔞

2.5K 45 5
                                    

Secebis cahaya matahari memasuki di celahan gorden berwarna putih bersulaman emas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Secebis cahaya matahari memasuki di celahan gorden berwarna putih bersulaman emas. Bunyi burung berkicauan dengan riang menelusuri pelupuk telinga. Angin dingin waktu pagi bertiup lembut, memasuki ke dalam bilik hotel melalui tingkap yang terbuka lebar.

Kelopak mata bergerak-gerak perlahan lalu netra warna coklat gelap menunjukkan keelokkannya. Badannya sedikit menggigil kerana kesejukan.

" Ahhh Gill ! Tutup tingkap itu !! " teriak Flavio dengan kuat. Dia menarik comforter, menyelubungi tubuh telanjang nya supaya dia dapat mengusir kedinginan yang menyelimuti dirinya saat ini.

Hening. Tiada sahutan dari suara halus milik Gillbert membuatkan Flavio kebingungan.

" Gill ? "

Flavio mengedip-ngedipkan matanya yang terasa pedih. Dia menggosok matanya lalu dia mendudukkan dirinya di atas katil. Badan belakang disandarkan dekat kepala katil.

" Gill ? " panggil Flavio sambil memandang sekeliling yang sunyi. Dahinya berkerut. Jari-jemari halus mulai menggaru helaian rambut yang tidak gatal.

Ke mana lelaki kacak itu menghilang ?

Krekk...

Flavio menoleh, memandang ke arah pintu bilik hotel yang berwarna putih itu. Pintu yang diperbuatkan daripada kayu campuran kaca itu terbuka dari luar. Kedua tangannya tergenggam dengan erat bersama degupan jantung yang menggila. Bunyi kasut pantofel yang menghentak lantai putih memasuki indra pendengarannya. Dia tidak tahu apa yang terjadi dengannya tetapi jika dia mendengar bunyi kasut pantofel itu, dia akan berdebar.

" Good morning my baby boo ! " ucap Gillbert dengan senyuman manis di bibir. Kedua tangannya memegang dulang besi berukiran bunga Inggeris. Dia mendekati Flavio yang duduk di atas katil dengan selimut menutupi bawah perut lelaki manis itu.

" Breakfast in bed ! " ucap Gillbert dengan riang. Dia meletakkan dulang itu di atas katil, di hadapan Flavio.

Flavio memandang makanan di atas dulang itu. Ada roti bakar, jem, nutella, croissant, sandwich dan rosemary tea. Dia mengukirkan senyuman bila merasakan dirinya dilayan seperti seorang putera.

Gillbert berjalan ke arah tingkap lalu tingkap itu ditutup rapat. Gorden ditarik, menutupi tingkap yang jernih tersebut. Dia menoleh ke arah Flavio yang tengah makan croissant.

" Aku ada meeting pagi ni dengan klien. Jadinya, kau duduk di sini diam-diam. Nanti aku datang kembali untuk mengambil kau, okay ? " beritahu Gillbert lalu mendekati lelaki manis itu. Jari telunjuknya menyentuh lembut hujung hidung mancung Flavio. Dia sedikit menunduk lalu bibir kissable miliknya tenggelam di pipi tembam tersebut. Morning kiss.

Flavio terdiam. Badannya terkaku. Haruman perfume yang dipakai oleh Gillbert menusuk-nusuk hidungnya membuatkan darahnya berdesir panas. Fetish di dalam dirinya bergejolak ganas. Dia menelan salivanya bila merasakan bibir lembab tersebut menyentuh lembut pipinya. Entah mengapa, jantungnya berdegup kencang bagaikan dia lari berpuluh kilometer. Dadanya terasa sesak dan sempit tetapi indah bergelora. Detikan arloji di dinding terasa lembut di pendengarannya. Masa seperti terhenti saat itu juga dengan degupan jantung yang menemaninya saat ini. Nadinya berdenyut merdu. Tubuhnya terasa lemas bila berada di sisi Gillbert. Croissant yang berada di tangan, kembali jatuh di atas pinggan.

[ BL ] LOVE FETISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang