Honey Or Horny ?

380 31 4
                                    

Jika mempunyai kesalahan typo dan bahasa, maafkan saya. Happy reading. Hope you guys enjoy this story ! Don't forget to comment, vote and share. Thank you.

Angin basah menyapu permukaan kulit, memberikan kedinginan yang nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin basah menyapu permukaan kulit, memberikan kedinginan yang nyaman. Tenang dan sunyi.

Senyuman manis terukir di bibir kissable semerah ceri. Mata hitam langit malam kelihatan berbinar-binar terang apabila melihat wajah manis yang sangat-sangat dirindui olehnya.

" Baby boo... "

Esakan meluncur keluar daripada seulas bibir merah. Air mata bercucuran jatuh di kedua pipi tembam tersebut. Dadanya berdenyut, perih.

Gillbert menghulurkan tangannya, ingin meraih tubuh mungil itu tetapi Flavio berundur beberapa tapak ke belakang, menjauhi jejaka tampan tersebut membuatkan Gillbert terkesima dengan tindakan tersebut.

" Vio ? "

" Is that really you, honey ? " pemuda manis itu memegang kepalanya, " Or is this just my imagination ? "

Jejaka tampan itu ketawa mendengar pertanyaan Flavio itu. Dia mendepangkan kedua tangannya dengan lebar, " Yes, you have no imagination. This is me, Gillbert, your lovely honey "

" Seriously ? " Flavio masih diantara percaya dan tidak melihat kemunculan Gillbert di hadapan matanya.

" Yes, I'm home, my boo " ucap Gillbert dengan mata yang berkaca-kaca. Dadanya berombak ganas, menahan tangisan yang bila-bila masa sahaja boleh pecah.

Pemuda mungil itu terus berlari ke arah sang dominan dan dia memeluk tubuh tegap itu dengan erat.

Gillbert merengkuh pinggang ramping tersebut. Dia menggeselkan pipinya di helaian rambut hitam Flavio, melepaskan rindu yang selama ini dia pendam sendirian. Haruman strawberi dari rambut Flavio serba sedikit menenangkannya. Perlahan-perlahan, matanya tertutup dan serentak itu, setitis cairan jernih jatuh dari sudut matanya.

Flavio menangis teresak-esak di dada bidang tersebut. Tangisannya sayu semakin menguat, hampir memenuhi jalanan yang sepi tersebut. Tangannya yang tergenggam dengan erat, memukul-mukul bahu tegap tersebut, perlahan.

" You are so cruel ! I hate you ! " jeritan Flavio tenggelam timbul kerana mukanya masih dibenamkan di dada sang dominan. Rintihan sendu nya masih kendengaran, sayup-sayup, menyentuh lubuk hati terdalam Gillbert.

Gillbert ingin meleraikan pelukan ini tetapi lengan kecil itu masih utuh memeluk pinggangnya membuatkan dia kesusahan mahu melihat wajah manis itu.

" Vio... "

Pemuda manis itu mendongakkan kepalanya, melihat Gillbert yang lebih tinggi beberapa inci daripadanya. Wajahnya memerah bersama mata yang basah dan sembab. Air mata masih mengalir di kedua lekuk pipi tembam tersebut membuatkannya gemas sendiri.

[ BL ] LOVE FETISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang