Slumber Party 🔞

1.3K 38 2
                                    

Gillbert menarik tangan Flavio menaiki tangga yang berputar dan laluan koridor dihiasi tiang Rome yang berdiri kukuh dan teguh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gillbert menarik tangan Flavio menaiki tangga yang berputar dan laluan koridor dihiasi tiang Rome yang berdiri kukuh dan teguh. Mereka menuju ke sebelah sayap kanan koridor lalu Gillbert membuka pintu yang ditutupi langsir hitam tebal. Gillbert menolak Flavio masuk ke dalam kamarnya lalu pintu kamar ditutup rapat.

Flavio memandang sekeliling kamar tersebut. Bilik dengan katil Versace berwarna hitam, cadar cream bercorak mewah dan sofa Itali klasik di satu sudut yang lain. TV LED nipis berukuran 64 inci, sangat besar dan terletak cantik manakala ada beberapa perabot berwarna putih, hitam dan merah dengan gaya hiasan French. Langsung tiada gambar di bilik ini kecuali satu bingkai besar berukiran emas yang tercetak tubuh Gillbert paras pinggang sahaja dari sisi, memakai tuxedo marah darah dengan rambut dibawak semua ke belakang sambil memegang secawan wine merah bersama tatu tampal di leher berbentuk bunga mawar. Sangat seksi dan kacak. Salivanya ditelan.

" How's sexy... " gumam Flavio.

" Bagaimana kau ada di sini ? " tanya Gillbert dengan kening terangkat.

" Entah. Aku pun tak tahu. Mama dan papa aku yang mengheret aku ke sini " balas Flavio selamba. Dia melipat kedua tangannya di dada. Bibirnya tercebik.

Kening Gillbert menukik tajam, " Kau tunang aku ? " dia diam seketika dan tidak sampai seminit, dia ketawa dengan kuat membuatkan Flavio kebingungan.

" Kau dah kenapa ? Sakit mental ? "

" Aku tak sangka Tuhan permudahkan permainan ini. Aku rasa kau tak dapat melarikan diri dari aku. Aku rasa aku tak perlu menggunakan cara keji untuk mendapatkan kau. Sekali terikat tali pernikahan kita, kau sudah jatuh melutut di hadapan aku. Kau sudah berada dalam genggaman aku. Jadinya, kita tak perlu meneruskan permainan ini. Nak dikatakan, aku pemenang dalam game ini "

" You stupid hoe !!! " teriak Flavio dengan kasar. Dadanya berombak ganas mendengar itu. Dia terasa tercabar dengan kata-kata Gillbert.

" Kenapa ? Tak puas hati kalah ? " tanya Gillbert, mengejek. Dia ketawa untuk menyakitkan hati Flavio.

" Aku tak akan bernikah dengan kau ! Aku tak mencintai kau ! "

" Terima sahaja takdir ini "

" Kau menyuruh aku menerima takdir ? Tidak akan sesekali. Aku tak cintakan kau "

" Kenapa ? " tanya Gillbert sambil mengangkat kening.

" Aku tahu, jika aku jatuh cinta dengan kau, aku akan sakit " kata Flavio dengan perlahan.

Gillbert ketawa sampaikan kepalanya terdongak ke atas. Dia menggelengkan kepalanya dengan kedua tangan terlipat di dada bidangnya, " Kau sungguh lucu sekali "

Gillbert mendekati Flavio lalu dia menunduk sedikit, menyamakan ketinggian mereka yang berbeza.

" Adakah kau nampak muka aku ini ? Can you see my face, ada nampak muka aku kesah ke kalau kau sakit ? Oh not ! Of course not ! I don't care about you even if you are sick because of me. Aku tetap pemenang dalam game yang kau caturkan ini. Kau sudah kalah. Terima sahaja kekalahan ini. Just accept the loser and pain you will get. Kau yang tanggung sakit dan pedih itu, bukan aku. I just enjoy the fun " kata Gillbert dengan sinis.

[ BL ] LOVE FETISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang