Campfire

297 26 6
                                    

Jika mempunyai kesalahan typo dan bahasa, maafkan saya. Happy reading. Hope you guys enjoy this story ! Don't forget to comment, vote and share. Thank you.

Netra coklat gelap melirik ke arah jejaka tampan itu yang sedang berjalan di sebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Netra coklat gelap melirik ke arah jejaka tampan itu yang sedang berjalan di sebelahnya. Bahu mereka berlaga antara satu sama lain dengan lembut.

" Kita nak pergi mana ni ? " tanya Flavio, ingin tahu.

Gillbert hanya senyum manis sahaja. Tangannya mencapai tangan pemuda manis itu lalu digenggam dengan erat.

Dia diam dalam beberapa saat sebelum membuka mulut, " Lihat sahaja "

Pemuda manis itu mengelip-ngelipkan matanya, lucu. Dia keliru tetapi hanya diam sahaja. Malas mahu melanjutkan pertanyaan yang tidak kunjung mendapat jawaban yang dimahukan olehnya.

Mereka berjalan sambil berpegangan tangan dengan erat. Suasana yang bising dengan pelbagai suara manusia, perlahan-lahan, mulai menghilang digantikan dengan deburan ombak.

Flavio sedikit kebingungan apabila Gillbert membawanya ke pantai pada waktu malam-malam begini.

Gillbert berhenti membuatkan Flavio ikutan berhenti.

Di hadapan mereka sekarang ini mempunyai dua kerusi lipat berbahan kayu, satu meja kecil yang mempunyai beberapa makanan ringan, radio kayu dan ada api untuk menghangatkan suasana dingin pada waktu malam yang hening.

" Apa ini ? " tanya Flavio dengan dahi berkerut.

" Campfire ! " jawab Gillbert bersemangat. Dia ketawa kecil.

" Untuk apa ? "

" Awak sudah terlalu lama duduk di rumah. Jadinya, ini lah masa untuk awak duduk di luar, menenangkan fikiran "

Flavio mengangguk kecil. Faham tujuan Gillbert membawanya ke sini dan menyediakan barang-barang ini semua.

" Okay. Kalau macam itu, duduk lah " pinta Gillbert dengan senyuman lebar di bibir.

Flavio duduk di kerusi lipat tanpa mengeluarkan sebarang suara. Gillbert turut mendudukkan dirinya di kerusi, berhadapan dengan Flavio. Mereka dipisahkan oleh api yang berada diantara mereka.

" Nah " Gillbert menghulur satu mug berisi coklat panas dekat Flavio.

Tangan pemuda manis itu mencapai tangkai mug. Dia senyum kecil.

Flavio memandang Gillbert yang sedang melihat ke arah mug yang masih mengeluarkan asap nipis.

" Kau tak minum coklat panas ? " tanya Flavio apabila hidungnya menangkap haruman lain daripada coklat panas.

Gillbert menggeleng, " Saya tidak suka manisan. Jadinya, saya menggantikan coklat panas dengan kopi hitam sahaja "

" Oh.. "

[ BL ] LOVE FETISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang