Episode 72

293 36 23
                                    

Jung Hoseok tengah menyuapi Chayoung semangkuk bubur khas rumah sakit, dengan telaten ia merawat Chayoung bahkan sudah dua hari ia tak pulang kerumah atau sekedar ke kampus untuk mengajar, ia melupakan segalanya dan hanya ingin menemani sahabatnya yang tengah sakit itu. Ia menganggap jika yang terjadi pada diri Chayoung adalah kelalaian nya dalam menjaga sahabatnya itu padahal semua terjadi diluar kendali siapapun.

"Oppa, pulang lah kerumah mu, kau harus ke kampus juga untuk mengajar, bagaimana kalau nanti kau di pecat? Masa hanya karena aku kau berhenti menjadi dosen"

"Tidak mungkin mereka memecat ku Chayoung, banyak kampus yang menginginkan diriku mengajar di kampus-kampus yang cukup terkenal di Swiss tapi aku memilih Zurich karena menguntungkan untukku jadi bisa kupastikan kalau pihak kampus tidak akan berani memecat ku"

"Sombong sekali ya orang pintar yang satu ini, bikin insecure saja"

"Hehe kau juga pintar Chayoung, buktinya kau bisa kuliah yang seharusnya kau masih duduk di bangku kelas tiga bahkan kau kuliah di universitas yang cukup terkenal karena banyaknya mahasiswa berprestasi dan jangan lupa kalau kau masuk karena beasiswa, kau memang se pintar itu"

"Aku memang pintar dalam urusan pelajaran tapi aku sangat bodoh dalam urusan percintaan hehe"

"Astaga jangan mengucapkan kata yang tidak enak didengar seperti itu Chayoung, ayo habiskan makannya, sebentar lagi bayimu harus menyusu bukan?"

Chayoung mengangguk, ia begitu senang mengenal sosok Hoseok lebih dalam bahkan mereka menjadi sangat dekat dan bersahabat, ia merasa bersyukur dikelilingi orang-orang baik.

"Setelah menyusui bayimu, kau harus minum obat agar segera pulih."

"Tapi oppa, bisakah kau menolong ku sekali lagi?"

"Minta tolong apa?" Chayoung mengambil tas selempang nya di atas nakas dan mengeluarkan sebuah black card menyodorkannya pada Hoseok.

"Bisakah aku menumpang transfer ke rekening mu?" Hoseok mengerutkan dahinya, black card siapa yang Chayoung pegang saat ini?

"Mau transfer berapa? Apa kau butuh uang cash?"

"Aku akan mentransfer seluruh saldo yang ada didalam ATM ini, dan aku membutuhkan cash nya"

"Berapa saldo yang ada di black card itu?" Tanya Hoseok namun Chayoung menggelengkan kepala karena ia tak tahu berapa saldo yang ada didalamnya dan lagi selama ini blackcard itu hanya tersimpan di dompet nya karena ia menghargai pemberian Taehyung, sejujurnya ia belum pernah memakai black card itu sama sekali.

"Sekalian juga yang ada di ATM ku, aku ingin tarik tunai sekarang oppa, aku ingin mematahkan kedua kartu ini, ku mohon"

"Aku akan bantu menarik tunai uangnya ke teller bank, beritahu aku berapa kode nya?"

"Apa oppa lupa kalau blackcard tidak bisa sembarangan tarik tunai, harus di tanda tangani oleh pemiliknya. Black card itu milik kekasihku, Kim Taehyung dan aku akan memakai uangnya untuk semasa hidup ku dan anakku, ku anggap uang ini sebagai bentuk tanggung jawab nya ketika kami tidak bersama nanti"

"Apa kau akan meninggalkan nya? Kau mau memisahkan anakmu dengan ayahnya? Apa yang sebenarnya terjadi Chayoung?"

"Untuk yang kedua kalinya aku harus melepaskannya, kesalahan kali ini begitu fatal, aku tidak ingin bersamanya lagi. Jadi biarlah aku hidup dengan nyaman dan tenang bersama anakku"

"Jangan gegabah Chayoung, ini bukan lagi tentang dirimu sendiri, sekarang kau punya seorang bayi yang membutuhkan figur ayah, tolong dipikirkan lagi"

Gadis itu menatap kosong kesembarang arah, terdengar beberapa kali ia menghembuskan napas berat. Ucapan Hoseok ada benarnya, namun yang terputar di otaknya adalah ketika orang tua Taehyung yang membunuh kedua orang tua nya secara keji, seketika Chayoung merasa mual dan berkeringat dingin. Hoseok panik sampai ia membantu mengusap punggung Chayoung agar gadis itu berhenti mual.

PLAYING WITH KTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang