Episode 73

337 30 24
                                    

-Dua hari yang lalu-

Setelah Rose dari rumah sakit ia memutuskan untuk pulang kerumah, tak ada kegiatan yang ingin ia lakukan selain bermalas-malasan di kamarnya.

Sesampainya dirumah, ia masuk kedalam ruangan dimana seorang pria yang beberapa bulan lalu sekarat dan ia tolong itu untuk memeriksa keadaan nya apakah ada perkembangan atau tidak, ia berharap pria itu segera sadar dari koma nya yang cukup lama.

Perlahan ia membuka knop pintu tersebut, mengendap masuk seperti maling yang takut akan ketahuan.
Ia terkejut saat melihat ranjang nya kosong, wajah Rose panik dan mendadak pucat takut jika ada seseorang yang masuk kerumahnya dan menculik pria itu, pikirannya terlalu negatif.

"Hei dimana kau?" Ucap Rose hati-hati sembari berjalan kesana kemari mencari pria itu dan tiba-tiba saja suara parau seseorang mengejutkan nya.

"Aku berada dibelakang mu!" Sontak Rose langsung menoleh kebelakang, ia mematung saat melihat pria itu sudah pulih bahkan tak terlihat seperti orang sakit.

"Kemana saja? Kenapa baru pulang jam segini cantik?" Tanya nya santai bahkan ia tanpa berdosa duduk di sofa panjang yang tak jauh dari ranjang kemudian menyesap sepuntung rokok yang Rose sendiri tidak tahu dari mana pria itu dapatkan.

"Aku habis dari rumah sakit, temanku sedang sakit. Bagaimana keadaan mu, apa sudah membaik? Kau tidak terlihat seperti orang yang baru bangun dari kritis"

Pria itu tertawa sumbang namun seketika mengubah ekspresi wajahnya menjadi menyeramkan.

"Antarkan aku kerumah sakit itu sekarang!" Perintah pria itu sembari menatap tajam Rose

"Apa maksudmu?"

"Chayoung, dia dirawat disana kan?"

Rose syok, bagaimana dia bisa tahu jika teman yang ia maksud adalah Chayoung, bukankah selama ini pria itu sekarat? Tahu dari mana? Pikiran itu terus berputar di pikiran Rose.

"Meski aku sekarat, namun telinga ku masih bekerja dengan baik, Rose"

Degup jantung Rose semakin berdebar saat pria itu mengetahui namanya padahal mereka belum berkenalan.

"Jangan bingung, aku mendengar semua ucapan yang kau ucapkan pada siapapun setiap hari"

"Terimakasih karena kau telah membantu ku dan merawat ku"

"Bisa kau bantu aku sekali lagi untuk membalaskan dendam ku pada mereka?"

"Dendam? Apakah Chayoung yang membuatmu menjadi seperti ini?"

"Dia salah satunya, jadi aku berharap kau ada dipihak ku sekarang, aku janji tidak akan membunuhnya hanya ingin membuat mereka menderita saja"

"Tapi..." Belum selesai rose bicara, pria itu memberikan amplop cokelat entah apa isinya pada rose.

"Tolong berikan ini pada Chayoung, bagaimana pun caranya.."

"Boleh aku melihatnya?" Pinta rose kemudian pria itu mengangguk pelan.

Rose mengeluarkan secarik kertas dari dalam amplop besar itu, perlahan ia membaca isi tulisan kertas tersebut.
Betapa terkejut nya ia saat membaca itu.

"Berarti saat ini yang kedua kalinya?" Tanya rose pada pria itu kemudian ia mengangguk.

"Tolong berikan padanya dan usahakan kau melihat sendiri jika berkas itu dibaca olehnya"

Rose menggaruk belakang lehernya yang tak gatal, ada begitu banyak pertanyaan yang terputar didalam otaknya yang ingin ia tanyakan langsung pada pria di hadapannya namun ia memilih urungkan.
meski ia tahu nama pria itu namun ia enggan memanggilnya, terlalu takut lebih tepatnya.

PLAYING WITH KTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang