Selama di rumah sakit, Soobin tak meninggalkan Chayoung barang sedetik pun. Beruntung Chayoung berhasil diselamatkan dengan tepat waktu jadi tubuhnya yang melemah segera di tangani oleh dokter.
Syukurlah Chayoung tak harus di operasi atau menjalani perawatan intensif selama berhari-hari, ia hanya kekurangan pasokan oksigen dan beruntung air tidak sampai masuk kedalam paru-paru nya.
Soobin merasa sangat bersalah karena meninggalkannya, seharusnya ia bisa lebih peka lagi jika Chayoung masih dalam masa pemulihan bahkan masa nifas nya saja belum usai sudah pasti ia akan sedikit mengalami baby blues apalagi dengan kejadian yang telah ia alami, ia kehilangan cinta sejatinya.
"Yaa Choi Soobin, kenapa kau menolongku? Kau tidak tau betapa susahnya aku mengambil keputusan ini?" Suara parau Chayoung membuat Soobin terusik dari tidurnya, kemudian ia menatap wajah Chayoung yang sudah berlinang air mata.
"Mengapa kau membiarkan ku hidup? Harusnya aku sekarang sudah mati hiks hikss"
"Yaak! Pikiran macam apa itu? Kau mau meninggalkan kedua anakmu yang tak berdosa itu?! Kau tidak memikirkan bagaimana nanti mereka tanpamu Chayoung!" Tanpa sengaja Soobin membentak Chayoung hingga membuat sang gadis semakin menangis histeris.
"Hikss hikss kalau aku mati kau boleh membawa mereka ke panti asuhan Soobin, mereka tidak pantas menjadi anakku, ibu egois yang hanya memikirkan orang lain yang belum tentu memikirkan ku, aku adalah orang egois yang masih memikirkan ayah mereka yang sudah membuang kami, ak-akuu hiks hikss huaaa"
Soobin langsung memeluk tubuh Chayoung, mengusap pelan punggung sang gadis menenangkan nya agar tidak berlarut dalam kesedihan.
"Menangislah chaa, aku tau beban mu sangat berat bahkan belum tentu jika aku yang diposisi mu akan sekuat dirimu, kau seorang ibu yang hebat karena berhasil merawat mereka sampai saat ini, jangan memikirkan apapun yang membuatmu stress,"
"Aku minta maaf karena meninggalkan mu begitu lama, aku janji mulai hari ini kalau mau kemana-mana akan mengajakmu, sejauh dan sedekat apapun jaraknya"
Chayoung semakin mempererat pelukannya, ia sedikit tenang mendengar penuturan sang sahabat.
Ya, sejak melahirkan kedua buah hatinya, Chayoung takut akan kesendirian karena selalu dihantui bayang-bayang Kim Taehyung, entah apapun itu segala tentang Taehyung. Mulai dari kenangan indah bersamanya hingga pahit sekalipun, bahkan akhir-akhir ini ia selalu berhalusinasi jika sosok Taehyung ada disekitar nya, itu membuat Chayoung sedikit menggila.
"Apakah anak-anak ku aman?" Tanya Chayoung dengan suara paraunya
"Aman Cha, mereka dijaga khusus dengan dua baby sitter dirumahku, kau cepat pulih agar bisa segera pulang kerumah, mereka pasti rindu padamu Cha"
"Nee, aku akan makan dan minum obat dengan teratur, terimakasih sudah mau menjagaku"
"Ini sudah menjadi tugasku Cha, sekarang kau tinggal bersamaku"
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYING WITH KTH
Fanfiction[Follow sebelum membaca] Seorang gadis berusia 17 tahun bernama Lim Chayoung, hidup mandiri sejak ditinggalkan kedua orangtuanya yang telah meninggal dunia karna orang tuanya di bunuh oleh orang yang tak dikenal. Hidupnya sangat malang karena menjad...