Episode 76

171 16 5
                                    

Seoul, Korea Selatan.

Disinilah Chayoung berada, di apartemen peninggalan kedua orang tuanya yang sudah lama ia tinggalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disinilah Chayoung berada, di apartemen peninggalan kedua orang tuanya yang sudah lama ia tinggalkan. Meski ia tahu jika unit apartemen nya di huni oleh paman dan bibinya, namun ia tetap cemas karena takut jika barang-barang sepeninggalan orangtuanya rusak atau bahkan dijual oleh mereka.
Chayoung sangat tahu seperti apa kelakuan pasangan suami istri itu, sangat gila akan uang..

Chayoung telah bertekad untuk kembali kerumah nya, menetap bersama kedua anaknya dengan nyaman dan aman meski ia tahu akan ada kemungkinan jika Ahjussi Taecyeon akan datang kembali menemuinya. Namun Chayoung tidak takut akan hal itu. Ia harus berani demi kedua buah hatinya. Pikirnya.

Ia melangkahkan tungkai nya dengan lemas sembari mendorong stroller bayinya menatap nanar gedung tua itu dari kejauhan, memberanikan diri masuk kedalam gedung dan masuk kedalam lift menekan tombol angka 5 agar segera sampai ke unitnya.

Dengan perasaan nervous, Chayoung menggigiti bibir dalamnya, tangannya mencengkram kuat pegangan stroller. Tak bisa ia pungkiri jika tubuhnya menegang karena ia sedikit takut jika akan ada pertengkaran nanti dengan paman serta bibinya untuk merebut kembali tempat tinggalnya.

Tak butuh waktu lama, Chayoung telah berada didepan pintu unit apartemennya, mengatur napasnya karena degup jantungnya berpacu dengan cepat. Setelah menghela napas, ia pun memberanikan diri mengetuk pintu apartemennya dengan lantang, membuang rasa takut dalam dirinya.

Tok
Tok
Tok

"Ahjussi!! Ahjumma!! Apa kalian ada didalam?!" Teriak Chayoung, tangannya tak henti menekan bell.

"Tolong buka pintunya!!" Chayoung menekan sandi dipintu tersebut namun tidak bisa, sepertinya sandi sudah diubah.

"Bajingan!!" Chayoung mengeluarkan ponselnya lalu mengutak-atik ponselnya. Sial, bahkan dia baru ingat jika ponselnya baru dan tidak ada nomer siapapun didalamnya.

Klek

Pintu pun terbuka, muncul seorang wanita muda yang sedang memegang ponsel dan earphone ditangannya menatap tajam wajah Chayoung. Ia merasa terganggu dengan bunyi bel yang terus menerus di tekan wanita asing yang jelas ia tak tahu siapa.

"Kau siapa? Kenapa ada dirumahku?" Chayoung berdiri sejajar dengan gadis itu, memasang ekspresi wajah tidak senang.

"Bukankah seharusnya aku yang bicara seperti itu? Kau siapa? Kenapa menekan bel rumah ku berkali-kali? Benar-benar menggangu!"

Oh sialan. Chayoung yang sedari tadi menahan emosinya kini pecah sudah, tiba-tiba darahnya serasa mendidih mendengar penuturan perempuan dihadapannya. Ingin rasanya ia menjambak surai sang gadis namun ia urungkan.

"Apa kau bilang? Rumahmu?! Sejak kapan sialan!" Chayoung mengibaskan tangan ke leher nya, terasa begitu panas.

"Sejak aku membelinya lah! Aku sudah membeli rumah ini dua bulan yang lalu! Kau siapa sih? Mau ku panggilkan satpam karena sudah mengganggu kenyamanan orang lain?"

PLAYING WITH KTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang