"Tolong naikin berita tentang album baru GAKT juga dong, Mas."
Atensi para penghuni ruang rapat Sanskara tersita oleh Yoga yang baru saja masuk dengan ponsel menempel di telinganya. Manajer utama GAKT itu menjatuhkan badan besarnya ke salah satu kursi di sana sambil memijat kening.
"Gue nggak larang lo unggah berita Aiden sama ceweknya, tapi berita soal album GAKT juga harus naik, dong. Kan, kita udah kontrak. Hm, oke, Mas. Tolong, ya."
Yoga menurunkan ponselnya usai menelepon salah satu media yang bekerjasama dengan Sanskara. Manajer tampan itu lantas menatap para anggota GAKT bergantian. Aiden menjadi orang yang paling terakhir yang ia tatap dengan pandangan tak terbaca. Yoga mengembuskan napas gusar, lalu menyugar rambutnya ke belakang.
"Penjualan album kita nggak pernah serendah ini di hari pertama," ujar Yoga seraya meletakkan beberapa lembar kertas yang berisi data penjualan seluruh album GAKT selama ini.
Album GAKT sudah dirilis sejak kemarin, tapi jumlah penjualan album digital dan fisiknya sangat jauh dari target, bahkan menjadi penjualan terendah sepanjang sejarah GAKT. Hal itu membuat manajemen serta anggota GAKT kalang kabut.
Berita tentang hubungan Aiden dan Kaiya lebih mendominasi ketimbang berita tentang album baru GAKT yang baru saja dirilis kemarin. Berita tentang Aiden dan Kaiya bahkan trending di mana-mana.
Sejak kemarin, para anggota GAKT dan jajaran manajer masih bertahan di kantor Sanskara untuk terus memantau penjualan album baru mereka di hari pertama. Aiden juga menyusul malam harinya setelah mengantar Kaiya pulang.
Tentu saja, memulangkan Kaiya kemarin tidak semudah biasanya sebab Aiden harus menghadapi Karel yang mengomel panjang lebar tentang publikasi hubungannya dengan Kaiya. Kakak dari Kaiya itu menyayangkan keputusan Aiden dan Kaiya yang akhirnya setuju untuk go public.
"Gue udah bilang kan, Den ...." Gamma bersuara. "Lo boleh go public, tapi jangan barengan pas kita rilis album. Berita tentang album kita ketumpuk sama berita dating lo."
Aiden menghela napas berat. "Sori, gue nggak nyangka kalau impact-nya bakal kayak gini."
"Makanya, kalau apa-apa tu dipikirin dulu. Jangan gegabah."
"Udah, udah, Gam. Lo marah-marah juga nggak bisa balikin keadaan," sela Tierra. "Sekarang, mending kita mikir gimana caranya naikin penjualan album kita."
"Kita kudu lebih aktif promosi di sosmed masing-masing, sih," jawab Kavin yang disetujui oleh teman-temannya.
"Gue udah siapin banyak acara buat kalian. Lebih banyak dari biasanya. Kita mesti push banget promosinya. Lo semua siap-siap aja," sahut Yoga, yang kembali diangguki paham oleh para anggota GAKT.
"Restoran Kaiya lagi rame banget akhir-akhir ini ...." Suara Aiden yang tiba-tiba membuat fokus seluruh orang yang berada di sana teralih padanya. "Gue udah cerita kan kalau kita kecolongan sampai Kaiya dapet hate comments di Instagram-nya. Ah, gue belum dapet update gimana mereka bisa dapet akun Kaiya, Bang." Aiden mengingatkan.
"Gue juga masih nunggu kabar," jawab Yoga.
"Oke. Nah, balik ke resto Kaiya ..., crowd yang terjadi di restoran Kaiya lately, gue yakin kalau itu imbas dari hubungan gue sama Kaiya. Setelah berita gue muncul kemarin, Kaiya cerita restorannya makin rame. Gue bisa minta tolong Kaiya buat puter lagu baru kita di sana. Anggep aja promosi terselubung. agak berengsek, sih, tapi cuma itu yang bisa gue pikirin saat ini." Aiden menatap Yoga lagi. "Tapi, gue minta perlindungan yang lebih ketat buat Kaiya sama restorannya, Bang. Karena kemungkinan besar hate comments yang mereka dapet bisa lebih parah lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Us, Then? ✓ [Completed]
FanfictionApa yang akan kalian lakukan jika artis yang kalian suka tiba-tiba mengajak kalian pacaran, bahkan menikah? Hal itu dialami oleh Kaiya yang mengidolakan Aiden, yang kebetulan kakak kelasnya saat SMA dulu, dan pria itu tiba-tiba mendekatinya dan meng...