three

24 3 0
                                        

Ketujuh pemuda itu berkumpul di taman sekolah. Suasana masih sepi dan cuaca tidak terlalu panas. Ini masih sangat pagi tapi mereka sangat rajin berangkat sekolah sepagi ini.
Amar dan Asyraf selaku teman kecil Hana dan satu kelas dengannya.

" Jadi apa yang mau lo bicarakan sepagi ini?" Amar memulai pembicaraan.

" Setau gue lo temen deket Hana" Ucap ketua dari geng brigapura.

Sosok ketua geng itu berparas tampan , hidung mancung dan postur tubuh yang tinggi siapa lagi kalau bukan anak dari kepala sekolah SMAN 1 Bandung.

" Terus?" Ucap Amar singkat.

" Dan Hana punya sahabat yang bernama Naya. Jadi gue pengen lo cari tau tentang Naya lewat Hana bisa?" Ucap ketua geng itu memanfaatkan Hana hanya karena ingin lebih tau tentang Naya, padahal mengapa bukan dirinya saja yang  bertanya.

" Amar pun hanya mengangguk paham dengan tujuan temannya itu, lalu ia mengiyakan ucapannya.

" Siap kawan , gue akan cari tau tentang Naya."

****

"Hanaaaa" teriak Amar sambil berlari menuju Hana.

Hana yang sedang duduk di teras perpustakaan menoleh ke sumber suara.

" Kenapa lo manggil gue , dari muka nya sih keliatan mau pinjem uang kan?" kekeh Hana dengan memberi senyuman kepada Amar.

Amar memang sering meminjam uang kepada Hana karena mereka berdua tetangga dekat, begitu pun ibunya Hana merupakan sahabat nya ibu Amar.  Hana sangat tau keberadaan keluarga Amar , itulah sebabnya ia sering meminjamkan uangnya karena kasihan. Tapi Amar tetap mengembalikan uang tersebut.

" Santai aja nggak kok , lagi ngapain disini ?" Ucap Amar yang menggelengkan kepalanya pelan.

" Lagi nunggu Naya mar" ucap Hana yang sibuk dengan ponselnya.

Naya sedang pergi ke toilet, karena ada suatu keperluan. Sementara Hana menunggu nya di teras perpustakaan yang jaraknya tidak jauh dari wc.

"Na lo udah lama kan temenan sama Naya, pasti tau latar belakang dia dan keluarganya. Ceritain dong" Ucap Amar sedikit gugup saat mengatakan nya.

" Kok tiba-tiba nanya gini , emang kenapa? " Ucap Hana heran mendengar nya.

"Gak papa cuma mau tau aja" Ucap Amar singkat.

"Naya itu anak ke 2 dari 2 bersaudara dia punya kakak laki-laki yang sekarang sedang berkuliah. Naya begitu sayang dengan kakaknya begitu pun sebaliknya. Dulu Naya itu punya keluarga Cemara namun, 2 tahun yang lalu ibunya meninggal sikap nya berubah drastis yang tadinya ceria kini ia menjadi sosok yang sering menangis. Apalagi disaat menyaksikan ayahnya menikah lagi dengan wanita asal Turki. Ayah Naya adalah seorang dokter ia bertemu dengan wanita itu saat dirinya bertugas ke Turki." Hana menjelaskan kalimat demi kalimat kepadanya.

" Kalau boleh tau apa penyebab meninggalnya ibu Naya?" Amar bertanya.

" Beliau meninggal saat melahirkan anak ketiga, saat itu Naya begitu menantikan kelahiran adiknya, tapi takdir berkata lain adiknya meninggal saat dilahirkan sedangkan ibunya beberapa detik setelah persalinan dinyatakan meninggal karena kehabisan darah." Hana menceritakan selengkap lengkapnya.

" Saat ini Naya hanya tinggal sendiri dirumah nya , ayah dan ibu barunya sibuk dengan pekerjaan di luar kota. Sedangkan kakaknya masih kuliah semester 3. Kadang gue nemenin Naya biar gak kesepian itu juga kalau ada waktu." Hana melanjutkan ceritanya.

" Naya pernah pacaran gak?" Tanya Amar .

Belum sempat Hana menjawab, Naya muncul dihadapan mereka berdua. Hana tidak jadi menjawab pertanyaan Amar tadi.

Dirasa sudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan, Amar pergi untuk menyampaikan informasi penting ini.

" Eh Hana gue mau pergi , makasih untuk uangnya nanti besok gue balikin" Ucap Amar yang sedang bangkit dari duduknya.

" Iya awas jangan lupa , tar besok gue tagih lo" Hana yang mengerti maksud Amar.

" Kenapa na, si Amar pinjem duit lagi sama lo? Tanya Naya

" Iya tuh , kebiasaan tu anak untungnya gue baik hati jadi gue kasih hehe " Hana sengaja berbohong untuk menutupi kecurigaan dari Naya.

***

"Gimana lo udah dapet informasi tentang Naya?"

"Udah bro jadi gini...."

Amar menceritakan apa yang di sampaikan Hana tadi, yang lainnya ikut mendengarkan secara baik. Kata demi kata tersampaikan dengan jelas hingga sampai ke pertanyaan akhir yang belum sempat di jawab.

"Jadi maksud Lo apa bro nanya tentang Naya lo suka kan sama Naya?" Ucap Aldi yang sedang menyeruput es nya.

" Sssstttt jangan keras keras nanti ada yang denger, cukup kita saja yang mengetahui ini."

" Tuh kan bener, apa kata gue" ucap Aldi sedikit tertawa ke arahnya.

" Ternyata kutub es sedang jatuh cinta" timpal Ryan.

" Heh udah diem".

CINTA TAPI GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang