Di pagi hari seperti biasa naya melakukan aktivitasnya seperti mandi , sholat , makan dan berangkat ke sekolah.
Awan biru menghiasi langit dengan gumpalan awan yang berjejer rapi di lihatnya.
Dari balik kaca mobil Naya melihat suasana pagi yang begitu cerah, sinar matahari menyilaukan matanya menyinari seluruh dunia.
Bayangkan jika satu hari saja tidak ada matahari, sepertinya dunia akan murung dan bersedih karena tidak adanya matahari.
Naya turun di terminal bus, dan pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. Jarak antara terminal bus dengan sekolah nya tidak terlalu jauh jadi Naya tidak perlu menunggu taksi lagi.
Sesampainya di ruangan kelas ia tidak melihat sosok Gisel di sana. Naya pun bertanya kepada teman dekatnya.
"Indah Gisel gak berangkat" ucap Naya duduk di samping indah lalu merogoh ponsel pada saku kanan rok nya.
"Gak berangkat? Kenapa" tanya Indah.
"Gue nanya bego, astaghfirullah lo malah nanya balik" celetuk Naya menepuk jidatnya.
"Oh jadi lo nanya, gak tau dari tadi gue hubungin nomor gak ada jawaban" ujar Indah yang agak lama mencerna kata kata yang masuk ke otaknya.
"Hahh ,emang tadi lo gak ke rumah Gisel?" Tanya Naya.
"Nggak, tadi pagi gue nganterin mamih gue ke pasar terus langsung ke sekolah" ujar indah sambil memainkan ponselnya.
"Gue takut terjadi apa apa sama Gisel, gimana kalau pulang sekolah kita mampir ke rumahnya?" Ujar Naya dengan raut wajah yang khawatir.
"Boleh tuh, tapi gue mau ngabarin ayah gue dulu biar gak usah jemput" ujar indah yang terlihat masih memainkan game online nya.
"Terus kita ke sana naik apa ndah?" Tanya Naya berpikir sejenak.
"Naik jet pribadi" celetuk indah sedikit tersenyum.
"Hah??" Naya melongo.
"Ya naik kaki lah" timpal Indah.
"Gak lah males mending terbang aja" celetuk Naya yang sedang foto dengan kamera depan.
"Apa sih lama lama jadi gak jelas" timpal indah lalu membuat keduanya tertawa karena kocehan nya sendiri.
****
Sepulang sekolah squad Tinkerbell mengunjungi rumah gisel. Mereka bertanya pada satpam yang menjaga rumah gisel. Ayah Gisel menyewa seorang satpam untuk menjaga di depan rumahnya.
"Permisi pak" ucap Naya kepada satpam itu yang terlihat sedang tidur di kursi pos nya.
"WOY PAK KAMAL, molor bae kita ini mau masuk buka in pintunya" ucap Hana menggebrak pagar besi rumah membangunkan satpam yang memiliki name tag Kamaluddin itu di bajunya.
Pak satpam pun terbangun atas suara keributan itu. "Ada apa neng?, ganggu lagi tidur aja" Ucap pak satpam yang baru terbangun dari tidurnya.
"Wah keterlaluan bapak ini ya sudah di kasih pekerjaan malah enak tidur di siang bolong begini, gue laporin nih ke Gisel" ujar Hana mengancam pak satpam.
"Heh bocil, sok sok an lapor emang lo kenal sama non Gisel wah jangan jangan kalian mau maling ya bawa bawa nama non Gisel" ucap pak satpam menatap penuh kecurigaan.
"Mana ada maling di jam siang gini, ada ada aja" celetuk Hana yang masih ingin beropini dengan pak satpam.
Naya yang melihat keributan itu sempat menengahi. Karena waktu semakin sore.
"Udah na, langsung ke intinya aja pak jadi kita ini sahabat Gisel tadi pagi Gisel gak datang ke sekolah Bu guru pun sempat nanya kabar Gisel, karena tidak ada yang tahu kita berinisiatif buat jenguk Gisel sepulang sekolah" jelas Naya kepada pak satpam.
"Tuh dengerin pak, jangan nuduh kita mau maling, suudzon itu gak baik pak" celetuk Hana.
"Dengerin ya para bocil yang imut, lucu, tapi boong. Tadi pagi pak satpam liat non Gisel berangkat ke sekolah menggunakan ojek. Pake seragam biasa terus bawa tas, tapi pas bapak nanya non Gisel gak jawab begitu lah ceritanya" ujar pak satpam.
"Hahh" , mereka saling bertatapan satu sama lain tidak percaya dengan penjelasan pak satpam.
![](https://img.wattpad.com/cover/355510984-288-k441029.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAPI GENGSI
Fiksi RemajaKisah ini bermula saat dirinya bersekolah di SMA. Awalnya ia belum pernah jatuh cinta dengan laki-laki manapun, lalu Tuhan mendatangkan seseorang yang sangat berharga tapi bukannya bahagia ia malah menderita dalam artian mencintai terlalu dalam. Key...