fivety two

35 0 0
                                    

#Ending

“jangan jadikan kepergian ini landasan untuk berpisah, kita akan tetap bersama meskipun bukan di dunia ini.”


Aku akan tetap mencintaimu meskipun maut memisahkan kita”

~Arzan Navindra

“Pergi bersama pulang juga bersama di awali dengan qobiltu dan di akhiri oleh asyhadu. ”

~Keynayya Alfira

🥀🥀🥀🥀

5 bulan setelah pernikahan Naya mengandung anak pertamanya, usia kandungan nya baru 3 bulan.

Hari ini ia tidak berangkat ke rumah sakit, sejak pagi ia merasakan mual dan pusing jadi Arzan menyuruh nya untuk di rumah saja.

Naya menuju ke dapur untuk memasak makanan hari ini, dengan menu nya adalah sayur soup daging sapi dan tahu krispi.

Naya membuka YouTube miliknya untuk mencari tahu resep dari makanan yang akan di buat. Jujur saja  sampai detik ini Naya belum bisa memasak menggunakan resep sendiri.

Saat fokus menggoreng tahu, tiba tiba Arzan memeluk nya dari belakang membuat Naya kaget reflek memukul kepala Arzan dengan menggunakan spatula.

"Aduh sakit" rengek Arzan memegang kepalanya.

"Makanya jadi orang jangan ngagetin Mulu"celetuk Naya.

"Ya maaf  sayang" ucap Arzan.

Wajah Naya memerah menahan malu padahal ini bukan pertama kalinya ia di panggil sayang oleh suaminya.

"Apa sih" ucap Naya dengan sedikit kesal.

"Aku punya sesuatu buat kamu" ucap Arzan menyembunyikan sesuatu ditangannya.

"Apa itu mas" ucap Naya penasaran.

"Tadah ayo Buka!" Arzan memberikan sebuah kotak kecil.

Naya membuka nya "mas ini beneran?" Ucap Naya yang hampir menangis membuka kado yang isinya tiket untuk umroh.

"Iya sayang, khusus untuk kita berdua" ucap Arzan lalu mencium kening istrinya membuat Naya menangis kedalam pelukan Arzan.

"Bertiga dong mas, kamu gak anggap anak ini ada" celetuk Naya.

"Kan dede nya masih ada di dalam perut jadi mas gak hitung" ucap Arzan terkekeh.

***

Besoknya Arzan dan Naya berkemas lalu mengunjungi rumah bunda dan ayahnya untuk berpamitan tak lupa disana juga ada keluarga Naya yang sedang bersilaturahmi dengan keluarga Arzan.

Setelah itu mereka berangkat menggunakan mobil menuju bandara Soekarno-Hatta.

Mereka baru sampai di Mekkah pada pukul 4 Subuh, bersama rombongan dari Indonesia.

Naya dan Arzan melaksanakan semua ibadah dengan khusyuk  dari awal hingga akhir. Tidak lupa mereka mampir ke Jabal Rahmah untuk mengingat saksi bertemunya Adam dan Siti hawa.

Mereka sangat senang melihat keindahan kita Mekkah dari atas bukit.

"Mas kapan kapan kita bisa kesini lagi gak ya" ucap Naya sambil menyenderkan kepalanya di pundak Arzan.

" Insyaallah sayang kalau Allah ngasih kita umur yang panjang" ucap Arzan.

" Mas mau ngapain?" Ucap Naya melihat Arzan yang tiba tiba duduk lalu memegang perut buncit Naya.

"Mau ngomong sama anak kita" ujar Arzan mengusap usap perut Naya lalu mencium nya.

Naya menahan malu ingin sekali iya pergi dari hadapannya.

"Mas makasih ya udah mau bimbing dan nemenin aku sampai detik ini" ujar Naya.

"Itu udah kewajiban mas untuk bimbing kamu ke jalan yang lebih baik, dan menuntun mu untuk lebih dekat dengan Jannah nya" ujar Arzan sambil mengelus elus lengan istrinya.

"Mas akan terus mencintai kamu sampai maut memisahkan kita" Arzan menangis lalu menghapus air mata yang membasahi pipinya.

"Mas i love you forever" ucap Naya sambil memeluk tubuh Arzan.

***

Di dalam pesawat mereka terus berdzikir karena melihat keindahan bumi dari atas langit.

"Mas nanti anak kita maunya cewek apa cowok?" Tanya Naya kepada Arzan yang sedang sibuk memainkan hp.

"Apa aja sayang yang penting sehat dan sempurna" tangan Arzan menggenggam tangan Naya.

"Loh pak bagaimana ini?" Ucap pramugari yang melihat keadaan pesawat sudah oleng.

"Tenang kita pasti bisa melewatinya" ucap pilot sambil mengendarai kemudi pesawat nya.

Pesawat J705 kehilangan keseimbangannya karena angin yang sangat kencang serta hujan lebat yang menggangu konsentrasi pilot dalam mengemudi.

"Harusnya kita tidak berangkat sekarang karena cuaca terlihat buruk" ucap pilot satunya.

Penumpang pesawat sangat panik mendengar obrolan dari pilot. Naya yang tidak tahu apa apa menoleh ke arah Arzan

"Mas ada apa ini, aku takut" Naya menangis ketakutan lalu menyembunyikan wajah nya di dada Arzan.

"Harap tenang bagi para penumpang, kita berdoa saja semoga selamat sampai tujuan" ucap sang pramugara.

Brughhh

Pesawat J705 jatuh menabrak sebuah pegunungan di kawasan Indonesia. Semua penumpang tewas seketika.

Naya yang masih setengah tersadar merasakan nyeri pada perutnya, lalu mencari keberadaan Arzan.

"Akhh sakit mas kamu dimana" tangis Naya pecah.

"Sayang mas disini" ucap Arzan yang berada di belakang Naya dengan kondisi penuh luka.

"Mas Naya udah gak kuat, perut Naya sakit" Naya masih memegangi perutnya.

"Sabar Naya kita harus berjuang bersama"

"Sekarang kamu ikutin kalimat yang mas ucapin ya"ucap Arzan memegang erat tangan Naya.

Asyhadu

A-asyhaddu

Alaa ilaha illallah wa asyhadu Anna Muhammad ar-rasulullah,

Naya mengikuti kalimat yang diucapkan suaminya dengan nafas yang masih tersisa.

"Insyaallah kita syahid Naya" beberapa detik setelah syahadat naya dan Arzan memejamkan mata untuk selamanya dan meninggalkan seulas  senyuman pada wajahnya.

Tamat

CINTA TAPI GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang