thirty two

6 1 0
                                        

Jam 04:00 dini hari mereka sampai di masjid Klaten Jawa Tengah untuk mandi dan sholat subuh.
Setelah itu akan lanjut ke tempat makan dan setelah nya lagi akan mengunjungi kampus ternama di Yogyakarta.

"Naya bangun, udah sampai" Hana membangun Naya yang masih memejamkan matanya.

"Huaaa" Naya terbangun menggosok gosok matanya layaknya anak kecil lalu berjalan turun dari mobil.
Mengambil tas di dalam garasi mobil.

"Eh semalem lo tidur gak?" Ucap Naya dengan pandangan yang masih buram membuat jalan Naya seperti oleng.

"Gak, lo kalau masih belum sadar mending duduk dulu jangan dipaksa buat jalan" ujar Hana melihat Naya yang terlihat belum sepenuhnya sadar.

Brakkkk , Naya terjatuh.

"Awas jatuh" celetuk Hana.

"Ralat, Udah jatuh" ujar Naya melihat sinis kepada Hana.

"Hahaha, ayok buru bangun" Hana membantu Naya bangun dengan menarik lengannya.

"Makasih"

Sampainya di depan masjid Naya lupa membawa peralatan mandinya. Ia kembali ke mobil untuk membawa peralatan mandinya.

"Eh nay lo mau kemana?" Tanya indah melihat Naya yang berbalik arah.

"Mau ke mobil ambil barang yang ketinggalan, gak papa gue ke sana sendiri tapi kalian tunggu di sini" ucap Naya teriak karena jarak nya sudah jauh.

Arzan yang sedang duduk di pinggir bus melihat perginya Naya namun disamping itu ia melihat gerak gerik pria yang mencurigakan. Pria itu tampak memperhatikan gerakan Naya lalu diam diam pria tersebut mengikuti Naya dari belakang.
Karena penasaran Arzan mengikuti pria tersebut.

Saat Naya masuk ke dalam mobil, pria itu pun  masuk dengan melihat keadaan sekeliling. Belum sempat melangkah tangga ke 2 Arzan menarik lengan pria itu dan menyeret nya ke tempat sepi.

"Kenapa lo ngikutin cewek itu?" Ujar Arzan menarik kerah baju pria itu.

"Ampun bang, ampun" ucap pria itu memohon ampun agar Arzan tidak melakukan sesuatu kepadanya.

"Jangan sekali kali lagi ngikutin cewek itu, atau gue akan nyakitin lo" ancam Arzan lalu melepas kerah nya membiarkan pria tersebut pergi.

Setelah Naya keluar dari mobil dan membawa peralatan mandinya, Arzan mengikuti nya dari belakang untuk berjaga jaga memastikan ia selamat.

"Nay lo lama banget sih, keburu adzan ini mah" ujar Hana menatap sebal Naya.

"Oh sorry ternyata kalian nungguin tuan putri" celetuk Naya.

"Iwww, lo mah lebih mirip ke anak gembel dari pada tuan putri" timpal Syaqil membuat semua orang tertawa melihat ekspresi Naya.

"Berani ya lo ya sama gue" ujar Naya mengangkat tangannya seperti hendak memukul.

"Udah deh masuk yu, badan gue dah keringatan" ajak Gisel berjalan masuk ke dalam masjid.

Setelah selesai mandi dan sholat subuh mereka berganti pakaian dengan seragam batik khas sekolah nya karena akan berkunjung ke kampus.

Langit biru menghiasi suasana pagi hari ini, dengan cahaya matahari yang menyinari dunia dan suara kicauan burung yang begitu candu.

"Qil, boleh tolong potoin gue gak sebentar aja" ucap Naya menyerahkan handphone nya kepada Syaqil.

" Boleh, dimana nih?" Syaqil mengangguk lalu mengarahkan kamera nya ke Naya.

"Di sini bagus gak, gelap gak?" Tanya Naya berpindah tempat ke pinggir masjid.

"Bagus bagus"ujar syaqil

Bentar ya, 1 2 3

Cekrek

"Sekali lagi dong " pinta Naya.

Cekrek

"Wah bagus banget, ternyata lo pro ya dalam hal kamera bisa jadi fotografer andalan squad Tinkerbell nih" celetuk Naya memuji Syaqil.

"Eh bentar bentar ini siapa" Naya mengezoom fotonya melihat dalam fotonya ia tidak sendiri melainkan tepat di belakangnya berdiri seorang laki-laki berseragam batik seperti dirinya yang sedang membelakangi Naya, Naya tau jika itu Arzan.

"Tadi gue mau bilang ke lo kalau di belakang ada Arzan tapi kayaknya itu gak ngaruh jadi gue biarin deh" ujar Syaqil tersenyum kecil.

" Iya gak papa yang penting fotonya bagus" ucap Naya dengan senang.

Akhirnya bisa foto berdua dengan lo Zan, meskipun tidak dengan jarak yang dekat ( gumamnya dalam hati).

CINTA TAPI GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang