fourty

10 1 0
                                        

"Aku akan bersikap seolah olah tidak ada yang ku ketahui, sampai kamu mengetahui kebenarannya."

~Arzan Navindra

🥀🥀🥀

Arzan sedang duduk termenung memikirkan perkataan yang mengudara di otaknya. Reyhan yang berada disampingnya merasa bingung dengan sikap dingin Arzan yang tiba tiba berubah.

"Heh lu kenapa diem mulu, nge reog kek" celetuk Reyhan sambil menyuapkan telur pentol yang di beli nya.

"Bukan kerjaan gue itu mah" timpal Arzan.

"Lagian elu sih aneh ngelamun sambil senyum senyum, mikirin apa sih?" Tanya Reyhan.

"Sesuatu yang tidak bisa di jelaskan" ucap Arzan.

"Hah jadi benar apa kata gue waktu itu?" Tanya Reyhan tidak percaya.

"Jadi lu kapan ngasih tau nya" sambung Reyhan.

"Ckkk sabar lah belum waktunya ini, gue sih akan menyembunyikan tentang ini sementara" ujar Arzan.

"Gue akan terlihat biasa biasa saja setelah mengetahui ini, gue akan cuek kalau berhadapan dengannya. Hingga gue bisa tau seberapa cinta Naya ke gue, jika dirasa sudah tepat  baru gue akan memberitahu semuanya" ujar dalam hati arzan sambil menatap langit-langit gelap.

"Parah ku mainin perasaan perempuan" celetuk Reyhan mendengar penjelasan Arzan.

Secara diam diam Firza memotret Arzan yang sedang duduk di kursi bersama Reyhan entah apa yang akan di perbuat nya.

Sesampainya di dalam bis ia menginstal aplikasi edit foto AI, ia mulai merancang gambar itu sedemikian rupa sehingga jadilah sebuah gambar yang memperlihatkan Arzan yang tengah duduk bersama seorang perempuan padahal awalnya dalam foto itu hanya ada Arzan dan Reyhan namun siapa yang bisa mengalahkan kecerdikan Firza yang membuat gambar itu menjadi seperti nyata.

Setelah merasa puas Naya dan squad Tinkerbell kembali kedalam bus karena waktu telah habis dan sudah saatnya untuk melakukan perjalanan pulang.

Waktu menunjukkan pukul 22:30 menit, waktu sudah sangat gelap naya masih sibuk dengan ponselnya.

Ting

Sebuah notifikasi pesan dari Firza, ia mengirimkan sebuah foto yang awalnya ia enggan untuk membukanya namun setelah Firza menyampaikan melalui sebuah kata, Naya langsung membuka nya.

Betapa terkejutnya Naya melihat foto itu yang menampilkan arzan sedang merangkul pundak perempuan di sampingnya, perasaan nya menjadi tidak enak Naya tidak membalas pesan itu ia menutup ponselnya dan kembali tertidur, dalam tidurnya ia mimpi mengucapkan selamat tinggal Atas perasaan yang selama ini ia sematkan dalam hatinya.

Pada pukul 05:40 bis mereka sampai di depan sekolah, mereka pulang dengan selamat namun tidak dengan hati Naya yang masib terasa kacau tidak karuan.

Setelah mengambil tas pada bagasi mobil, Naya langsung pergi meninggalkan mereka ia tidak mau melihat Arzan meskipun sekilas.

"Hana, Naya kok datar banget ya perasaan kemarin malam oke oke aja" tanya Gisel yang merasa ada yang tidak beres dengan sahabatnya.

"Emang gitu dia mah, mood nya cepet berubah" celetuk Hana.

****

Saat sampai di rumah ia dengan cepat menuju kamarnya dan menjatuhkan dirinya pada sebuah kasur. Saat ini hati, jiwa dan pikiran nya benar benar lelah.

Ia sangat frustasi saat ini, ingin sekali rasanya berlari di bawah derasnya hujan dan berteriak sekencang mungkin.

Bodoh banget sih lo Naya, udah tau dia punya cewek masih aja berharap

Tuh kan rasain sakitnya, lo harus terima ini karena ini kesalahan lo sendiri

Sebodoh bodohnya orang jangan pernah suka sama temen satu kelas

Kenapa lo gak ngasih tau ke dia, kalau lu suka sama dia biar perasaan ini gak sia sia Naya.

Naya berdecak sebal dengan kalimat  yang ada di kepalanya saat ini, kalimat terakhir benar adanya kenapa tidak dari dulu ia sampaikan perasaan nya.

Ia mencoba mencari tau tentang perempuan yang mengungkapkan perasaan nya terlebih dulu.
Ternyata yang ia temukan tidak sesuai ekspektasinya.

Ternyata banyak di luaran sana perempuan yang mengungkapkan perasaan terlebih dulu, tapi kebanyakan dari mereka mendapat jawaban yang tidak sesuai harapan.

Naya takut jika ini terjadi pada dirinya, tapi tau saja seperti apa mental Naya jika ia sudah berpikir seperti itu ia akan mencoba melakukan nya.

CINTA TAPI GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang