eight

21 1 0
                                        

1 Minggu kemudian, Naya pulang dari rumah sakit karena keadaan nya sudah membaik.

Begitupun dengan Arzan ia lebih dulu pulang setelah 3 hari menetap di rumah sakit. Bukan orang tuanya yang memutuskan untuk pulang namun dirinya yang memaksa untuk dirawat di rumah saja karena merasa tidak nyaman.

Seperti biasa Naya berangkat ke sekolah diantar oleh supir pribadinya.

Sebelum masuk ke kelas ia di sambut hangat oleh Hana.

" Naya lo kemana aja, gue kangen" Ucap Hana sambil memeluk erat tubuh Naya sehingga Naya kesulitan untuk bernafas karena badan dipeluk oleh Hana yang bertubuh besar.

" Gimana kabar lo na?" Naya mengusap usap punggung Hana sembari membalas pelukannya.

" Alhamdulillah gue udah baikan, luka gue pun udah sembuh" ucap Hana lalu melepas pelukan.

Ya jadi waktu itu setelah pulang sekolah Hana mengalami kecelakaan dan itu membuat Hana tidak bisa berjalan, maka dari itu ia tidak bisa mengikuti kemah besar.

"Lo kenapa bisa hilang sih nay, gue kaget banget sumpah pas gue baca di internet" ucap Hana.

"Lo tau gue ilang?" Tanya Naya sambil mengeluarkan hp di dalam tasnya.

" Gimana gue gak tau, berita lo hilang itu sampe ada dimana mana gak cuma di internet tapi sampe ke berita tv" ucap Hana.

" Wah gue terkenal dong" ucap Naya.

" Lo kok bisa hilang sih, cerita dong alasannya kenapa?" Tanya Hana penasaran.

Naya terdiam sejenak, lalu mulai menceritakan kejadiannya dari a sampai z.

" Hah gara gara itu?"ucap Hana yang tidak habis pikir.

"Hmmm" Naya mengangguk.

****

Amar !!!

Ryan!!!

Seru Gisel yang ditemani oleh Indah.

" Ada apa?" Ucap Ryan

" Ada yang mau gue omongin sama lo" ucap Indah

" Si Arzan mana?" Ucap Indah

" Lagi-- uhuk.... uhuk..." Ryan batuk.

" Lo lagi batuk, minum Paramex" ucap Gisel.

" Paramex buat demam bego" Ucap Indah.

" Eh eh ya udah lanjut ke topik" sekarang indah menatap ke arah Amar dan Ryan secara bergantian.

"Si Arzan lagi pergi ke luar sekolah buat print proposal dan kita suruh nunggu di sini" kata Amar yang melanjutkan ucapan Ryan.

Oh bagus kalau begitu, ini waktu yang tepat ( batin Gisel).

"Kalian sebagai teman Arzan pasti tau tentang dia kan" ucap Gisel.

" Kalau iya emang kenapa, Lo mau nyuruh gue buat cerita tentang dia kan?" Tebak Ryan.

" Yuppsss  benar"ucap Indah.

" Sudah kudugong, memang nya kalian mau tau tentang apa?" Tanya Ryan lalu menatap ke arah mereka.

"Gue mau nanya, soal perempuan yang lagi deket sama Arzan". Ucap Indah sambil mengunyah permen karet di mulutnya.

CINTA TAPI GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang