Naya membukakan matanya pelan, ia melihat pria dan wanita paruh baya sedang duduk di sofa yang tak lain adalah papah dan mama nya.
Setelah 5 hari tertidur akhirnya ia bisa membuka matanya kembali. Hamzah selaku papah Naya yang melihat Naya kembali sadar langsung bangun dari duduk nya dan mengajak anaknya untuk mengobrol.
"Naya pengen duduk pah" rengek Naya karena kesusahan bangun.
"Sini papah bantu hati hati" Ucap Hamzah papah Naya.
"Nak maafin papah karena belum bisa jadi ayah yang baik untuk anaknya. Papah jarang ngasih waktu luang untuk nemenin Naya karena jam kerja papah yang sangat padat" ucap Hamzah sambil meneteskan air mata.
" Naya seperti ini karena papah sama mama gak bisa jagain kamu, sekali lagi ini kesalahan papa maafin ya nak"
" Papa jangan nangis ini bukan sepenuhnya kesalahan papa, Naya juga gak papa kok di tinggal sendiri" ucap Naya sambil menghapus air mata di pipi papa nya dengan tangannya.
Gita yang menyandang sebagai ibu tiri Naya duduk di samping Naya sambil mengelus punggung putri angkat nya.
"Naya juga mau minta maaf sama mama, karena kemarin Naya belum bisa nerima mama dengan baik maafin Naya ya mah" ucap Naya lalu memeluk tubuh Gita sehingga membuat hijab nya basah.
"Kamu gak salah sayang, mama gak benci sama kamu kok udah deh sekarang berhenti nangisnya nanti cantik nya ilang loh" Ucap Gita menggoda anaknya.
"Gak mah tuh Naya gak nangis lagi kan" ujar Naya lalu meruncingkan senyuman membuat mereka melihat menjadi bahagia.
" Pah nanti pulang dari sini anter Naya ke makam mama dulu ya , Naya udah lama gak ke makam mama" Ucap Naya yang memainkan selang infus di tangannya.
" Boleh sayang" ucap hamzah lembut.
" Pah itu dari siapa?" Naya menatap sebuah keranjang berisi buah buahan yang berada di atas meja dan bertuliskan ' for Naya ,jangan lupa dimakan ya biar cepet sembuh'.
" Dari temen kamu, kebetulan papah sempat bertemu dengan anak itu lalu ia menitipkan makanan untuk Naya" ucap Hamzah.
"Temen?" Naya melongo.
" Tadi sih ngaku nya teman kamu" ucap Hamzah.
"Cowok atau cewek?" Tanya Naya penasaran.
" Cowok, papah gak nyangka kamu bisa dapet temen cowok perasaan dulu sebelum pindah sekolah temen kamu cewek semua deh" Ucap Hamzah sambil merogoh ponsel yang ada di saku celananya.
Siapa dia, Firza kah?
Berani beraninya dia jenguk gue, padahal gue udah bilang jangan pernah temuin gue lagi ( batin Naya)." Papah gak marah kan kalau Naya temenan sama cowok?" Ucap Naya mengalihkan pikirannya saat ini.
" Nggak, papa sama mama gak ngelarang kamu buat temenan sama siapapun asalkan ada batasan nya" ucap Hamzah sambil mengusap kepala anaknya dengan lembut.
Naya memberikan senyum manis.
***
Pada pukul 07:00 Arzan dan kawan kawannya berkumpul di kantin untuk menunggu bel masuk.
" Gimana kabar Naya Zan?" Tanya Asyraf hanya sebagai basa basi.
"Udah baikan, tadi gue liat dia berangkat bareng Hana" ucap Arzan sambil menyeruput aqua gelas yang dibelinya.
"Rey gimana buat kedepannya? Tanya Arzan kepada Reyhan yang sedang memainkan ponselnya.
" Maksud lo dalam perkara apa ya?" Tanya Reyhan yang mendongakkan kepalanya tidak mengerti dengan perkataan Arzan.
"Lo bilang suka sama Hana kan, jadi lo mau ungkapin atau dipendem aja" ujar Arzan.
"Kata gue mah mending di ungkapin aja gak sih, nanti keburu di ambil orang mampus lu" ujar Asyraf.
" Apa sih ini kan urusan gue, terserah gue dong, gue juga lagi pikir pikir dulu gak ngasal ungkapin aja" ujar Reyhan dengan nada sedikit meninggi.
" Gue masih takut jika nanti Hana nolak gue, ini belum waktu yang tepat" ujar Reyhan lagi.
Padahal lu sama Hana saling menyukai han ( batin Amar yang sudah mengetahui lebih dulu).
"Mending lu sekarang deketin dia deh, luluh kan hatinya" ucap Asyraf menyemangati temannya.
"Tapi jangan lupa dekati penciptanya dulu baru ciptaannya, rayu Rabb nya di dalam doa insyaallah jika Allah meridhoi lo akan dipersatukan nanti" ujar Arzan menjelaskan secara rinci.
"Intinya yang paling ampuh itu pake jalur langit broo" sambung Arzan lalu kembali meminum minuman yang di genggamnya.
****
" Woy ada info ada info" teriak Gisel lalu keempat temannya itu mendekat dan berkumpul melingkari satu meja.
"Info apa nih" ujar indah yang sudah sangat penasaran.
"Berita terkini yang berasal dari telinga ke telinga, si playboy keluar dari geng brigapura" ucap Gisel yang menirukan gaya bicara ala ala wartawan di televisi.
" Playboy itu siapa, bisa gak sih gak usah pake sebutan mana gue polos lagi" ucap Syaqil dengan wajah polosnya membuat orang yang melihat nya tertawa geli.
" Firza bego" ucap Gisel kasar.
" Oh doang" ucap Syaqil singkat.
"Serius sel? ada masalah apa lagi tuh si Fizzo" ujar Hana yang sedang menggigit stik permen di mulutnya.
"Firza goblok bukan Fizzo kalau Fizzo itu sejenis novel digital " ungkap Naya .
"Yaelah kok tanya gue, sana tanya langsung sama anggota nya" celetuk Gisel dan akhirnya suasana hening kembali.
" Boleh tuh hayu Hana kita tanya langsung ke geng brigapura" ujar Naya dengan semangat lalu menarik tangan Hana.
" Eh eh lepasin tangan gue sakit tau, lo sih narik nya terlalu semangat" Hana melepas tangannya dari genggaman Naya.
" Eh sorry gue sengaja" ujar Naya.
"Kayaknya semangat nya itu karena pengen ketemu sama crush deh" ujar indah dengan menyipitkan kedua matanya.
"Emang" jawab Naya singkat.
"Gue ikut lu Nay, gue penasaran dengan masalah baru si Firza" ujar Gisel lalu berdiri.
" Cie kepo ya sama Firza, aduh aduh temen gue kek nya mulai suka sama mantannya Naya" ucap indah membuat mata Gisel dan Naya melotot.
"Ih amit-amit cabang bayi, cowok tipe gue bukan kek Firza udah mah goblok sok ganteng pula, tuh mah pantes nya buat elo kali" ujar Gisel yang tidak terima.
" Heh ngomong sembarangan, suka aja gak pernah di bilang mantan" ucap Naya.
" Udah udah berisik tau gak, mending sana pergi" ucap Indah.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAPI GENGSI
Ficção AdolescenteKisah ini bermula saat dirinya bersekolah di SMA. Awalnya ia belum pernah jatuh cinta dengan laki-laki manapun, lalu Tuhan mendatangkan seseorang yang sangat berharga tapi bukannya bahagia ia malah menderita dalam artian mencintai terlalu dalam. Key...