Peluit di tiup dengan keras lalu Naya melemparkan bola dengan gaya awalan. Bola terlempar sangat tinggi+jauh sehingga
lawan tidak dapat menjangkau dan memukul bola karena bola melambung sangat tinggi.1 : 0 ucap juri menyatakan skor. Tim Naya mendapatkan skor 1.
" Bagus Naya, baru mulai udah cetak gol" celetuk Hana yang mengacungkan jempol nya lalu memberi tepuk tangan sebagai penghargaan untuk Naya.
Lawan melemparkan bola lalu dengan sigap Naya melompat dan memukul bola tersebut hingga terpental ke tanah. Dan tim Naya lagi lagi mendapatkan skor ke dua kalinya.
2:0
8 : 4
Permainan terus berlanjut hingga, wasit memutuskan untuk beristirahat sejenak lalu bermain kembali.
5 menit sudah habis, kini mereka bermain kembali namun kali ini tim lawan sudah merencanakan strategi bermain voli tingkat dewa sehingga skor nya tidak beda jauh dari tim Naya.
13 : 11
Ini adalah tahap penentuan siapa yang akan menang dan lolos ke babak final. Dengan ucapan bismillah mereka memulai bermain dengan harapan bisa masuk ke babak final.
Tapi sesuatu yang tidak di inginkan terjadi.
Tim lawan memukul bola dengan tenaga dalam sehingga bola terlempar ke bawah dengan kecepatan tinggi meluncur tepat di atas kepala Naya.
Naya yang terpaku pada lemparan bola tersebut ia tidak sadar jika bola meluncur hebat ke arah Naya dan akhirnya bola mengenai kepala Naya.
Bughhh
Bola tersebut menghantam kepala Naya lalu memantul keluar lapangan (out).Arzan yang melihat Naya seperti akan terjatuh dengan sigap menopang tubuh Naya agar tidak terbentur ke tanah.
Sementara penonton dan teman Naya yang melihat itu berteriak dan segera memanggil tim PMR untuk membawa Naya ke ruang UKS.
Arzan yang sangat panik tidak sengaja menyentuh pipi mulus Naya, padahal dirinya di larang keras untuk menyentuh perempuan yang belum halal baginya.
" Astaghfirullah" lirih Arzan pelan.
Setibanya di ruang UKS Naya di baringkan di atas ranjang lalu PMR memeriksa keadaan Naya.
" Tidak ada yang terluka, hanya saja mengalami syok lalu pingsan" ucap anak lelaki itu yang merupakan ketua PMR.
1 menit kemudian Naya terbangun, syaqil dan Hana yang melihatnya tersenyum.
"Untung kamu udah bangun naya" ucap Hana menghampiri Naya.
"Aku dimana, emang nya aku kenapa?" Tanya Naya yang masih setengah tersadar
"Lo pingsan nay kena bola voli, sekarang ada di UKS" ujar Hana sambil membenarkan jarum pentul hijab nya.
"Hah gue pingsan, terus siapa yang bawa gue ke sini" Naya membelalakkan matanya ia tidak ingat apa yang telah terjadi.
"Arzan"
****
Naya berjalan menuju ke dalam kelas setelah membeli minuman dari kantin. Ia masih memikirkan perkataan Hana mengenai dirinya pingsan dan di bawa oleh Arzan.
"Bener gak sih yang di ucapin Hana" Naya berbicara dengan dirinya sendiri.
"Apa arzan suka sama gue? Kalimat itu terlintas di benak Naya.
"Positif thinking aja mungkin dia cuma bantu gue lagian bisa aja kan gak ada yang bisa angkat badan gue, kebetulan hanya Arzan yang bisa" masih berbicara sendiri
"Masa iya Arzan suka sama gue, dia nya aja pernah bilang kalau udah punya cewek bukan punya sih cuma suka sama cewek" gumam Naya.
Naya duduk di dalam kelas yang begitu sepi hanya dirinya seorang saja yang berada di dalam kelas.
Karena semua orang sedang melihat pertandingan di lapangan.Untuk pertandingan bola voli, Naya digantikan oleh indah karena kepala Naya masih terasa sakit.
Hingga Naya mendengar langkah kaki masuk ke dalam ruangan kelas. Terlihat Marcell dan ke empat anak buahnya berjalan memasuki kelas.
Kelas yang tadinya sepi, damai, aman dan tentram mendadak berubah menjadi berisik setelah kedatangan geng jamet itu.
Naya diam diam menyimak obrolan mereka berpura pura tidak mendengarkan sambil memainkan ponselnya.
"Ah sialan BANGSAT, gue gak terima kalau Arzan punya buka hati buat cewek lain" ucap salah satu teman marcell yang bernama Calista itu.
"Udah lo cari yang lain aja sih apa susah nya menurut gue lo itu kan lumayan lah cantik pasti banyak yang mau sama lo" ucap Keysa perempuan berseragam lengan pendek serta rambutnya yang di kuncir.
"Emang lo pikir ikhlasin itu gampang hah" jawab Calista sedikit membentak.
Lalu Calista menggubrak meja di samping nya.
Brughhh
"Lis bisa gak sih amarah nya di Pendem, ini itu di sekolah bukan di rumah lo yang ada kelas sebelah merasa terganggu dengan ulah Lo" ucap Keysa mencoba menenangkan Calista.
"Ah sialan, gue yang udah dari SMP naksir dia ujung ujungnya dia nyangkol di hati cewek lain" ujar Calista mengacak ngacak rambutnya.
"Udah sih lis jangan marah marah nanti cakep nya ilang" ucap Marcell membuat Calista sedikit mengurangi emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAPI GENGSI
Novela JuvenilKisah ini bermula saat dirinya bersekolah di SMA. Awalnya ia belum pernah jatuh cinta dengan laki-laki manapun, lalu Tuhan mendatangkan seseorang yang sangat berharga tapi bukannya bahagia ia malah menderita dalam artian mencintai terlalu dalam. Key...