5 tahun kemudian Naya berhasil melewati masa masa stres nya dan sekarang giliran masa koas yang sedang berlangsung.
Tepat hari ini ia mengambil cuti bersama ke tujuh temannya untuk mengistirahatkan pikiran dengan menghabiskan waktu bersama.
Selesai mencuci baju Naya mendapatkan sebuah panggilan telepon dari papahnya. Ia mengangkat telepon tersebut.
Papah: Assalamualaikum, Naya
Naya: wa'alaikumussalam pah, ada apa?
Papah: Naya sekarang kamu lagi cuti bukan?
Naya: kok papah tau
Papah: kemarin dosen kamu bilang katanya Naya ambil cuti 2 Minggu.
Naya: Oalah gitu, papa mau bilang apa sama Naya?
Papah: Naya kamu pulang sekarang ya, papah mau jodohin kamu dengan anak sahabat papah.
Deg
Naya: pah kenapa papah mau jodohin Naya, Naya belum siap pah Naya mau selesaikan kuliah dulu.
Papah: tidak ada penolakan Naya, papah sudah berjanji dengan sahabat papah jika umur kamu sudah 23 tahun papah akan menikah kan kamu dengan anak sahabat papah.
Lagian menikah juga tidak menggangu aktivitas kuliah kamu.Naya: papah Naya gak mau di jodohin, Naya mau pilih calon suami sendiri.
Papah: mama kamu mau bicara sama kamu.
Mama: Naya kamu harus ikhlas ya ini permintaan kami.
Naya: mama tolong Naya, Naya gak suka di jodohin.
Mama: ini yang terbaik buat mu nak, tolong terima ya.
Naya: tapi mah Naya gak kenal sama cowok nya, Naya gak cinta sama cowok itu.
Mama: lama kelamaan cinta itu akan tumbuh Nay, kamu pasti akan suka dengan laki laki itu dia sangat tampan. Pokoknya kamu pulang dulu ya.
Tut......
Telepon di matikan.
"Mama sama papa udah gak sayang Naya buktinya mereka jodohin Naya dengan pria yang tidak dikenal" Naya menangis memeluk bantal guling nya.
Setelah berpamitan dengan teman temannya Naya bergegas pergi karena kereta akan segera berangkat.
"Naya kamu harus kuat, ini yang terbaik buat mu" ucap Aisyah menyemangati Naya.
****
Sesampainya di rumah Naya disambut hangat oleh bi Siti, pak Bambang dan mamanya.
"Jadi gimana kamu terima perjodohan ini?" Tanya sang mama.
" Iya mah Naya ikhlas demi kebahagian papah" meskipun dalam hati Naya menolak keras perjodohan ini tapi apalah daya jika ia tidak menerima nya maka ia akan menjadi anak durhaka.
Di sebuah ruang tamu papah Naya dan sahabat nya bernama pak Hendrik sedang membicarakan masalah perjodohan kedua putra putri nya.
" Bagaimana dengan perjodohan ini pak?" Tanya Hendrik dengan wajah berbinar.
" Insyaallah perjodohan ini akan tetap dilakukan" ucap pak Hamzah.
"Baiklah besok saya akan kesini membawa putra dan keluarga saya" ujar pak Hendrik.
Keesokan harinya Naya berdandan sangat cantik dengan memakai gamis berwarna biru muda serta hijab pashmina nya.
"maasyaAllah putri mama cantik banget sih hari ini" Gita mencium pipi anak nya.
"Mama ih Naya jadinya malu" ucap Naya senang padahal dalam hatinya sedang bersedih.
"Ih anak mama gemes deh kalau malu pipinya jadi merah" Gita mencubit pipi Naya.
Keluarga besar dari pak Hendrik telah datang dengan membawa dua buah mobil.
"Rumah ini sepertinya terlihat tidak asing" ucap calon suami Naya itu.
Setelah semuanya duduk pak Hamzah memanggil Naya untuk bertemu calon suami.
Naya berjalan menuju ruang tamu dengan membawa baki dengan gelas yang berisi air minum di dampingi Gita yang berjalan di sampingnya.
"NAYA?" Ucap lelaki itu melotot melihat perempuan yang di jodohkan oleh ayahnya. Membuat semua orang terheran-heran.
Naya melihat ke arah calon suaminya dengan sangat terkejut hingga gelas yang dibawanya jatuh dan pecah.
"A-Arzan????"

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAPI GENGSI
Roman pour AdolescentsKisah ini bermula saat dirinya bersekolah di SMA. Awalnya ia belum pernah jatuh cinta dengan laki-laki manapun, lalu Tuhan mendatangkan seseorang yang sangat berharga tapi bukannya bahagia ia malah menderita dalam artian mencintai terlalu dalam. Key...