Pukul 03:00 Naya terbangun dari mimpinya dan bergegas pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Lalu ia membereskan tempat tidur nya dan langsung menyiapkan buku dan peralatan sekolahnya.
Setelah selesai ia berada di meja makan untuk melakukan rutinitas bersama yaitu sarapan pagi.
Menu sarapan pagi ini adalah roti yang di taburi selai nutella rasa cokelat yang di beli nya kemarin saat pulang sekolah.
Saat sampai di dalam kelas ia merasa bosan dan pergi keluar untuk menunggu sahabatnya datang.
Biasanya ia akan pergi ke perpustakaan untuk membaca buku ataupun mengembalikan buku yang kemarin ia pinjam.
Karena perpustakaan masih tutup, ia menunggu di depan perpustakaan sambil memainkan ponselnya.
Rasanya ia malas untuk kembali ke kelas, karena ia masih kecewa dengan sikap Arzan kemarin sampai tidak mau bertemu dengan orangnya.
Apalagi tadi malam Arzan sempat hadir ke dalam mimpinya pertanda apakah itu.
Hana menyuruhnya untuk ke kelas karena mereka sudah berangkat, tapi Naya menolak nya jadilah Hana dan ke tiga temannya yang menemui Naya di depan perpustakaan.
" Naya lu kenapa? masih pagi gini udah badmood ngeliatnya" ucap indah melihat ekspresi wajah Naya yang berbeda dari biasanya.
" Lagi ada masalah ya, cerita dong siapa tau kita bisa ngasih solusi" ucap Gisel.
Naya pun masih terdiam tak mengubris ucapan mereka.
"Oh iya soal kemarin jangan dianggap serius sebenarnya gue udah janjian buat ngasih solusi yang sama ke lo, biar lo sadar Nay" ucap indah yang sedang membenarkan tali sepatunya yang lepas.
"Lo kenapa gak mau masuk ke kelas apakah gara gara si Tarzan?" Ucap Hana yang menatap sendu ke arah Naya.
" Arzan na bukan Tarzan kalau itu mah yang suka manjat manjat pohon di hutan terus temenan sama hewan" ucap syaqil memperbaiki kesalahan kata.
" Iya iya typo dikit doang kok" celetuk Hana.
" Nay, Lo marah sama gue ya makanya diem mulu dari tadi" ucap indah sangat merasa bersalah.
Mata Naya bergulir ke atas menatap langit langit yang indah keempat . Senyuman mulai terukir di wajah Naya setelah mendengar penuturan dari sahabat lalu Naya memeluk keempat sahabatnya.
" Gue gak marah sama kalian" ucap nya sambil memeluk mereka dan semuanya tersenyum melihat Naya yang tersenyum.
"Jago juga lu nay, acting nya" celetuk Hana.
" Ia dong calon aktris masa depan nih" ujar Naya.
"Halah palingan pemeran film Indosiar" celetuk Hana.
" Lu mah pada bae" ucap Naya.
" Tau gak" ucap Naya yang membuat teman-temannya menatap serius ke arahnya.
"Nungguin apa woy, gue gak akan cerita apapun kok" ujar Naya lalu tertawa keras melihat ekspresi sahabatnya, sementara mereka menatap Naya penuh kekesalan dan kekecewaan.
"Padahal mukanya kek orang bener" celetuk Indah yang sedang menggaruk telinga nya yang gatal.
" Kembalikan 1 detik gue yang berharga"ucap syaqil sambil menyentil sikut Naya.
"Gini nih" ujar Naya namun tidak ada yang memperhatikannya satu orang pun.
" Gak lah nanti ketipu lagi gue" ucap Hana memalingkan wajahnya dari Naya.
" Kali ini bene kok"
" Jadi waktu malam gue mimpi Arzan, terus di mimpi itu gue liat Arzan nikah sama perempuan tapi gue gak liat wajah perempuan itu" ungkap Naya.
" Itu artinya apa ya?" Tanya Naya.
"Buset bisa bisanya dia nikah dalam mimpi lo. Bisa jadi itu pertanda kalau dia gak akan pernah jadi milik lo" ujar Hana.
" Atau mungkin sebelum tidur lo mikirin dia, terus dia kebawa ke mimpi lo" sambung Hana.
" Makanya kalau mau tidur itu biasain baca doa" ujar Indah.
" Ya tau biasanya juga gue baca doa" ujar Naya.
Bel masuk berbunyi sehingga memecah obrolan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAPI GENGSI
Ficção AdolescenteKisah ini bermula saat dirinya bersekolah di SMA. Awalnya ia belum pernah jatuh cinta dengan laki-laki manapun, lalu Tuhan mendatangkan seseorang yang sangat berharga tapi bukannya bahagia ia malah menderita dalam artian mencintai terlalu dalam. Key...