twenty two

5 1 0
                                    


N

aya kaget mendengar ucapan Calista ternyata ia juga menyukai Arzan, bagaimana jika Calista tau kalau Naya juga mencintai Arzan apakah dia akan marah.

Naya merasa ketakutan melihat kemarahan Calista ia takut akan berulah lagi. Geng pembully itu memang geng yang paling menakutkan di kelas ini.

Karena setau Naya salah satu anggota mereka pernah membully anak kelas sebelah sampai masuk rumah sakit karena kepergok selingkuh dengan lelakinya. Kabarnya anak itu sudah  pindah sekolah karena trauma.

" Emang lo tau siapa ceweknya?" Tanya Marcell duduk di meja guru.

"Gak sih tapi gue bakal cari tau, setelah itu akan gue buat cewek itu kesakitan" ucap Calista menyilangkan tangannya di depan dadanya.

"Eh denger denger Naya pingsan kena bola voli" ucap Marcell lalu menatap ke arah Naya.

"Iya" ucap nya singkat lalu kembali melihat ponselnya.

" Terus gimana kabar lo sekarang"  ucap Marcell melihat Naya dengan tatapan dingin.

"Masih sedikit sakit" jawab Naya.

Arzan masuk ke dalam kelas dengan kepala menunduk mengambil air minum karena ia merasa kehausan lalu setelah itu pergi keluar.

Sebelum pergi keluar Calista sempat bertanya kepada Arzan.

"Masih main? Ucap Calista menatap kepada arzan dengan tatapan suka.

Tidak ada jawaban dari Arzan, Arzan masih diam tidak menyahut ucapan Calista dan membuat Calista marah.

" KALAU ORANG NANYA TUH DI JAWAB DONG" ucap Calista dengan nada marah.

"IYA" bentak Arzan menatap tajam ke arah Calista mengartikan ia tidak suka dengan Calista.

Lalu berjalan keluar meninggalkan kelas.

Calista terdiam di tempat dengan hati yang berdetak kencang dan mata yang berkaca kaca setelah di bentak oleh Arzan.

Naya keluar untuk mencari Hana sahabatnya. Ia terhenti saat melihat Arzan sedang duduk di depan kelas dengan meminum es nya.

Sangat tampan, gumam Naya pelan.

Ia mengeluarkan hp dari saku rok nya dan membuka kamera memotret Arzan yang sedang duduk secara diam diam.

Cekrek

Ia tidak tahu kalau volume hp dan flash nya menyala, dengan cepat Naya memasukkan hp ke rok nya ketika Arzan menoleh ke belakang.

"Kamu ngapain" Tanya Arza menatap wajah Naya.

" Nggak ngapa ngapain kok" ucap Naya lalu pergi berlari meninggalkan kelas.

Aaaa malu banget dia tau gak ya kalau gue motoin dia, gumam Naya sambil berlari.

Ternyata udah beberapa kali di kecewakan masih saja berharap bahkan suka, dasar Naya Naya.

Naya melewati halaman taman sekolah ia melihat banyak sekali cewek yang sedang berkumpul sembari berbasa-basi terkait perasaan, Naya memutuskan untuk duduk di kursi taman tidak jauh dari tempat mereka berkumpul untuk menyimak obrolan mereka.

"Jadi lo sekarang mau gimana, crush lo udah punya cewek mending cari lagi deh" ucap seorang perempuan itu menenangkan temannya yang sedang menangis tersedu sedu.

"Gak bisa gue udah sesayang itu sama dia" ucap perempuan menghapus air matanya.

"Gue bener bener kecewa saat liat SG itu, cewek mana sih yang gak nangis waktu tau crush nya punya cewek" sambung perempuan itu lagi.

"Emang siapa sih yang udah dapetin hati Arzan, beruntung banget sumpah cewek itu" Ucap perempuan yang memakai baju olahraga kelas 10 itu.

Saat mendengar nama Arzan, Naya tersedak sampai hidung nya merah. Ternyata yang sedang mereka bicarakan adalah Arzan.

Sudah berapa kali Naya mendengar kabar tentang Arzan, kalau di hitung hitung mah lebih dari 10 kali.

Jadi, hari ini adalah hari patah hati bagi cewek yang menyukai Arzan, namun kenapa dirinya tidak seperti itu.

Gue gak nyangka banyak yang suka sama lo Zan (batin Naya).

Seberapa terkenal sih Arzan di sekolah ini, hingga kakak kelas, seumuran, bahkan adik kelas banyak yang mengagumi nya.

Apalah daya Naya seorang anak biasa tidak cukup ilmu agama, akhlak minim bahkan tidak punya attitude ini menyukai seorang Arzan yang level nya di atas rata-rata. Sangat tidak pantas.

CINTA TAPI GENGSI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang